Skip to main content

Kerangka Berfikir Iman | Gus Baha | Kebenaran Absolut

Membangun Kerangka berfikir 

Iman Sampeyan tak warai iman sing bener, rungokno tenan. Saya itu tidak punya obsesi apa2 di dunia, kecuali saya ingin membawa kalimat thoyyibah secara benar. Begini 


misalnya 1+ 1 = ? 

Jawab saja? 

wes a, paud lah/TK 

sing penting imane bener 

Satu tambah satu berapa? (Dua) 

Ketika kamu menjawab dua itu, butuh yang membawa kebenaran itu menawa mukjizat atau gak?(gak kan?) karena satu tambah satu dua itu merupakan kebenaran yang absolut. Sehingga kita ditawari hadiah maupun tidak tetep bilang? (Dua). Baik yang membawa (kebenaran) itu membawa mukjizat atau gak, ya tetep kita jawab Dua. Makanyanya sebenarnya minta mukjizat itu masalah, Saya andaikan menyaksikan mukjizatnya nabi, rembulan terbelah. Andaikan saya menyaksikan mukjizatnya Nabi Musa, laut merah terbelah, Saya tidak akan tambah iman saya, karena iman itu sesuatu yang absolut, yang gak butuh legitimasi mukjizat. Sehingga minta mukjizat itu dari awal sudah masalah menurut Al Quran. Mungkin ilmu ini agak aneh bagi kalian, karena kalian itu sudah punya utek2 elek. Utek elek iku yo utek elek, makanya harus taubat. 

Misale ono wong ayu, iku ayu to ora, secara umum obyektif ayu, terus kowe muni ngene, (Aku ) raruh rasane,  tak arani elek ae. Kira2 utek sampeyan seperti itu

Itu bahaya, utek seperti itu harus ditaubatkan diruwat. Coro wong jogja diruwat ning segoro kidul. Nggone ndi? nggon ngruwat ndi mus? kowe tahu tak ruwat? Ning ndi? ning watu opo? Kulo nate mriko ape ngruwat Mustofa ra gelem, Syirik jarene. Lak gerem, tak ruwat, tak biayai, paling entek piro kembang setaman? (tak) golekno ning pasar kembang tapi ora SARKEM, pasar kembang tenanan,  Pasar Kembang tenanan, sing ning pasar iku lho maksude, Pikirane kok....


Melatih Iman Secara benar
Kamu tak latih iman secara benar, betul ini, saya gak main2, saya sampai ketemu Alloh bertanggung jawab. Iman sebetulnya hal yang mudah, sangat mudah, 


1 + 1 berapa? (Dua)


Kamu mengatakan dua nunggu dikasih hadiah yang mbedek i apa gak? (enggak). Lalu menunggu diancam apa enggak? kalau gak bilang (dua) tak bunuh? enggak kan? Karena kebenaran yang absolut. Lha Alloh sebagai tuhan itu kebenaran yang absolut apa gak? (absolut) sehingga seharusnya. (Harusnya) seandainya Alloh gak bikin surga pun tetep bilang Alloh Tuhan.  Alloh gak nakut2 i dengan neraka pun tetep bilang bahwa Alloh adalah Tuhan. Dan yang mengajarkan bahwa Alloh itu Tuhan gak perlu membawa mukzizat, yang spektakular. Sehingga mukjizat itu masalah, makanya gak ada imanya sahabat karena mukjizat. Abu Bakar iman dengan? kesadaran, Umar iman dengan (kesadaranya). Semua khiyarus Shohabat Iman itu dengan kesadaran. Mukjizat itu hanya diminta orang aneh2 itu (kafir2 elek), muni.. 


وقالوا لن نؤمن لك حتى تفجر لنا من الأرض ينبوعا

Surat Al Isro': 90


Jadi mukjizat itu diminta orang sing aneh2 sing mbrengkel coro jowone. Terus yaitu itu tadi, seperti tadi

1+1 berapa anak2? 

(ya sebetulnya 2, tapi kalau gak

dikasih apa2 tak jawab 5)


Kalau kamu ingin Iman masuk Surga, Utekem jik koyok cah TK ngono kuwi, Lek dikek i suargo Gusti, njenengan tak arani Pengeran, lak ora.. wes ra Pengeran. Makanya ini absurd (aneh) Sesuatu yang absurd sesuatu yang buruk sekali. Sehingga orang2 sholeh pun, orang 2 sholeh koyok kowe ngene iki kan, sholeh amatir. Orang2 sholeh amatir seperti ini, itu masih nanti digojlok sama Pengeran di Mahsyar. Ditanya gini sama Alloh, dan saya masih hafal hadits Qudsinya. Hayoh, kamu ingin keluar dari Islam amatir atau gini tetep saja? (Keluar) Lek Keluar kudu Ngrungokno Ngaji iki.


لوْ لـَمْ أخلُـق جَنَّـةً ولا نـاراً ألـَمْ أكنْ أهْـلاً أنْ أُعْـبَـد

Konteksnya seperti itu, Kalau saja saya tidak menciptakan Surga dan Neraka apa Saya sebagai Tuhan itu gak layak kamu taati ( ibadahi)? Jadi ketika orang2 sholeh amatir koyok kowe 


kowe ning ndunyo sujud, Sujud Gusti..

ndarani aku Pengeran? nggih Gusti...

Opahe Nopo? suargo Gusti....


Pas kowe pede ape mlebu suargo,

Pengeran takok, umpomo Aku ra nggawe Suargo

Aku tetep mbok arani Pengeran to ora?

Terus kowe muni, (Dos Pundi) Gusti

ndarani Njenengan Pengeran

iku sing penting Suargane

mboten Njenengan e Pengeran.

(woo... neroko kowe)



Kebenaran absolut, hanya butuh kewarasan

Karena kita bilang satu tambah satu dua saja, tanpa presentasi yang nguji memberi hadiah atau tidak karena bilang dua hanya butuh kewarasan. Lak kowe waras, ya bilang dua.  Maka orang2 pilihan itu malu kalau minta surga, karena Alloh tetep Tuhan, andaikan gak menciptakan surga maupun neraka. Makanya, andaikan saya tidak menciptakan surga maupun neraka, apakah saya tetep gak Tuhan? Tentu tetep sebagai Tuhan.  Disini kita dibutuhkan iman yang kuat, sehingga kita tidak amatiran

seperti itu. 


Ngapalno quran ae, mergo ono bonus Umroh

itu apa2an? seneng Quran ae kok ngenteni rangsangan Bonus

Kuliah gratis, entuk jalur khusus, itu apa2 an.

Kowe gething yo kliru, wong quran saiki

mberkahi kok kowe gething. 

Tapi kowe setuju, Guoblok

tak jamin.


Kowe pilih ndi? guoblok opo hasud?

pilihane loro tok..lak ra setuju hasud, lak setuju

guoblok.. ora trimo goblok, guoblok.


Seneng Quran ae kok ngenteni rangsangan hadiah Umroh. Quran itu kalamu robbi, kok ngendikane Pengeranem. Kok senengen ngenteni bonus i apa2 an. Kampungan banget. Lho kalau kamu seneng sesuatu, coba sekarang kamu mengatakan langit indah, itu kan obyektif. Ya karena langit indah, jangan sampai kita (seperti) 


hape ini penting gak? wo penting

untuk komunikasi, tapi iki ora wekmu

wo wes ra penting lek no, kacau kan kalau semua hukum

digantungkan kepentingan pribadi



Melatih keikhlasan dengan Iman yang benar

Quran itu Kalamulloh, selalu indah kapan saja meskipun kita gak tahu, untungnya apa kita seneng quran misalnya gak tahu untungnya (umroh apa gak?) gak penting.  Dari awal kita mencintai quran karena itu kalamu robbi ini kalamnya Tuhan saya, saya mencintai Dia saya mencintai Alloh maka yang tentang Alloh kita cintai. Tanpa presentasi dapat hadiah apa ndak, menghormat apa ndak. Saya sebagai orang alim juga gitu, saya gak peduli, sampeyan hormat saya atau ndak (saya ndak peduli). Goblok kalau misalnya saya peduli, segoblok2 nya.  Saya orang alim diwajibkan Ngulang (ya ngulang)  dan saya mengharap ridhonya Alloh.  Terus kowe ngaji golek ridhone Alloh, selesai kan? gak ruwet. Ojo sampek aku ngaji gus baha lak sido alim, lak ora alim, ra ngaji...malah ra bakal alim. Ngaji2 saja, lak iso alim? gak penting




Kebenaran Absolut tidak bergantung siapa Qoilnya

Saya ulangi lagi ya, saya pernah matur ini, bahkan di depan masyaikh sarang. Sebab itu Nabi pernah ngendikan secara ekstrim, dan ini ekstrim yang baik. Tapi jangan disalah pahami, Nabi pernah ngendikan gini


من قال لا إله إلا الله دخل الجنة

قلت: وإن زنى وإن سرق؟

قال: وإن زنى وإن سرق


Siapapun yang meyakini Laa ilaaha Illalloh, maka dia suatu saat pasti masuk surga. Meskipun pernah zina, pernah maling? iya (kata nabi) meskipun pernah zina dan pernah maling. Karena apa? kebenaran yang absolut itu tidak terkait qoilnya (yang mengatakanya). Saya berkali kali mencontohkan (misalkan) aya ketemu lonte di Indonesia atau di Mesir, siapa saja, atau bandar narkoba, atau siapa saja. (kemudian) Tak tanya


1+1 berapa? Kira2 lonte jawab berapa? 

(jawab saja, biar sampeyan pinter)

dua. (sedangkan) bandar Narkoba ditanya 

jawab berapa? yang dipenjara KPK njawab berapa?

dua. Kemudian ada rektor Al Azhar tak tanya,

1+1 berapa pak rektor? 

Lonte Sudah bilang dua, penjahat sudah bilang dua,

para begundal sudah jawab dua,

terus dia karena rektor al azhar

kalau saya tiga. 


Kira2 ini rektor geblek apa ndak? kira2? (geblek) kira2, tentu itu tidak mungkin. Tetep diapun njawab? dua. Dia gak peduli, woh saya rektor kok jawabanya sama dengan penjahat? karena kebenaran absolut itu tidak pernah bergantung kamu rektor atau kamu siapa saja, faham nggih. Sehingga dalam iqror Alloh Tuhan itu kita sama dengan Lonte, dengan Penjahat sama, semua itu iqror kalau Alloh itu Tuhan. Karena kebenaran Absolut tidak bergantung siapa saja, maka nabi ngendikan wa in zaana wa in saroqo meskipun yang melafadzkan itu orang zina atau maling karena tadi, kebenaran absolut. 


Kira2 lonte kamu tanya, lombok pedes nggak?

(tak tanya yang lucu2 saja), biar otak sampeyan itu waras

makanya dimulai dari yang gampang2 saja. 


Lonte ditanya, lombok ini pedas apa manis? (pedas)

penjahat? (pedas) yang ditahan KPK? (pedas)

Pak Prabowo? (pedas) Pak Jokowi? (pedas)

Jawabnya sama, ojo terus kubu sebelah jawab apa?

Tidak ada seperti ini, 



Karena kebenaran ini? absolut, yang dipenjara KPK juga bilang lombok itu Pedas yang menjara juga bilang? (pedas). Gak mungkin seperti ini, 


Kata ketua KPK lombok apa? 

pedas, wo ya saya jawab manis, saya kan dendam dipenjara dia,

(gak bisa, gak mungkin seperti itu)



(misale aku) karo mustofa gak seneng, tetep

tak arani lombok iku pedas.

Misale aku ra seneng mustofa

terus ndekne njawab lombok itu pedas,

terus apa aku muni manis? hanya nuruti gak seneng?


Itu hebatnya Rosululloh, ketika ngendikan laa ilaaha illalloh, wa inzaana wa in saroqo. Tapi orang salah faham, terus katane wo ini islam melegitimasi zina, ndasem. Ora ono ngono iku, Utekem... Maksudnya Nabi itu kebenaran absolut itu gak ada bedanya antara orang fasiq dan orang sholeh, semuanya iqror.

Sekarang 1+1 

Lonte ya bilang dua, Pencopet ya bilang dua, 

pak Polisi ya bilang dua, kubu sebelah ya bilang dua

Sekarang semua umat islam, sing fasiq yo bilang, Alloh Tuhan sing Sholeh yo bilang Alloh Tuhan, semuanya sama, maka orang fasiq pun gak boleh kamu keluarkan dari islam, karena sama2 bersaksi

أشهد أنْ لا اله إلا الله

أشهد أنّ محمدًا رسول الله

Mulane Ahlus Sunah berpendapat, orang islam apapun maksiatnya, tetep gak bisa dikeluarkan dari islam. 

Soal dosa ya dosa saja, 

Opo nak kowe terus doso 

ndarani 1+1 = limo?

Lak wes Lonte bilang

1+1 = 2

terus orang sholeh bilang (tiga)

biar gak sama dengan lonte.


Melatih kebenaran absolut dalam kerangka  berfikir kita

Tidak bisa seperti itu, maka harus dilatih terus, kebenaran absolut itu. Maka saya mbayangkan, kalau saya.....(saya ulang lagi) Andaikan saya menyaksikan Mukjizatnya Nabi memecah bulan, (maka) Iman saya tidak tambah, karena tanpa itu pun, kadar kita, imannya sudah full. Kenapa? karena kebenaran Rosululloh sebagai Rosul adalah kebenaran yang absolut, seperti saya meyakini 1+1 = 2

dikasih hadiah satu juta itu tidak nambahi iman saya, kalau 1 + 1 = 2. Faham Nggih.... Gak Nambah kan? iman kamu?  1 + 1 = 2, terus kamu dikasih hadiah 1 Juta, kepercayaan kamu, bahwa 1 + 1 = 2  tambah apa gak? enggak kan?  karena kebenaran yang? absolut


Lha itu yang dimaksud Sayyidina Ali ketika ngendikan, 

لو كشف الغطاء ما ازددت يقيناً

Umpomo (ning) ndonyo aku wes mukasyafah kabeh, imanku ra tambah. Apakah anda ketika diakhirat ditanya Imanya tambah? enggak... kata Sayyidina Ali. Kapanpun iman saya gak tambah, maksudnya imanya gak tambah, karena kebenaran absolut, siapa pun yang mukmin secara benar itu Imanya sudah 100%.  Maka tidak akan tambah dengan hal2 yang baru, faham nggih. Jelas? kayak tadi 1 + 1 kamu njawab berapa? (dua) itu kebenaran itu kamu imani kan sudah full 100%.  Kemudian yang mbedek i kamu, yang nguji kamu (ya) sudah kamu tak kasih satu milyar, kamu tak kasih Umroh. Iman kamu 1 + 1 = 2 tambah atau gak? (enggak) karena kebenaran Absolut. Maka nanti setelah saya masuk surga ditanya Alloh . (Gus Baha)  imanem tambah gak? setelah masuk surga? ya tetep Gusti, Engkau tetep sebagai Tuhan yang Hakiki. Lha senengmu tambah? nggih tambah... mergo saget kelon mau...(.......).

Lak Ruhin ditakok i Imanmu tambah gak hin? (mboten). Lak senengmu tambah? (nggih tambah Gusti)

riyin elek, sakniki ayu... Lhaa....tapi yo urusan seneng mawon, tapi lak imanya? gak perlu tambah karena tadi, karena Alloh Tuhan itu kebenaran yang absolut. Jelas nggih? Lho jelas tho ora?? 

Maka kebenaran absolut ini sebenarnya gak perlu  mukjizat, maka mukjizat itu hanya diturunkan sesekali saja oleh Alloh, di semua nabi. Bahkan Mukjizat sering menjadi problem. Kalaupun diturunkan ada potensi dituduh sebagai sihir. Makanya Alloh nate ngendikan

ولو فتحنا عليهم بابا من السماء فظلوا فيه يعرجون

لقالوا إنما سكرت أبصارنا بل نحن قوم مسحورون

Surat Al Hijr: 14 -15

Muhammad.. lek kaummu njalok mukjizat ora usah turuti. Umpomo langit tak buka, kemudian mereka terbang ke langit menyaksikan alam malakut saya mereka akan bilang, innama sukkirot abshoruna (kita2 ini disihir Muhammad). Itu sama seperti peristiwa pecahnya rembulan, pecahnya rembulan peristiwa yang dahsyat shohabat iman tapi ya dingin saja, kenapa dingin? karena tanpa itupun mereka sudah iman bahwa Rosululloh itu adalah Rosul yang haq karena bukti logikanya terlalu jelas.

Makanya agama ini li qoumin yaqilun bagi orang2 yang punya akal, bukan li qoumin sing yasyhadunal mu'jizah (kaum yang menyaksikan mukjizat). Waras yo.. jelas yo.. 

Mulane kowe sok mben lek ning oro2 mahsyar  iku, 

aku moh ning surgo awor kowe Mergo iku mau, ijiek ditakok i Pengeran.  

(Umpomo) Aku ra nggawe Suargo, aku jek Pengeran ra? terus kowe jek mikir sek, 

bahaya iki... 

Eee.... berarti aku dadi Pengeran mbok pikir sek kecuali kowe tak kek i Surgo Kowe lek ditekoki Pengeran ngono piye?

Itu ibarat Pak Guru, (ditanya 1 + 1) tak jawab dua, asal kamu kasih hadiah, kalau gak.. saya katakan tiga (jawabanya). Alloh tetep sebagai Tuhan meskipun gak menciptakan Surga maupun Neraka. Karena ketuhanan Alloh adalah Absolut makane Alloh ngendikan..

ذلك بأن الله هو الحق

 وأن ما يدعون من دونه هو الباطل 

وأن الله هو العلي الكبير

Surat Al Hajj: 62

Alloh selalu punya sifat Abadi, bahwa dia adalah Tuhan yang Haq yang lain menolak Alloh adalah barang Bathil. Alloh akan selalu haq, gak butuh pendukung, gak butuh apa2. Karena Haq itu berdiri sendiri, makanya Alloh mensifati diriNya. Al Hayyul Qoyyum yang berdiri sendiri.  Jelas nggih? Lha iman2 kita ini iman2 yang amatir.

opo meneh sing ngaji2 kyai2 sing senengane

yo cung yo.. pokok e moco istighfar, suargo, istighosah suargo

Kamu jangan maksa saya ngaji seperti itu karena yang ngaji seperti itu sudah banyak aku tak ngaji model wong alim ae.Mulane kowe lek niru aku terus alim mboh embo2 opo tenan ra ngerti.. wes pokoke ngono pokok e ngono.

Dan ulama seperti saya memang harus seperti itu, karena kita ngajinya seperti itu. Saya mbaca ihya seperti itu, mbaca hikam seperti itu dari Guru2 saya dari mbah Moen, Bapak Saya, seperti itu. Makanya Surga dingge Bully2 an mbek wali2

ada wali yang ditawani mbek Pengeran, 

Cung silahkan  mlebu Suargo, 

di Surga bisa sholat Gusti? Iso     

Oke kalau gitu..

Karena gak iso mbayangno, nikmate dadi kawulo gak iso sujud iku gak iso mbayangno (wali2 ngono iku). Lha kowe lek gak kelon gak iso mbayangno. Utek ke wes elek, bedo desain utek e  wali mbek wong ngene2 iki wes bedo bedo banget, opo bedo biasa? Utegke Wali iku wes aneh, karena dia merasa gak bisa terpisah dari Tuhan. Karena semua kebutuhanya tercukupi hanya oleh Tuhan, maka dia mbayangkan

di Surga ada gak? sesuatu yang bisa saya kasihkan

saya derma kan, saya khidmahkan ke Alloh

Ning suargo kok muk kelon terus, mangan terus apa2 an ini.. Makanya dia aneh, masuk surga itu masih asing sampai ketemu Alloh. (Baru Puas)

وجوه يومئذ ناضرة

إلى ربها ناظرة

Surat Al Qiyamah: 22-23

Kalau kamu kan gak? mlebu suargo bledeng ora takok sing nduwe, nggolek i bidadari kelon mangan kelon mangan. Ya sudah seperti itu, sampek ditakok i Alloh iku ra paham mergo, Iki sing nduwe sopo... (wes ra ruh...pokoke koyok ngono mau, kelon mangan, kelon mangan ). Nah tapi yo lumayanlah, sing penting ning suargo.  Tapi Insyaalloh yang jenis ini gak ketemu saya, saya juga gak ingin ketemu. Isin lah, coro kulo dadi ngoten, Coro Muruah ketemu jenis seperti ini. Ya tapi lumayan, masih di Surga. Nah itu yang disebut, Ashabul yamin, wis pokok e pakanan semua, terus makan2 bar makan njimak.

Tapi kalau Orang Muqorrobin, Alloh itu gak gambarkan nikmatnya muqorrobin.


فروح وريحان وجنة نعيم

Surat Al Waqi'ah: 89

Karena semua kenikmatanya itu ruh ruh itu....

ما لا عين رأت، ولا أذن سمعت، ولا خطر على قلب بشر

dia menikmati di Surga karena Al Muqorrob, dekat sekali dengan Alloh. Makanya di kitab2 wali itu banyak, Abul Qoshim Al Junaidi, Abu Yazid Al Junaidi tanya sama Alloh, 

Ya Alloh, kenapa saya gak melihat umat saya

Padahal Engkau berjanji, umat saya yg

mencintai saya masuk surga. Di jawab Alloh,

sebetulnya umat kamu di surga semua, tapi gak

ada yang ingin ketemu Saya. 

bareng didelok pado wes kelon, wes kono ae

Makanya, kayaknya saya gak ketemu sampeyan karena itu tadi. Karena orientasinya beda, apa? orientasinya beda. Tapi tetep suargo yo.. suargo? (suargo) wak ane mbahmu opo piye? mileh... Kudu ngamal.. enak ae, sembrono .. 

Enggak, artinya sampeyan sing penting tak latih, tak latih. Iman iku nganggo kalimat thoyyibah. Kalimat thoyyibah itu kira2 logika yang terbangun secara benar. Sehingga dikalimatkan ya juga secara benar, makanya disebut. 

كَلِمَةُ حَقٍّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوْتُ وَبِهَا نُبْعَثُ

Kalimat yang memang kalimat yang absolut 1 + 1 = 2 itu absolut. Ketuhanan Alloh lebih dari itu, sangat2 absolut. Maka kalimat ini pula yang kita berani hidup dan kita berani mati. Dan Insyaalloh dengan kalimat itu pula kita Nub'ats (insyaallohu minal aaminin).

Ora kok sitik2 kalimatul haq, amen suargo ae jalukanmu. Suargo yo njaluk kadang2 ae, kulo istighfar nggih jarang njaluk suargo, nggih kadang2 ae. Kita minta kalimat ini menjadi kalimat sing abadi. Sing penting mati khusnul khotimah dalam meyakini kalimat itu. Meskipun, ya mau.. walimu tetep wali amatir mau, gak popo amatirlah nak wali. Ya tadi, karena semua orang mukmin itu wali

الله ولي الذين آمنوا 

Ngko nak wali tenan, maknane waliyyun iku kasihane Pengeran. Lak ora wali tenan maknane sing

disaakeni Pengeran. Wong kowe iso urip yo mergo disaakeni Pengeran. Ini penting saya utarakan, sekarang itu banyak orang yang gak pernah ngaji khatam dadi senengane iku paket suargo ae.

الحج المبرور ليس له جزاء إلا الجنة

Angger ben setor ning BR* / BN*  alhajjul mabrur laisa lahu jazaun ilal jannah. Kulo nggih tahu haji, tapi ra tahu ndalil niku sing ra kelar kaji kan yo saake. Kulo beberapa kali nglepas tiyang kaji tapi sak niki do jarang njaluk kulo. Mergo do mangkel menowo. Mergo kulo angger nglepas wong kaji ngeten,  kulo niku lak termasuk wong jujur. Jujur banget kulo lak bab ilmu. Mungkin (kalau) perilaku jujur sampeyan, tapi lak bab ilmu jujur kulo. Padahal wong mlebu suargo lewat amal mbek liwat ilmu, cepet sing liwat ilmu. Amalem ra cukup mbok ngge cepet2 an mlebu suargo. Tanpo ilmu, kan amal itu ditolak

tapi ilmu tanpo amal, tetep sebagai ilmu makanya termasuk fadhoilul  ilm, ilmu itu bisa berdiri sendiri tanpa amal. Tapi kalau amal gak bisa berdiri, tanpa ilmu.

Saya kalau nglepas orang haji tetep bilang gini (karena yang datang itu ya banyak yang gak haji/ atau gak mampu haji). 

Nggih niki dongakno dadi kaji mabrur, kaji mabrur niku walese suargo. 

Sing mboten kelar kaji dongakno sholate, nggih mabruroh, 

sholat sing ditompo nggih mlebu suargo. 

Sing ngrumat anak, ikhlas nggih suargo. 

Sing kere ikhlas nggih suargo. 

Sing syukur tanggane kaji mergo ra kelar kaji, 

tapi melok seneng koyok senenge sing kaji, 

nggih suargo.

Mergo alamate wong mukmin, seneng

lak dulure seneng. 

Akhire sing kaji kan kecewa, mergo ora fokus muji ndekne. Mulane terus ra diundang meneh (kiro2 ngono) Tapi aku malah beneran, kan hisabku ringan daripada aku mentale model mubaligh.


Kaji iku fadhilahe ngene2 

ning multazam, maasyaalloh. ning hajar aswad

muni maasyaalloh maasyaalloh, mergo disangoni

sing ngorder. 


Tapi ndekne gak mikir ning mburi ono wong podo nangis, marai ditekdir gak kelar kaji. Nggawe ngenese wong fekir iku dosa dul dul, faham yo... Niku kudu dingajekno maneh iku, mergo sing nyangoni iku, dadi dipuji puji gak boleh ulama seperti itu. Lak mubaligh oleh, lak ulama gak boleh. Mubaligh karo ulama kan kelasnya beda, nopo? Mubaligh sing ora alim  maksude. Lek sing alim menowo kembar lah. Karena kita punya etika, coba yang miskin semua umat islam, semuanya ingin haji tapi gak kelar haji. Kok mbok dalili fadhilahe haji, fadhilahe multazam yo nangis, malah ngenes.  Nggih ibuk2 sing ngrumat  anake sabar,  senajan to anak e rewel nggih suargo bapak2 sing ngrumat bojone rewel nggih suargo. Sing penting syarate rewel lan sabar. Aku yo muni ngono. Nak sabar tanpo rewel, belum teruji Dadi sarate kudu sabar, kudu rewel. Syarate wong wedok sabar, sing lanang kudu fekir. 


Kalau kamu jadi ulama harus seperti itu, Jaman nabi sugeng ya seperti itu. Nabi itu kalau ngetung ahli suargo itu buanyak sekali.


أنا وكافل اليتيم في الجنة هكذا


Sing ngrumat anak yatim, kahataini fil jannah. Ada seseorang yang pendosa sekali melihat anjing kehausan, dikasih minum lalu dia menjadi ahli surga. Ada seseorang lewat, ada duri di tengah jalan disingkirkan  takut kena orang mukmin juga menjadi ahli surga (beliau) nyebut Ahli Surga sampai berpuluh2 mgkn beratus-ratus. Sehingga semua sahabat itu menekuni amal yang dia ditakdir disitu. Pengajar manusia, surga yang belajar kebaikan kayak sampeyan surga. Sekarang gak, karena yang ngorder wong kaji. Maasyaalloh kaji itu.. Kulo nggih bolak balik krungu ngoten niku. Kulo nggih kadang bagian ndongo, batinku wong kok ngene ndang dikek i duwek (ae), ben ndang muleh batinku,  Ngrameni tok... (Saking mangkelku). Tapi semenjak saya yg bagian mengisi seperti itu,  jejer aku rawani dek e. Bahaya iki wilayahe Gus Baha, (akhire....) Wilayah angker. 


Akhire lek nglepas kaji nggih dongakno kajine mabrur. Sing mboten kaji, nggih mugi2 ibadahe ditompo wes ora wani ngomong liyane tak semprit..lek gak ngono. Karena Alloh menyebut kebaikan itu banyak kenapa coba, haditsnya hanya


الحج المبرور ليس له جزاء إلا الجنة


emang gak ada hadits


أنا وكافل اليتيم في الجنة هكذا


Nanti saya dan yg ngrumat anak yatim nanti berdekatan seperti ini, sama2 di surga. O itu lebih keren lagi, bukan sekedar masuk surga tapi berdekatan dengan Nabi. Kalau sekedar masuk surga bisa beda kelas. 


Koyok kowe mbek aku kan bedo

Tapi kulo niku jek eling nasihate konco kulo

wis kurang ajar tenan, (kulo jek eling terus)

Gus lak sholeh ojo nemen2 ngko

suargamu amor mbah moen, gak enak

sungkan (jarene, kulo jek eling terus)

Wes a Gus.. sholeh biasa wae

Ngko lak awor aku, ngopi2 santai

(aku ijek eling)  



Kowe kurang ajar, nasihat kok ngono iku. Terus tak gojlok, tapi lak pas pasan kurang titik terus neroko.

Wes ora usah mikir ngono Gus.. (pokok e) 


Yo masuk akal nasihate iku, mulane kulo niku

sakjane nggih sholeh banget, embo2 gak sholeh

jaga2 tadi, supaya...gak awor mau, ben gak sungkan


Jek urep lho kancaku iki. Angger tak takok i, ketok e gaya ngiyayine yo ijek, yo rodok fasiq2 sitik. Muk ngjogo ben ora sungkan. Ora enak (... kan gak iso bebas khin yo). Rukhin lah, rencanane ra bareng aku wes mesti iku. Ape overacting, kan ndekne kepengine terus mandi di laut, mblodor.... Jebule onok gurune, kan sungkan.. Gak usah awor khin yo.. gak usah awor, cuma sesekali sowan. (rong minggu pisan) sowan, sediluk wae ojo suwi2, bariku muleh. 


Saya ulangi lagi ya, latihlah iman secara benar karena agama ini, li qoumi ya'qilun. Dan yang minta2 mukjizat itu orang yang otaknya sudah pecundang. Wong muni 1+1 = 2 ae kok butuh sing ngomong memberi hadiah, ini apa2 an. Alloh sebagai Tuhan itu haq yang absolut, ngapain kita nyari2 bukti. (....wes karuan) Nak Alloh iku Pengeran.


وما منعنا أن نرسل بالآيات إلا أن كذب بها الأولون 

وآتينا ثمود الناقة مبصرة فظلموا بها 

وما نرسل بالآيات إلا تخويفا

Surat Al Isro': 59


Tidak ada yang menghalangi saya membuat mukjizat kecuali faktanya, mukjizat sering didustakan orang2 dulu. Dulu kaum Tsamud minta mukjizat unta keluar dari batu setelah saya turuti, nyatanya mereka tetep kafir. Makanya kita melatih iman itu dengan logika yang sehat li qoumin ya'qilun, li qoumin yatafakkarun. Caranya gitu tadi, dilatih mulai hal2 kecil, ya tadi, lombok itu pedes gak? (pedes)

gula itu manis gak? (manis). 


Terus ada orang yg njawab, saya bilang pedes, asal yang bilang lombok pedes adalah orang yg bisa menurunkan halilintar dari atas. Apa hubunganya lombok pedes dengan halilintar dari atas. Sama, apa hubunganya Alloh sebagai Tuhan, kemudian yang bilang Alloh sebagai Tuhan dituntut  mengeluarkan mukjizat, aneh gak? (aneh) makanya artinya peminta mukjizat itu sudah pecundang. Makanya gak ada khiyarus shohabat itu yang minta mukjizat. Makanya orang yang minta mukjizat tadi rata2 orang yang gak bener (wa qolu, wa qolu.. ) tadi ruju'nya orang gak bener.


وقالوا لن نؤمن لك حتى تفجر لنا من الأرض ينبوعا

Surat Al Isro': 90


Saya tidak iman kamu Muhammad, hatta tafjuro lana minal ardhi yanbuu'an (lan sak teruse)

أو تكون لك جنة من نخيل وعنب فتفجر الأنهار خلالها تفجيرا

أو يكون لك بيت من زخرف أو ترقى في السماء

yg ngomong ini orang bener, apa gak bener? (orang yang gak bener). Jelas ya, clear ya, Jadi kita iman ya iman saja, nikmati wes ngandel kulo, njenengan nak sujud nikmati, maturnuwun gusti (Njenengan nekdir kulo sujud). Sehingga saya sah, sebagai hamba Njenengan. Kowe lak arepe mati, wes nikmati wae, Gusti kulo wangsul teng Njenengan. Jaman teng ndonyo sing ngurusi nggih Njenengan setelah mati, sing ngurusi Njenengan.

Jaman saya hidup, ya gak tahu cara ngurusi diri saya sendiri, ketika saya hidup ya gak pernah tahu bagaimana jantung bekerja paru2 bekerja,  yang ngelola Ruh juga gak tahu (caranya) Zaman kita hidup, ya Njenengan kelola setelah mati ya Njenengan kelola sama saja Gusti. Kuwi jenenge

انا صلاتي ونسكي ومحياي ومماتي لله رب العالمين

Itu bagus, terus mati lak anakem eling, yo bojomu embo2 nangis sak kadare, yasudah selesai. Nak kowe tangisan cino, lak disikso Munkar Nakir. Tapi nak kowe wong sholeh tenan, wali lak ketemu Munkar Nakir, (tetep) damai. Pengalaman Baru Dites Munkar Nakir (lulus) - (woo cumlaude) kan keren, terus mlebu suargo. Diamai.. Nah sing jenis iki mbok tahlili kenek, ora yo kenek. AMAN


Comments