Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2022

Kajian Alfiyyah 1 | Metode Al Bidayah | Kh. Abdul Haris Jember | Bait 1-2

Setiap hari jum'at dan sabtu , kita akan mengistiqomahkan untuk mengkaji nadzom alfiyyah. Kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengungkap analisis murod dan seterusnya dibalik nadzom2 alfiyyah . Akan tetapi bagaimanapun juga, yang namanya manusia punya KETERBATASAN2. Jadi bisa jadi lepas dari analisis, upayakan waktunya satu jam, setengah delapan nanti kita berakhir. Diupayakan itu setiap kali pertemuan itu menadzomkan nadzom alfiyyah, sehingga sampeyan memungkinkan untuk sambil menghafalkan. Karena kalau seandainya didalami, ya agak berat juga untuk kemudian mendalami, alfiyyah. Butuh refferensi yang cukup luar biasa , kalau kita mau serius tidak hanya hafal, tapi faham. Jadi kita mohon do'a kepada pemirsa juga, agar kita diberi kekuatan untuk istiqomah, karena lagi2 harus saya tegaskan, kata kunci dari belajar itu kata kuncinya adalah ISTIQOMAH. Kalau kita sudah istiqomah kemungkinanya kita akan berhasil, kalau seandainya tidak istiqomah, sulit untuk kemudian berhasil.

KH. Abdul Haris Jember | Pembelajaran Nahwu Shorof 8 | Problematika Membaca Kitab Kuning | Tatbiq

Bismillahirrohmanirrohim Assalamu’alaikum warohmatullohi wa barokatuh Bismillah Alhamdulillah Washsholatu wassalamu ‘ala   Rosulillah sayyidinaa Muhammadin wa’ala alihi wa shohbihi wa man wa laahu . Robbisy rohlii shodri, wa yassirly amri, wahlul uqdatan min lisaani,  yafqohuu qouli .. Amma ba’du

Prioritas : Menjaga Aqidah atau Keutuhan Masyarakat? | Ust. Yendri Junaidi

  Mana Yang Prioritas ; Menjaga Akidah atau Keutuhan Masyarakat ? Sebelum Nabi Musa AS berangkat ke bukit Thur Sina untuk bermunajat dengan Alloh SWT, ia berpesan kepada saudaranya  Nabi Harun as :  “Gantikan aku untuk memimpin kaum, lakukan perbaikan (ishlah) dan jangan ikut jalan orang-orang yang berbuat kerusakan.” Sepulangnya dari Thur Sina, Musa as mendapati kaumnya telah menyembah anak sapi (‘ijl). Bukan main murkanya Musa as. Sampai-sampai lembaran-lembaran suci (Taurat) yang berada di tangannya, ia lempar. Tidak itu saja, ia bahkan menarik kepala saudaranya; Harun as. Ia bertanya pada saudaranya dengan nada marah:  “ Harun, kenapa engkau tidak ikut perintahku ketika melihat mereka  sesat ?” Maksudnya, kenapa engkau tidak menyusulku bersama orang-orang yang masih beriman ke bukit Thur Sina? Kenapa engkau masih bertahan bersama mereka yang sudah sesat? Apa jawaban Nabi Harun? Setelah memohon pada saudaranya untuk melepaskan kepala dan jenggotnya, ia berkata: “Aku takut engkau aka