Skip to main content

Manzilatul Husni | Tempat Sedih | Madarijus Salikin

S E D I H 


الناس منذُ خُلِقوا لم يزالوا مسافرين، وليس لهم حطٌّ عن رِحالهم إلاَّ في الجنَّة أو النار
Manusia sejak diciptakan, senantiasa menjadi musafir. Tidak ada batas akhir perjalananya, kecuali setelah dia Masuk Surga atau Masuk Neraka.
📚Al Fawaid - Ibnul Qoyyim: 276


Dalam perjalananya, seseorang akan singgah di pos2 yg mesti dilalui. Di dalam Madarijus Salikin dijelaskan tentang pos2 yg dilalui musafir kehidupan, diantaranya Manzilatul Huzni (Tempat Sedih)


ولهذا يقول أهل الجنة إذا دخلوها الحمد لله الذي أذهب عنا الحزن.. فهذا يدل على أنهم كان يصيبهم في الدنيا الحزن 
Calon Penghuni Surga jika mereka telah memasuki surga, berkata:
Segala puji bagi Alloh yang telah menghilangkan kesedihan dari kami... Surat Faathir: 34 
ini menunjukkan bahwa mereka dulu di dunia juga merasakan kesedihan.


ولم يأت الحزن في القرآن إلا منهيا عنه ، أو منفيا .
Setiap ada pembahasan tentang sedih  di dalam Al Quran, hanya ada dua hal yaitu: melarangnya (janganlah engkau bersedih) atau menafikannya (tidak akan mereka sedih) . 


وسر ذلك أن الحزن موقف غير مسير ، ولا مصلحة فيه للقلب ، وأحب شيء إلى الشيطان أن يحزن العبد ليقطعه عن سيره ، ويوقفه عن سلوكه ،
Dan rahasianya, kenapa sedih itu dilarang dan dinafikan? karena sedih itu menghentikan langkah, dan tidak ada kemaslahatan di dalam hati seseorang. Ini yang paling disukai syaiton, karena denganya, dia bisa menghentikan langkah dan memutus perjalanan seseorang - menghentikan kebaikan2nya. 


 قال الله تعالى إنما النجوى من الشيطان ليحزن الذين آمنوا 
Alloh Ta'ala berfirman: sesungguhnya bisikan (najwaa) itu dari syaiton, untuk membuat orang beriman sedih.


فالحزن ليس بمطلوب ، ولا مقصود ، ولا فيه فائدة ، وقد استعاذ منه النبي صلى الله عليه وسلم ، فقال اللهم إني أعوذ بك من الهم والحزن.. فهو قرين الهم ، والفرق بينهما أن المكروه الذي يرد على القلب ، إن كان لما يستقبل أورثه الهم ، وإن كان لما مضى أورثه الحزن ، وكلاهما مضعف للقلب عن السير ، مقتر للعزم.
Sedih ini bukan sesuatu yang dicari (mathlub) atau yang dituju (maqsud) , dan di dalamnya tidak ada faidah.  
Nabi Muhammad  ﷺ berlindung dari kesedihan. Allohumma inni a'udzubika minal hammi wal hazani.... 
Ya Alloh, hamba berlindung kepadaMu dari hamm dan hazan...


Hamm dan Hazan keduanya merupakan (kesedihan) - hal yang tidak disukai (makruh) .

Hamm adalah sedih dengan sesuatu yg belum terjadi - masa depan - Gelisah - Gundah - pada sesuatu yang belum terjadi - bisa saja sepanjang hidupnya tidak pernah kejadian. 

Hazan adalah sedih dengan sesuatu yg sudah terjadi - masa lalu ( Peristiwa sudah lewat, tapi sedihnya masih tersisa )

Keduanya bisa melumpuhkan hati sehingga tidak mampu berjalan dan melemahkan semangat seseorang.

📚Madarijus Salikin 1/542

Comments