Skip to main content

Keutamaan Al Quran | Kitab Bukhori | Gus Baha

 

Dados niki nerusaken pertemuan yang kedua, niki pertemuan yang ke tiga. Nelasaken kitab bukhori tentang fadhoilul quran. Tentang mukjizatul quran. Niki teng bukhori halaman 193 juz 3. Lak teng fathul barri juz 9, halaman 573. 

Nggih sak durunge kulo muqodimahi, Niki didengarkan nggih, dados quran niki turun, itu kan mustami'nya jaman itu orang kafir semua. Makanya pertanyaanya untuk jadi ahli tafsir itu syaratnya ada gak? ya syaratnya ada, harus faham.. lha terus syaratnya faham itu apa? Untuk quran itu syaratnya satu, dapat hidayat itu. Karena kalau kita pakai standar apa pun itu gak bisa, karena banyak orang kafir dulu, karena punya pengetahuan yang baik tentang ushlubul kalamil arob, dan faham. Ini termasuk yang diceritakan shohibus shohih yaitu Imam Bukhori. 

Imam Bukhori itu cerita, ada orang namanya Jubair bin Muth'im, itu kafir. Dia datang ke madinah untuk negosiasi asro badrin, tawanan perang badr. Ndilalah, pas itu Rosululloh Saw memimpin sholat maghrib, membaca surat 

wat thur, wal kitabi mashthur, fii roqqim manshur


Si Jubair ini mendengarkan terus, mendengarkan itu kok enak, nah dia mulai argumentasi kekafiranya terganggu. Logika kekafiranya terganggu, itu ketika Alloh mulai mempertanyakan, am khuliqu min ghoiri syai-in. Kalau kalian merasa tuhan, mbok kamu merasa hidup tanpa Pencipta. Yasudah kalau kalian merasa Tuhan, sebagai subyek, sebagai aktor sejarah kalian itu harus khuliqu min ghoiri syai in. Manusia diciptakan tanpa pencipta. Atau?? am humul kholiqun, atau kalian memang pencipta? lalu kalau kalian pencipta, pertanyaannya Alloh am kholaqus samaawati wal ardh. Apa kalian semua, apa orang yang kafir itu pencipta langit dan bumi. Terus bal laa yuqinun, pasti mereka tidak pernah berfikir sebagai pencipta langit dan bumi. 

Walhasil, ketika surat itu selesai dibaca, Jubair bin muth'im langsung menemui Rosulalloh Saw. terus dia masuk islam. Ini bukti bahwa quran itu, bisa difahami orang kafir, dan bisa jadi sababul hidayah. Oleh sebab itu, saya pastikan, jika quran itu dikaji oleh non muslim dengan niat belajar,  itu harus diberi hak. Wa in ahadu minal musyrikinas tajaaroka fa ajjirhu ....

jika ada orang kafir, minta akad aman supaya bisa belajar quran, harus diberi hak. Karena awal2 quran itu saking fashohahnya, saking jami nya saking jelasnya bahkan aslama umar, mergo bistima'ihi, bi sama'ihi ayatal quran. Wa kadzalika aslama jubair bin muth'im, ketika mendengar ayat quran. Pertanyaanya kan, dia ketika mendengar, muslim apa masih kafir? masih kafir, dan aslama setelah mendengarkan ayat apa? Ini nanti saya terangkan secara logika mukjizatnya. Dados ini nanti sekaligus pamit kalian pengurus menoro,  dan juga
utamanya  Kh. Najib,  Saya akan, suaasananya nganji seperti ini dan insyaalloh selalu pakai bukhori di bab fadhoilul quran atau mukjizatul quran. Nanti setelah, niki do ngopi menowo utek ke do tumerap, Ning jowo iku ribet, niki coro disiplin ngaji itu wes kriminal, mergo onok kopi ono ngaji, wong mesti eling kopi disek. Sak jane coro disiplin ngaji itu kriminal. Tapi wong niki, mboten disiplin, dadi nggih mpun. 

Kulo wocoh nggih, bismillahirrohmanirrohim, ini cerita islamnya jubair bin muth'im. Di Bukhori saya, juz 3, halaman 193, kalau di fathul barri di juz 9, halaman 583, Ini nanti ngaji sampai jam 3, jadi kalau sampai jam 3 top. Pokok e angger ketok e sampeyan seneng yo nganti  nganti jam telu, tapi ketok e do ra paham, nggih seperempat jam. 

حدثنا حميدي حدثنا سفيا 
قال حدثواني عن الزهر عن محمد بن جبير بن مطعيم عن ابيه سمعت النبي صلى الله عليه وسلم يقرأ في المغرب بالطور، فلما بلغ هذه الآية: ﴿  أَمْ خُلِقُوا مِنْ غَيْرِ شَيْءٍ أَمْ هُمُ الْخَالِقُونَ ﴾ [الطور:35].كاد قلبي أن يطير"

Kada neh2 opo? qolbi
aiyathiro (terbang opo? qolbi

Hampir hatiku hilang, nyaliku sebagai orang kafir hilang, karena, argumentasi saya kalah. Kalah itu  ya kalah. Karena Alloh itu sangat rasional, saya berkali kali kalau ngaji bilang, Alloh itu dzat paling fair. Kalau boleh dibahasakan itu ngajak kita sangat2 rasional. Saya berkali kali ngaji bilang, untuk menafikan Tuhan selain Alloh itu, Alloh itu cara nantang sederhana sekali.  

قل أرأيتم ما تدعون من دون الله أروني ماذا خلقوا من الأرض أم لهم شرك في السماوات ائتوني بكتاب من قبل هذا أو أثارة من علم إن كنتم صادقين
Surat Al Ahqof: 4

Kalau kalian punya Tuhan selain saya, kata Alloh gak papa. Asal yang kamu tuhankan itu punya reputasi lah. Ketika Aku bangun langit itu urun tha opo? Wong melok nggawe langit ora, urun semen ora, kok melok dadi Pengeran iku piye? dadi aruni.  Ketika yang kamu tuhankan itu fir'aun - namrud, kan gak ikut. Tahu2 lahir di bumi, tahu2 sebagai Tuhan, ini apa2 an. Jadi kalau kata Alloh, ini fikiranya Jubair bin Muth'im, gak papa kalau kamu Tuhankan selain Alloh, tapi am kholaqu fis samaawati wal ardh, Apa latta uzza hubba  punya reputasi menciptakan langit bumi? Nggak kan? balla yuqinun. Lalu Namrud fir'aun dan sebagainya, apa mereka min ghoiri syai -in, apa mereka itu lahir sendiri tanpa Pencipta?  gak juga kan? nah logika2 itu lah yang menjadikan Jubair bin Mut'im Sayyidina Umar, masuk islam. 

Tapi logika2 yang dibangun quran, kita sudah mulai lupa, karena tadi surat iki khasiate ngene. Waqiah ngge duwek, ar ra'ad ngge nyepetno mati, dadi mbahe lak ra mati2 diwacakno  surat nopo? rro'd, .....

Comments