Skip to main content

Catatan Ngaji Gus Baha | Peringatan Isro' Mi'roj - KEMENKEU RI | 17 Maret 2021


Berikut ini merupakan catatan dari ceramah Gus Baha saat peringatan Isro' Mi'roj di KEMENKEU RI. Alhamdulillah, kami bisa kembali menghadirkan catatan2 pengajian gus baha untuk kalian semua. Ini sengaja kami catat, agar kami mudah untuk mengingat kembali, dimana pesan2 yang banyak yang disampaikan Gus Baha dalam kajianya, yang memuat berbagai macam ilmu yang menjadi tambahan khazanah pengetahuan kita tentang agama islam. Semoga yang sedikit ini memberikan sajian yang menarik untuk kalian semua. Semoga bermanfaat.

Disclaimer: Mohon maaf jika catatan ini masih banyak kelemahan, misal kalau ada salah ketik dari kata, atau ternyata ada beberapa kata yang tidak sama persis dengan apa yang disampaikan Gus Baha. Tapi tenang saja, sebagian besarnya langsung kami tulis saat kami mendengarkan ceramah beliau yang sudah tersebar di dunia maya ini. Alhamdulillah.



بسم الله الرحمن الرحيم
 رب اشرح لي صدري
ويسر لي أمري
واحلل عقدة من لساني
يفقهوا قولي

اللهم صلى و سلم على سيدنا و مولانا محمد
 و على اله و صحبه اجمعين

أما بعد


Yang kita hormati bersama, yang saya hormati Ibu Menteri Keuangan, Ibu H. Sri Mulyani Indrawati, Bapak Wakil Menteri Keuangan, Bapak Suhaisil Nazara, Bapak Sekjen Menteri Keuangan, Bapak Heri Pambudi, Dan Seluruh pejabat di lingkungan pegawai Kemenku yang saya hormati, Semua temen2 di jajaran Kementrian Keuangan, dan di seluruh Indonesia, yan gmengikuti ngaji ini yang saya hormati.

Saya sudah percaya, bangsa ini bangsa yang optimis, tadi Ibu Menteri bilang 

 حسبنا الله ونعم الوكيل

Dan bahwa pada akhirnya, kita akan kembali pada kekuatan Alloh Swt. Sebelum kita cerita Isro' Mi'roj, dan inspirasi dari Isro' Mi'roj, saya akan memberi analogi, dan analogi ini akan menolong secara ilmu Tauhid, ilmu mengEsakan Alloh Swt. Dan ini menjadi pokok dalam pengajaran Tauhid. Ini mohon maaf, kalau saya terpaksa ngaji model dulu lah, model pesantren, tapi tanpa mengurangi rasa hormat, rasa empati, rasa ta'dzim saya. Temen2 semua yang saya hormati, karena disini banyak santri2 muda.


Hubungan kita dengan Alloh Swt. yang serba Kuasa, yang Maha Kuasa, yang serba Bisa, dan seperti yang dikatakan Bu Menteri, apa saja Kun Fa Yakun, Apa saja yang Alloh sudah mentitahkan pasti terjadi. 

Itu kira2 seperti ini, ini saya ini membawa cincin dari besi atau dari Besi atau perak, yang jelas gak emas, karena saya cowok, saya (juga) membawa kertas. 

Kalau anda saya tanya, kertas ini sama cincin kuat mana? pasti akan jawab kuat cincin, karena materinya dari besi. Jawaban itu benar, tapi harus ditambahkan (secara materi itu kuat cincin, ketimbang kertas) tapi anda (punya sisi kesalahan juga) ya terserah gus baha, karena yang megang itu Gus Baha. Karena bisa saja saya punya rencana menghancurkan cincin ini, sementara saya punya rencana mengabadikan kertas ini. Kira2 gitu hubungan dengan Alloh Swt. jadi yang kita kira abadi, karena materinya kuat, tapi Alloh punya rencana menghancurkan. Sementara yang kita kira lemah, atau rentan, atau apalah, ternyata Alloh punya rencana mengabadikan. Disini kemudian istilahnya orang2 tasawuf,
 

وتفوض الامر الى مدبرها
 

Kita sebagai manusia menyerahkan urusan kepada pengaturnya yang punya. Bukan wilayah kita mengatakan cincin ini lebih kuat, atau lebih abadi ketimbang kertas, karena saya ingin menghancurkan cincin, tapi ingin mengabadikan kertas. Sehingga tentang pandemi, tentang tragedi sosial, tentang apa saja. Kita gak pernah tahu, mana itu rencana Alloh mana yang lebih awet, jangan2 kita takut pandemi, mati nya karena kecelakaan. Jangan2 takut kecelakaan, terus matinya karena nglindur, turu kebablasen. Takut mati nglindur, jangan2 matinya karena likuifaksi,  karena gempa atau karena tsunami. Hal2 seperti ini lah yang terus akhirnya kita bilang dan berkeyakinan bahwa

حسبنا الله ونعم الوكيل

Hanya Alloh Yang Tahu, dan semua urusan yang mencukupi kita hanya Alloh. Tadi kata bu menteri kita akan menghadapi ini dengan ilmu pengetahuan dan pengalaman. Oke saya sangat setuju itu. Tapi lagi2 bangsa ini dan seluruh trend dunia, itu kalau baru tsunami, itu rame.. ketakutanya pada tsunami. Ilmuan berteori, tsunami siklusnya sekian tahun, per sekian tahun. Nanti pas gempa juga gitu, pas likuifaksi juga gitu. Nanti kalau mudik ketakutan orang sama kemacetan, sama kecelakaan (macem2). 

Sehingga sebelum kita ngaji lebih jauh, tidak dalam wilayah kita mengatakan bahwa Cincin ini lebih abadi, lebih awet ketimbang kertas, tapi kita harus menjawab, secara materi, cincin itu lebih awet ketimbang kertas. Tapi secara hakikat ya terserah yang mengendalikan, terserah yang punya,  rencananya apa. Nah, disini pentingnya ngaji, karena dari ngaji itu, kita akan kembali ke ma'rifatulloh, ngerti Alloh yang sebenarnya. Sebab itu di Surat Isro' disebut, pada akhirnya ngaji itu apa?

سبحان الذي أسرى بعبده ليلا من المسجد الحرام إلى المسجد الأقصى 
الذي باركنا حوله لنريه من آياتنا إنه هو السميع البصير

Bahwa mi'roj itu bagian kecil yang dingertikan kita, bahwa dahsyatnya kekuasaan Alloh Swt. Betapa tidak terbatasnya kemampuan, kebisaan, qudrohnya Alloh Swt. Itu masih dikatakan, min ayatina, itu masih sebagian kecil dari ayat2 Ku kata Alloh. Lalu dalam surat al kahfi diterangkan, ketika orang kagum dengan ashabul kahfi, yang bisa tidur dalam keadaan hidup 309 tahun. Atau masehinya 300 tahun, kalau hijriyahnya 309 tahun.  Itu kalau mungkin kita ilmuan, ahli baksil atau ahli apalah, itu mungkin lebih kagum tentang nyamuk. Saya berkali2 bilang, andaikan kita pakar, pakar sepakar pakarnya terus disuruh bikin nyamuk. Gak usah bikin nyata hidup, bikin patungnya saja, nyamuk itu sekecil itu, kemudian punya jantung, jantungnya punya urat, uratnya punya kuman, kumanya juga punya urat. Mbayangkan saja sudah gak bisa. Sehingga ketika orang, terdetak kagum sama ashabul kahfi, kata Alloh 

أم حسبت أن أصحاب الكهف 
والرقيم كانوا من آياتنا عجبا


Apa kamu kagum tentang ashabul kahfi, dan batu2 yang dipahat disitu. Bukankah dalam kekuasaan kami ada yang selalu menakjubkan. Artinya, andaikan kita ilmuan tentang embriologi, tentang hewan, tentang kuman, mungkin kisah tentang nyamuk itu lebih dahsyat, ketimbang tidurnya ashabul kahfi yang 309 tahun. Karena kemampuan Alloh yang menciptakan nyamuk yang sangat kecil, super kecil, kemudian dari yang kecil itu punya jantung (yang tentu lebih kecil lagi), belum uratnya jantung itu, belum nyamuk di dalamnya menyimpan calon2 keturunanya, kayak apa kecilnya lagi. Nah disini Alloh mengingatkan kita lagi.

إن الله لا يستحيي أن يضرب مثلا ما بعوضة فما فوقها 


Alloh gak pernah malu, jika dalam menunjukkan kekuasanNya, Alloh memberi contoh seekor nyamuk. Karena nyamuk ini andaikan kita ilmuan yang menekuni itu, strukturnya bisa melihat, bisa nyari pasangan hidupnya, bisa hamil, bisa melahirkan atau bisa menelur, dan sebagainya dan sebagainya, maka kita akan kagum sekagum kagumnya. Betapa kita didepan kekuasaan Alloh Swt. (kita tidak siapa2). Dan akhirnya kita iqror seiqror iqrornya, 

اشهد ان لا اله الا الله
bahwa tidak ada kekuasaan selain kekuasaan Alloh Swt.

Lalu, kenapa nyamuk itu tidak menjadi perhatian publik. Ternyata kita dibodohkan oleh kepentingan kita sendiri. Karena dari awal, kita nganggap nyamuk itu problem, penyakit, yasudah bawaan kita mungkin cari obat supaya bisa membunuh nyamuk itu. Atau melihat nyamuk itu sebagai problem atau tidak melihatnya sebagai ayatun min ayaatillahi Subhanahu wa Ta'ala. Sebagao tamda2 kekuasaan Alloh Swt. Sehingga manusia itu akhirnya butuh yang namanya mukjizat dahsyat, yang mudah dilihat dan mudah dirasakan. Akhirnya kita tahu, dalam sejarah para nabi, nabi musa minta mukjizat, laut merah dibelah sehingga bangsa israel bisa melewati kejaran fir'aun dan sampai selamat dari kejaran fir'aun. Nabi Sholeh, umatnya minta keajaiban, yaitu Unta keluar dari Batu Besar. Dan Nabi Sholeh menuruti, akhirnya ada Unta yang (bisa) keluar dari batu besar. Sehingga berikutnya ada nabi2 sebelum itu atau setelah itu ada mukjizat yang manusia memang tidak mampu. Nah kata tidak mampu ini, yang membuat umat nabi tidak seunggul umat Rosululloh Saw. Karena kita sebagai, umat Rosululloh Saw. untuk merasa tidak mampu, itu tidak harus seperti membelah laut, tidak harus seperti unta keluar dari batu. Tidak harus seperti tongkat nabi musa yang berubah jadi ular besar dan menelan sihir2nya fir'aun. 

Kita sebagai umatnya nabi yang selalu setiap hari, bilang, innalloha 'ala kulli syai-in qodirun. Hanya Alloh yang Mampu atas segala hal. Melihat nyamuk (hal2 kecil) kita iman. Karena kita ketika melihat nyamuk, itu mesti kita itu, kok hebat nyamuk, tanpa rapat. Tanpa gaji dari Kemenkeu itu bisa menjaga populasinya yang banyak. Padahal musuhnya banyak, musuhnya itu manusia yang katanya makhluk paling cerdas di dunia. Tapi gak juga bisa menghabisi nyamuk. Mungkin (rapat) terus menjaga ketahanan populasinya. Jadi andaikan kita pakai ayat tadi. 


إن الله لا يستحيي أن يضرب مثلا ما بعوضة فما فوقها 



Alloh itu tidak pernah malu, untuk menunjukkan kekuasaanya, cukup misalnya kita belajar tentang nyamuk. Sudah sekecil itu punya mata, matanya punya saraf, punya urat, terus sekecil apa? Jadi nyamuk sendiri itu punya kuman, kalau nyamuk sendiri kecil, terus kumanya sekecil apa? Organ tubuhnya seberapa? Ini sudah kedahsyatan yang luar biasa, yang menjadikan kita iman. 

innalloha 'ala kulli syai-in qodirun

Alloh sendiri yang maha kuasa. Sehingga kembali ke tadi, peristiwa Mi'roj yg sedemikian dahsyat, oleh Alloh masih dikatakan

 لنريه من آياتنا

Hanya untuk menunjukkan sebagian dari ayat2 ku, bukan mewakili semua Kekuasaan Ayat2 Alloh Swt. Min itu sebagian (maknanya). Lalu sebelum jauh belajar, saya sendiri juga masih belajar. Kehebatan Rosulillah Saw. Nabi akhir zaman, kenapa hebat? itu diantaranya adalah karena Mukjizat tongkat (misalnya) itu akhirnya diletakkan di Museum (orang melihat, terus akhirnya dibuat gaya2 an kuat ke Turki, atau bisa lihat langsung ke Museum. Dan setelah melihat, kadang2 kita ragu, masak tongkat ini betul. Kalau misalnya yakin, bisa dipakai lagi gak (ya?). Jadi (ada) hal yang mengundang pertanyaan sekaligus keraguan. Beda dengan ajaran Rosulillah Saw. ketika nabi cerita, betapa kekuasaan Alloh itu super dahsyat, buktinya ya nyamuk tadi, kayak apa susahnya bikin nyamuk. Sudah kecil, punya organ tubuh tentu lebih kecil, punya urat lebih kecil lagi, punya kuman yang lebih kecil lagi, dan kuman itu juga punya organ tubuh, lebih kecil lagi. Itu mbok kamu gak usah ke turki, kamu hidup di kampung, di pedalaman, sudah (kalian) akan menyaksikan bahwa Alloh itu maha Kuasa. 

Nah ngaji seperti ini, saya termasuk kyai yang selalu berkampanye, supaya orang iqror se iqror iqrornya bahwa kita ini di (tangan) Alloh Swt. Saya kemarin2 ngaji sama orang2 grab, atau barusan 3/4 hari yang lalu ngaji sama temen2 disable atau temen2 difable. Karena mereka kalau dibahasakan disable gak mau, di komunitas internasional pakai dis, tapi kita di Indonesia pakai difable. Akhirnya kita tahu, ternyata orang yang kita kira menderita karena fisiknya, karena terkadang lebih bahagia. Karena Alloh bisa mengalihkan fikiran untuk (positif).

Saya berkali kali guyon di depan para tamu, saya pernah punya tamu itu perempuan gak cantik, miskin lagi. Itu nyata ini, Gus doakan supaya suami saya kaya. Terus saya bilang, memangnya kalau sudah kaya ngapain? ya rumah saya diganti, mobil saya diganti. Tapi nanti ngevaluasi anda akhirnya juga ingin diganti. Karena setelah rumahnya mewah, mobilnya mewah, karena nanti yang dievaluasi bukan rumah dan mobil, tapi anda. Kok gak pas ya, wajah gini di rumah saya. Kok gak pas, wajah gini di mobil mewah. Akhirnya ibuk2 tadi, sudah gus gak jadi gak jadi.... 

Mungkin barokahnya pandemi itu nanti, Ibu Menteri itu jadi kelihatan hebat, (wah) ada pandemi kok bisa bertahan, nanti kalau pas gak ada pandemi kan kelihatan biasa saja. Kyai juga seperti itu, diuji sama santri yang mbeling, umat yang gak jelas. Ya itu memang ujianya, gak ada ujian ya gak keren. Ya biasa ajalah, kita hadepin, kata Ibu Menteri ya kita ikhtiar. 

Lalu saya ulang lagi ya, logika.. itu bisa pakai analogi, analoginya tadi. Salah kalau anda mengatakan cincin ini lebih kuat daripada kertas, yang benar adalah secara materi, ini lebih kuat daripada kertas. Tapi soal kekuatanya sampai kapan (ya) terserah yang punya. Bisa saja saya punya rencana, besuk ini saya luluhkan, saya hancurkan, yang ini saya simpan. Kayak apa dulu dinosaurus, kayak apa kuatnya, (habis kan). Ayam yang selemah itu sampai sekarang masih ada, karena Alloh menghendaki Dinosaurus diakhiri sementara ayam tidak. Kayak apa, nyamuk yang musuhnya seluruh dunia, ditemukan apa.. mulai (aneka macam obat nyamuk) tapi sampai sekarang bisa bertahan (tuh).  Apa kita perlu konsultasi sama nyamuk? apa ini kok bisa bertahan, resepnya apa? karena Alloh menghendaki itu disisakan (masih). 

Nah kemudian kenapa ada peristiwa isro' mi'roj. Saya termasuk sering menulis tentang fiqhus sholah. Tapi nulis saya untuk diri saya sendiri, tak pakai ngaji. Gak saya bukukan, memang saya sengaja, karena ribet sama penerbit itu. Terus bicara royalti (atau apalah) kan kita mulai kecil dilatih ikhlas, jadi kalau komersial gitu jadi bingung. Karena gak terbiasa komersial, jadi kalau komersial gitu jadi bingung. Nabi ketika mi'roj, ini yang jarang dikaji, sebetulnya kalimat2 dalam sholat... pertama Rosululloh Saw. itu nabi maju, maju ini sebetulnya Jibril mau ikut, karena nabi bilang Ya Jibril, jangan tinggalkan saya sendiri. Sudah, maqom saya sampai sini, kelas saya sampai sini saja. Ndak kamu harus nemani saya, ketika maksa nemanin, beliau gak kuat, di beberapa riwayat dijelaskan sampai beliau pingsan, sampai beliau tidak sadar. 

وَمَا مِنَّا إِلا لَهُ مَقَامٌ مَعْلُومٌ

Kita punya kelas tertentu yang levelnya gak sampai sana. Akhirnya Nabi masuk wilayah itu, masuk area itu dan Nabi Ngendikan:

التحيات المباركات الصلوات الطيبات لله

Kira2 maknanya, semua kehormatan, semua kebaikan, semua yang seraba suci itu milik Alloh Swt. Lalu Alloh menjawab, 

السلام عليك أيها النبي ورحمة الله وبركاته

bahwa kamu Muhammad, mendapat salam dari Saya, mendapat semua kehormatan, semua keselamatan. Kemudian Nabi, karena sebagai hamba yang tidak egois, tidak ingin kalau nikmat dirasakan sendiri. Tidak ingin kalau sedang senang beliau sendiri yang merasakan. Beliau ngendikan, 

السلام علينا، وعلى عباد الله الصالحين

Ya Alloh, tolong, bahwa status selamat itu, tidak hanya milik saya, tapi milik siapa saja yang sholeh. Sholeh itu ya sesuai kelas masing2. Setelah itu para malaikat, melihat kebaikan Nabi yang seperti ini, melihat mentalnya atau keinginanya yang luar biasa, untuk baik kepada semua orang.  Terus Malaikat ramai2 bersaksi kepada Alloh

أشهد أن لا إله إلا الله، وأشهد أن محمداً رسول الله


Catatanya apa? disini (tentang peristiwa ini) bahwa ternyata kesaksian, tentang syahadat itu dimulai rasa tidak egois. Merasa bahwa rahmat ini harus dirasakan semua orang. Jadi rahmat ini harus dirasakan banyak orang. 


وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ


Kita tahu misalnya, islam melarang narkoba (misalnya). Memang narkoba itu mengganggu, memang semua kecelakaan, faktor (yang menyebabkan) supir (terlibat dalam kecelakaan) itu narkoba. Begitu juga pembunuhan yang sadis, rata2 efek dari pengaruh narkoba.  Sehingga keras sekali tentang narkoba, dan Alhamdulillah di Indonesia ditangani oleh BNN yang sangat serius melawan narkoba. Nah, keputusan islam melawan narkoba itu keputusan yang luar biasa, menjadi berkah untuk kita semuanya. Begitu juga keputusan Islam tentang melarang zina, melarang perbudakan, melarang penipuan, dan islam mendukung gerakan nikah, gerakan adil, gerakan keseimbangan dan kemanusiaan. Sehingga agama ini bisa dinikmati oleh siapa saja, karena ajaranya. 

Lalu agama ini bisa nikmat, itu solusinya gampang menurut Rosululloh, yaitu sholat. Nabi itu kalau pusing menghadapi banyak hal, mesti keluar-masuk-keluar-masuk, terus tanya istrinya kapan waktunya sholat, kapan bilal datang? Dulu kalau mau waktu sholat bilal datang terus ngetok (pintu) nabi, Ya Rosululloh, waktunya sholat. Nabi membahasakan sholat itu unik, ini tentang mi'roj ya, karena hasilnya kan sholat 

ارحنا يا بلال بالصلاة

Arihnaa itu Tolonglah, bikin nyaman saya dengan sholat. Sebelum kita belajar sholat secara serius, gampang misalnya kita menteri, atau kita ajudan, atau kita apa. Kayak apa asyiknya kita kalau kita bercerita dengan presiden, bercengkrama dengan presiden atau dengan menteri, atau dengan kyai, atau dengan atasan. Sholat itu media dimana asyik dengan Alloh Swt. Kalau kita bisa asyik dengan atasan yang manusia, apalagi ini asyik dengan Alloh Swt. Sehingga kita harus malu kalau kita sholat gak asyik, kita ketemu orang yang kita hormati saja bisa asyik, masak ketemu Alloh Swt. tidak asyik. 


Jika dulu, bahwaanya orang dulu itu, kalau sholat, untuk tidak cepet itu harus diperintah. Dulu para nabi, para sahabat itu kalau sholat lama-lama. Sehingga sampai Nabi sampai turun tangan, wahai para sahabatku, kalau kalian jadi imam, jangan lama2 karena dulu itu semua orang itu penikmat sholat. Sehingga untuk tidak lama itu nunggu diperintah, kalau kamu jadi imam jangan lama2,  kasian makmunya. Nah sekarang alhamdulillah, tanpa dilarang sudah cepet semua, ini sudah kemajuan, sudah maju sekali ini, tidak dilarang sudah cepet. Dulu itu saking asyiknya orang sholat, untuk supaya agak cepet itu harus ada perintah dari Nabi, kalau kamu jadi imam jangan lama2. 

Nah kita kalau sedang pas baik, pas waras lah, kalau bahasa orang pantura (saya ini orang pantura) jadi kalau ngomong lebih keras, lebih vulgar. Normalnya orang sholat itu gak bisa ngakhiri. Karena ketemu dzat yang kita cintai. Kita kalau ketemu orang yang kita hormati, orang yang kita cintai itu gak bisa ngakhiri, anak mudah (contohnya) kalau ketemu pacar, gak bisa ngakhiri. Kita ketemu temen (njagong) gak bisa ngakhiri, Nah ini ketemu Alloh yang dipuja2 dipuji2, kemudian cepet ingin ngakhiri, jadi kita agak aneh. Sehingga orang dulu itu kalau sholat gitu gak bisa ngakhiri.

Dulu itu Sayyidina Umar ketika ditikam kayak suatu benda yang kayak pancing gitu. Panah itu kan kayak pancing, jadi masuknya cepet, nariknya susah. Itu tiap ditarik sakit, tiap ditarik sakit. Dan beliau bilang, nanti setelah beliau sholat, tarik, beliau kemudian sholat, sudah nyaman, di tarik itu gak gerak sama sekali, karena beliau sudah istighroq billah, sudah nyaman dengan Alloh, sehingga ditarik itu gak kerasa. Dulu di daerah sini, masih keluarga kita semua, ada seorang wali jadi imam masjid, itu di PHK sama takmirnya, karena ketika sujud, dia asyik, lama sekali, sampai 30 menit. Sampai santrinya bilang, mbah2 sampun mbah, sampun... Setelah (peristiwa itu) rapat terus dihentikan (jadi imam). Kenapa mbah sholat sujud kok lama? Saya tidak bisa mengakhiri (pas) nikmati sujud, kemudian ingin berhenti.

Sayyid Ali Zainal Abidin, yang populer di dunia sahabat, Anaknya Sayyid Husein, putranya Sayyid Husein. Itu bapak saya kalau cerita, beliau itu sebenarnya kalau sholat itu hanya ingin dua roka'at. Ya Alloh sebagai hadiah, karena asyik sholat dengan Engkau, saya bersyukur lagi, sholat dua roka'at lagi. Akhirnya ketika nikmati sholat, dia sholat lagi dua roka'at, sampai akhirnya seribu roka'at, itu tanpa rasa capek. Karena merasa keasyikan, masa moment seasyik ini, masa saya tinggalkan, akhirnya sholat lagi.

Sehingga ada seorang wali ditanya, kamu ingin masuk surga? tanya di surga ada sholat gak? (gak ada) Wah kalau masuk surga gak ada sholat, saya gak mau masuk surga. Terus dibilang (ya sholat aja), terus beliau mau masuk surga. Kalau kita kan kebalikan, kita ini masuk surga, (kita ini ngawur sekali). Hore masuk surga, gak ada sholat lagi, gak ada puasa lagi, jadi ini kan...jadi makhluk yang aneh, kita ini masuk surga seneng, karena sudah tidak ada kewajiban sholat. Sesuatu yang menjadikan kita masuk surga, tapi jadi sesuatu yang kita benci setelah masuk surga. Asyiklah di surga, karena gak ada sholat. 

Nah apapun kondisi kita, harus latihan, entah seberapa kadarnya, ingin niru Rosululloh Saw. ketika ngendikan 

وقرة عيني في الصلاة


Nyamanku (hatiku tentram) kalau pas sholat. Dulu itu, seperti yang saya katakan tadi, untuk menghentikan sholat itu susah, sampai Rosululloh sendiri yang mengatakan, wahai para imam, kalau sholat jangan lama2. Andaikan nabi hidup di zaman sekarang, pasti tidak ada pengumuman itu. Karena semuanya sudah cepat, malah super kilat. Ada yang tarawih 20 roka'at hanya berapa? (7menit) . Nah kalau kalian tanya saya, kenapa sholat itu begitu asyik, (jawabanya) ya itu tadi... jadi kita diajari analogi, analogi itu qiyas. Jika kita asyik ngomong dengan orang yang kita cintai, bisa orang tua, bisa anak, bisa cucu. Itu rasanya (ingin) mengakhiri itu gak bisa,  karena bawaanya asyik, apalagi ini kita munajat bercengkrama dengan dzat yang kita butuhkan sebelum kita ada, sampai kita ada, sampai setelah kita gak ada. 

حسبنا الله ونعم الوكيل

Sehingga bawaanya orang dulu itu, (saya cerita sedikit) ada seseorang mau meninggal, namanya Umar bin Abdul Aziz, itu khomisul khulafaa ( orang yang terkenal adil). Ketika mau meninggal itu senengnya bukan main. Kenapa engkau seneng? memangnya kalau saya mati mau kemana? Ketika saya hidup dengan segala nikmat itu ya karena Alloh Swt. Saya nanti mati ke dzat yang sama, dikelola oleh dzat yang sama, yaitu Ar Rohman Ar Rohim. Dulu saya disayangi Alloh, nanti setelah mati juga disayangi Alloh. Alloh juga jadi Tuhan setelah mati (nanti) yaitu Ar Rohman Ar Rohim. 

Cerita legenda lagi, yaitu Jalaluddin Ar Rumi. Ketika mau meninggal, semua muridnya nangis, beliau marah. Kenapa kamu menangis, ya karena guru mau meninggal. Kamu itu ngawur sekali, saya ini sudah lama menunggu hari seperti ini, ketemu dzat yang saya cintai, malah kamu kok menangis. Ayo kamu nari, sebagai pesta kematian saya. Tapi ini gak usah ditiru ya, gak usah dilarang pun juga gak bisa niru. Cuma saya maklumatkan gak usah ditiru, meskipun gak usah dilarang pun gak akan bisa niru. 

Sehingga orang2 dulu itu, bawaan kalau mau kapundut (mati) itu asyik. Rosululloh Saw. ketika mau wafat, intaqolla ilaa rofiqil a'la. Itu ditanya sama istri2 nya, lalu engkau mau kemana? Terus kata nabi, sebelum sekian hari, beliau setiap khuthbah, ngendikan, Ini ada hamba yang disuruh milih alloh antara di dunia atau bertemu Alloh, kalau kamu jadi hamba itu milih mana? Di dunia yang penuh problem ini, atau memilih ketemu Alloh yang  Rohman-Rohim, yang hubunganya dengan kamu itu ngasih dan ngasih. Kamu gak mungkin kan?  memberi.. kamu bisa apa? kita hubungan dengan Alloh pasti hanya  mendapat, Dikasih nyawa, dikasih oksigen, dikasih bumi gak mbayar, dikasih air juga gak mbayar. PDAM dikelola siapapun mbayar, oksigen dikelola rumahsakit mbayar. Hubungan kita dengan Alloh gak pernah mbayar, Gak pernah bayar sewa bumi, punya kolam renang seluas itu juga gak pernah mbayar. Kalau kita kan semuanya utang jasa kepada Alloh, dan reputasi Alloh dengan kita itu hanya memberi, tidak pernah meminta. Terus semua sahabat njawab, ya kalau kita seperti hamba itu, ya pasti milih Alloh lah. 

Jadi nabi itu saking pinternya orang, supaya orang siap dengan keberangkatan beliau itu. Dibikin satu taksis, apa itu kalau orang jawa bilang itu dikek i persemon (dikek i muqoddimah). Supaya orang2 itu siap kalau nabi meninggal. Kalau kamu seorang hamba, kalau kamu disuruh milih ketemu Alloh sama hidup di dunia yang fana ini milih mana? Ya milih ketemu Alloh. Ketika akhirnya Rosululloh wafat, ternyata orang itu adalah Rosululloh. Akhirnya sahabat bilang, ya iyalah, dengan kita sama Alloh, masak milih ketemu kita, nah pasti milih ketemu Alloh.

Nah sholat itu mi'rojul mukmin. Kita manja dengan Alloh meskipun dengan segala problem. Ketika i'tidal kita tetep memaklumatkan 

ربنا لك الحمد ملء السموات وملء الأرض  وملء ما شئت من شيء بعد


Engkau dzat yang selalu layak dipuji, di langit maupun di bumi. Dan langit bumi ini karena terbatas, ditambahi, 

 وملء ما شئت من شيء بعد


Dan seluas apa saja yang Engkau kehendaki. Apapun hebatnya langit bumi ini tetep terbatas, ada ruang dan waktu, makanya ditambahi.


وملء ما شئت من شيء بعد

Dan segala puji ini memenuhi semua yang Engkau kehendaki. 

Saya berkali-kali bilang, kalau hubungan dengan Alloh itu nyaman, caranya gitu. Kalau kita sakit, kita mbayar oksigen, kalau kita butuh air, mbayar PDAM. Alloh itu gak pernah nyuruh kita mbayar, apa saja hubungan dengan Alloh. Nah sholat itu, maklumat, bahwa kita apapun problemnya, Alhamdulillahi Robbil 'Alamin. Kita maklumatkan terus bahwa kita selalu bersyukur. Lalu kita Robbana Lakal Hamdu. 

Makanya saya sering kalau disuruh, gus doain supaya pandemi cepet berlalu. Saya itu pernah di jogja, pas gempa (orang2 ya susah). Saya ini caranya susah sampai gak tahu, (bukan karena sombong ya) ya karena mau apa? ... memang gak bisa apa2 kan? kita manusia. Jadi saya mohon sholat ini jadi media luar biasa. 


Diantara makalah imam Asy Syafi'i yang paling terkenal itu.

فصيحا اذا ماكان في ذكر ربــه  ***  وفي ماسواه في الورى كان اعجما

Orang yang baik itu orang yang fasih, lantang dan cerdas, dan vulgar, dan nyaman ketika ngomong tentang Alloh. Sholat itu semua hubungan kita ngomong dengan Alloh. Misalnya

الله اكبر كبيرا والحمد لله كثيرا

Hanya Engkau yang Maha Besar Yaa Alloh. Orang yang katanya terkuat di dunia, presiden, super power (misalnya). Nyatanya wayahe mati ya mati, kalau gak makan lemes. Jadi kan kita sadar, yang katanya orang terkuat, paling hebat, kalau gak makan lemes. Artinya ternyata hanya sekuat itu. Dia bisa instruksi seluruh dunia (misalnya) untuk apa.. tapi lihat apa dia kuat? gak makan dua hari? Makanya hikmah puasa itu orang tahu, ternyata makhluk yang paling mulia, yaitu manusia, kalau gak makan lemes. Gak makan nasi satu piring itu ya mati, Kalau Nasi ditanya, hebat mana kamu sama Nasi. Nanti kalau nasi bilang, saya gak butuh kamu, tapi kamu butuh saya, itu habis kita.

Makanya ketika ada orang yang mempertuhankan manusia, Alloh itu cara menafikkan itu hanya bilang. 

كانا يأكلان الطعام

yang kamu tuhankan itu makan, artinya kalau gak makan itu lemes. 

 كبيرا والحمد لله كثيرا  وسبحان الله بكرتا واصيلا



Makanya Quran kalau mencibir kita, 

فلولا إن كنتم غير مدينين ترجعونها إن كنتم صادقين

Kalau kamu merasa digjaya, mbok jangan mati, mbok jangan tua. Sudahlah hidup terus, digjaya kok mati gak keren, orang top kok mati... gak keren. Jadi Alloh cara nggojlok gitu, ya sudahlah kalau kamu hebat jangan mati. Nah sholat itu ngingatkan itu (terus). Sampai kita bilang

انا صلاتي ونسكي ومحياي ومماتي لله رب العالمين


Gusti.. saat ini saya ikrarkan, hidupku, matiku semuanya terserah Engkau. Nah lagi2 tadi, ketika kita bilang, cincin ini lebih kuat ketimbang kertas, anda (salah) karena itu hanya secara materi, kuat tidaknya terserah yang mengendalikan, karena saya punya rencana menghancurkan cincin ini, besuk mau saya lebur, sementara, saya mau mengabadikan kertas ini. Nah disinilah kita terus diajari, di Surat Yasin yang populer. Alloh itu siapa?


فسبحان الذي بيده ملكوت كل شيء وإليه ترجعون
Dzat yang mengendalikan segala sesuatu. Saya sendiri termasuk orang yang jarang ngimami, saya selalu jadi makmum. Jadi andaikan mas zakariya disini, saya juga makmum, Cuma keren saya kayaknya, meskipun saya makmum. Karena kalau saya makmum itu bisa ingat Alloh terus, kalau imam itu gak.. Jaga Image, karena malu kan? misalnya di masjid kementrian, sholatnya kok cepet, nanti dikira gak ustadz betulan,  kalau terlalu lama ternyata banyak urusan, jadi... banyak berfikir, tapi Alhamdulillah ini barokahnya ngaji. Ya hasilnya mi'roj itu ya sholat itu. Saya mbayangkan di Surga gak ada sholat itu, terus (asyiknya apa? ) gak asyik. 

Itu kalau Imam Ghozali itu membarter (membandingkan) kita itu begini. Kalau kamu bangga, bi katsrotin nisaa (pasanganmu banyak), itu ayam itu satu jam bisa berapa kali. Kalau anda bangga bisa banyak makan, itu kerbau itu makanya lebih banyak. Kalau anda bangga atas pengaruh, itu ratu tawon itu pengaruhnya lebih besar daripada anda, itu dia diam di rumah, tapi anak buahnya loyal. Artinya, kalau manusia bangga itu apa? ya dengan sholat tadi, karena ini satu ibadah yang enggak tertandingi oleh makhluk yang lain, apalagi di dalam sholat itu ada semua gerakan yang mewakili semua ibadahnya malaikat. Malaikat itu ada yang ibadahnya berdiri terus, ada yang ruku terus, ada yang sujud terus, dan sholat itu mewakili, semua itu. Juga mewakili sosial, karena setelah sholat kita bilang assalamu'alaikum warohmatulloh, bahwa keselamatan ada di kanan dan dikiri. Nah... oke ya, itu sakralnya mi'roj.


Tapi di balik mi'roj itu ada hal2 yang manusiawi, dan ini yang terjadi di dunia. Ketika Rosululloh melangkahi maqomnya nabi musa. Maqom itu status, rangking kalau dalam bahasa indonesia. Kalau bahasa indonesia itu ribet, makam itu kuburan, Makanya orang indonesia sering tanya saya, gus makamnya nabi ibrahim kok batu? Maqom yang dekat kabah itu bukan makam dengan makna kuburan, itu tempat yang digunakan Nabi Ibrohim membangun ka-bah. Coro jowo (pancatan). Nabi Musa gak terima, lapor kepada Alloh, Yaa Alloh ini lebih junior ketimbang saya, tetapi kenapa melangkahi saya? ini gak fair, jadi dimana2 itu kalau senior disalib junior itu gak terima. Terus ditanya sama malaikat Jibril, kenapa kamu gak terima? Ini orang israel, kadung ngira saya itu nabi paling top, ini kalau misalnya konangan gitu kan malu. Jadi artinya ada sisi manusianya, itu ada kitabnya. Ya tapi Nabi Muhammad memang lebih top ketimbang kamu, memang beliau pilihan, sayyidul awwalin wal akhirin. 

Oke.. kalau saya kalah dengan dia gpp, tapi umatnya jangan ya. Umatnya bangsa israel harus lebih top ketimbang kita. Makanya orang israel begitu itu, memang ada sanadnya, gak mau kalah. Usulnya nabi musa memang gak boleh kalah. Terus kata Alloh, ya gak bisa, memang yang paling top itu tetep umatnya Muhammad bukan umatmu. 

Sehingga terus kalah dan menang itu, kita terus gak tahu. Misalnya gini, Penemu Komputer, atau Penemu Mobil, sama yang beli mobil itu hebat mana? Kalau bicara keilmuan ya hebat penemunya, tapi kalau bicara kapitalistik, bahwa bikinkan mobil yang mewah gini2, nanti tanggal segini jadi ya..Hebat mana yang nyuruh dan yang disuruh? kalau logikanya pakai gitu. Hebat mana yang nyuruh sama yang disuruh. Artinya, kamu milih jadi mana? Penemu Mobil, hebat kan? tapi terus sama orang kaya, diminta, bikinkan ini, speknya seperti ini, selesai (kayak gini). Hebat mana? nyuruh sama disuruh? menyuruh. Tapi yang? menyuruh gak bisa bikin mobil, (sedangkan) yang menyuruh bisa. Pinter mana? pinter yang disuruh. Tapi pertanyaanya, wong bisa nyuruh ngapain bikin sendiri? Ini mohon maaf, karena disini banyak orang yang gak jelas2 juga. Artinya terus subyektivitas manusia ini terus ada. Kalau bisa beli ngapain, bikin? Tapi kalau bisa bikin, ngapain beli? 

Nah mungkin perdebatan di yayasan, di kementrian, atau dikampung2 mesti juga begitu. Jadi itu di mi'roj juga digambarkan, bahwa antar nabi ini juga ada kompetisi.

وفي ذلك فليتنافس المتنافسون

Tapi bedanya nabi dengan kita itu satu. Nabi itu kalau "kliru" itu jadi berkah. Itu bedanya kita, kalau kita kliru kan kliru betul. Kalau nabi itu gak, "klirunya" itu jadi berkah. Saya punya dua contoh, kalau boleh dibahasakan " kekeliruan" nabi. 

Nabi Musa itu ketika nabi musa tanya kenapa kamu dipanggil jauh2. Disuruh sholat 50 rokaat, nabi ibrahim gak komplain, karena beliau nabi yang baik. Semua beliau gak komplain, kecuali nabi musa, nabi musa Jangan Muhammad, kebanyakan itu, bilang ke Alloh supaya didiscount. Sama Alloh, yasudah, tak kurangi lima, masih berapa? 45. Terus turun lagi, masih kurang.. itu sampai sembilan kali. Itu artinya, terkurangi 45 rokaat. Itu nabi musa masih bilang (pas tinggal 5 itu) bilang lagi, minta keringanan. Itu mungkin kalau balik lagi, sudah hilang itu kewajiban sholat. Nabi Musa itu sebetulnya bukan karena kasihan kita, Muhammad umatku yang lebih kuat, lebih ganteng saja, gak mampu menunaikan sholat 50 rokaat, apalagi umatmu. Jadi beliau menyuruh memberi keringanan itu sebenarnya coro jowo ngeprekno kita, menyepelekan kita. 

Makanya kalau saya ketemu nabi musa, saya akan memberi tahu, kalau umatnya Rosululloh ada yang namanya Sayyid Ali Zainal Abidin yang satu hari sholat seribu rokaat. Ini 50 saja, ini kuatnya malah seribu. Tapi barokahnya nabi musa yang sentimen ini, sholat gak jadi 50, tapi 5. Itu bedanya Nabi sama kita.



Kisah Nabi Yunus
Ada contoh yang lebih ekstrim, klirunya Nabi itu Nabi Yunus. Nabi yunus itu memaklumatkan supaya nanti itu, kalau kamu gak nurut sama saya, ada adzab.  Anggep saja adzab itu hari kamis,  kata nabi yunus tiga hari lagi akan ada adzab. Tapi kurang dua hari, umatnya masih dalam kemungkaran, dalam kemaksiatan, masih hura2. Akhirnya Nabi yunus itu, coro jowo itu minggat. Memang idz abaqo, abaqo itu pergi yang tidak pamit.  Atau kalau kamu cari di kamus, abaqo itu maknane pergi yang tidak pamit. Sama Alloh dibahasakan Abaqo.  

اذ ابق الى الفلك المشحون

Wes wong ora bener kabeh, budal ae, tak tinggalkan. Setelah ditinggalkan, Nabi Yunus disalahkan oleh Alloh, kamu itu nabi tidak diperintahkan hijrah kok hijrah. Syaratnya nabi kan, kalau menjalankan apa saja itu berdasarkan wahyu. Tapi tanpa ada perintah wahyu, dia tetep keluar dari kampungnya. Keluar sama Alloh disalahkan, wong nabi kok minggat. Akhirnya ketika dia di kapal, di perahu itu, dulu itu ada mitos, kalau ada perahu yang mau tenggelam itu pasti ada yang mau minggat. Diundi, sampai tiga kali akhirnya yang keluar tetep dia, akhirnya tahu diri nyemplung ( ke laut). Nyemplung terus ditelan ikan nun. Pokoknya ikan besar. Diberi sanksi sama Alloh, karena dia nabi kok melanggar, diberi sanksi ditelan ikan nun. 

Karena beliau seorang nabi, perutnya ikan itu jadi masjid, beliau baca tasbih. Tapi barokahnya dia minggat tadi apa? akhirnya satu hari mau adzab besar  itu orang2 nginceng rumahnya beliau. Kalau betul ada adzab besar, pasti orang ini lari. Masak ada adzab besar, orang ini masih disini? Diinceng ternyata gak ada, woh berarti bener ini, ada  adzab. Buktinya, dia gak ada... Jadi unik, akhirnya diinceng ,woh gak ada, berarti betul ada adzab. Hari itu masyarakatnya taubat semua, wo ini ada adzab betul. Artinya nabi yunus sudah lari, itu artinya gak ingin kena? (adzab), padahal beliau lari itu karena mangkel, mangkel itu punya umat yang gak nurut tadi. Setelah sekian hari (nabi yunus) cari2 kabar. Ternyata berita yang masuk itu, (karena dulu gak ada medsos kan) gak ada adzab. Terus dia itu gak berani pulang, karena ada hukum sosial disana, kalau ada orang bohong, hukumnya dibunuh. Katanya ada adzab, kok masyarakat saya baik2 saja. Akhirnya setiap ketemu kaumnya dia lari, karena takut dibunuh. Ternyata kaumnya sudah iman semua, mau ngejar dia, mau dijadikan imam. Jadi itu bedanya nabi sama endak, jadi nabi itu kalau kliru, klirunya itu barokah. Makanya kita gak usah ikut kliru, karena klirunya kita ini pasti gak barokah. 


Kisah Nabi Ibrahim
Dulu ceritanya anting juga gitu. Yang namanya istri dua itu kan cemburu. Pertama Nabi Ibrahim punya istri yang namanya Sarah. Terus lama2 karena belum punya anak, terus nikahi Hajar. Setelah punya anak, cemburu, pokoknya saya gak terima kalau kamu gak nglukai Hajar. Mulai dulu lelaki sudah pinter ngotak ngatik, kalau dilukai pipinya nanti gak cantik, apa ya?? yang penting nglukai tapi tetep? cantik. Terus ada anting, anting dulu itu ceritanya itu dilukai tapi tambah cantik. Nabi Ibrahim akhirnya melukai, sueneng Sarah, karena Hajar sudah dilukai, ternyata barokahnya dilukai itu jadi anting yang mempercantik? perempuan. Padahal melukai istri itu kan tidak boleh. Tapi ini Nabi, ada saja cara yang dipilihkan Alloh untuk ya tadi.. "kliru" saja barokah. Itu bedanya Nabi sama kita, makanya disebut, min baabi hasanatil abror, sayyiatul muqorrobin. 


Kisah Nabi Adam
Sama seperti Nabi Adam itu, dilarang sama Alloh gak boleh makan Khuldi. Akhirnya makan, terus harus hidup di dunia, kerja di dunia.. tapi itu menjadikan harapan seluruh dunia, bahwa Alloh itu Maha Baik, ketika diberi sanksi, tetep diminta Taubat. Dan Alloh berjanji setiap yang taubat pasti diterima. Sehingga sampai sekarang kita terus gak pernah putus asa, karena sudah diberi contoh. Bahwa bapak kita yang pernah "salah" dijanjikan taubat, dan Alloh pasti  menerima taubatnya. Jadi ini bedanya kita dengan Nabi. 


Semoga lewat pengajian ini, atau ngaji bareng ini kita tahulah, kalau ahli astronomi, atau ahli meteor, itu takutnya kejatuhan meteor. Kalau kita ahli gempa, mungkin takut kalau lempengan gini2.. takut gempa. Kalau ahli Tsunami takut tsunami, kalau ahli sosial takut chaos. Mungkin yang ahli perbankan takut rush. Kalau nuruti takut itu ya takut, tapi cobaklah kita iman lagi, tadi kata bu menteri hasbunalloh wa ni'mal wakil. Yasudah Indonesia pasti akan baik2 saja. Dan kita selalu akan berharap dengan kecerdasan dengan ikhtiar, tapi kita akan selalu berdo'a kepada Alloh Subhanahu wa ta'ala. Saya kira demikian dan mohon maaf. Monggo berdo'a bareng2.. 


Lanjutan lafadz berdo'a bisa kalian lihat disini ya temen2...





Comments