Skip to main content

Kajian Tafsir Jalalain (11) Gus Ghofur Maimoen ~ Surat Al Baqoroh 50-53





وإذ فرقنا بكم البحر فأنجيناكم وأغرقنا آل فرعون وأنتم تنظرون

«و» اذكروا «إذا فرقنا» فلقنا «بكم» بسببكم «البحر» حتى دخلتموه هاربين من عدوكم «فأنجيناكم» من الغرق «وأغرقنا آل فرعون» قومه معه «وأنتم تنظرون» إلى انطباق البحر عليهم

وإذ فرقنا بكم البحر
Lan ilingo nalikane (misah) membelah, sopo? insun
bikum al bahro
hatta dakholtumuuhu( sehinggo mlebu, sopo? siro kabeh)
hu (ing bahro)
haaribiina (hale mlayu2 kabeh)
min 'aduwikum (songko musuh siro kabeh)
Lari dari kejaran musuh, yaitu fir'aun. Yaitu yang kemarin itu (bahasan kemarin) jumlah segitu banyaknya, ada ribuan. Ini kan sudah banyak sekali waktu itu bani isroil. Dikejar oleh musuh, musuhnya tentara, masyarakat biasa dikejar oleh tentara (fir'aun) ya pastilah, kesusul. Walaupun sudah berselang lama, tetep saja kesusul. Tidak ada pilihan lain, depanya lautan, sementara belakangnya adalah musuh. Gak ada pilihan lain, kecuail ya memang harus nyebrang. 


فأنجيناكم 
fa anjainakum ( mongko nyelametaken, sopo? kami) Alloh maksudnya, Alloh Subhanahu wa ta'ala. 
kum (ing siro kabeh)
minal ghorqi (dari tenggelam)


وأغرقنا آل فرعون
wa aghroqnaa (dan kami menenggelamkan, ngeremaken)
aali fir'auna (ing bolo tentarane fir'aun)
keluarga besar fir'aun
qoumahu (ing kaume fir'aun)
ma'ahu (sertane fir'aun)


 وأنتم تنظرون
wa antum (lan utawi siro kabeh)
tandzuruuna (iku melihat, sopo? siro kabeh)
ilanthibaqi al bahri (marang nungkepine al bahr)
'alaihim (terhadap aalu fir'aun)
Kalian lewat, masih bebas, masih terbelah. Tetapi begitu kalian melewati disusul oleh fir'aun dan bala tentaranya, tiba saja air itu kembali menutup. Masyaalloh, kayak air bah ya... Kita bisa melihat, kalau air sedang (marah) ada banjir, ada tsunami, ada macem2 itu. Itu sudah gak bisa diselamatkan. Air itu kalau sudah pasang, sudah berjalan dengan cepat apa saja itu bisa tertarik. Karena gak ada ruang kosong. Kalau air itu sudah masuk, gak ada gange (ruang kosong). 


وإذ واعدنا موسى أربعين ليلة ثم اتخذتم العجل من بعده وأنتم ظالمون

«وإذا واعدنا» بألف ودونها «موسى أربعين ليلة» نعطيه عند انقضائها التوراة لتعلموا بها «ثم اتخذتم العجل» الذي صاغه لكم السامري إلهاً «من بعده» أي بعد ذهابه إلى ميعادنا «وأنتم ظالمون» باتخاذه لوضعكم العبادة في غير محلها


Ini salah satu mukjizat Alloh Subhanahu wa ta'ala, yang paling besar, yang terjadi di muka bumi ini. Terbelahnya lautan. Orang yang sekali saja melihat itu, dan itu untuk dirinya, itu bisa menjadi taqwa seumur hidup. Bisa membawa keimanan selama2nya. Makanya yang diharapkan, setelah terjadinya falaqul bahr ini semuanya akan jadi penurut, tapi pada kenyataanya tidak demikian. Ini bani israel ini, masyaalloh.. luar biasa ini. 

wa idz wa'adna arba'ina lailatan ( lan ing ndalem nalikane njanji, sopo? ingsun)
lafadz wa'adnaa bi alifin wa duunaha (dan tanpa alif). wa 'adnaa atau waa'adnaa. Kalau wa'adna berarti janji, kalau waa'adnaa berarji janji yang serius. Bisa juga waa'ada itu saling (mufa'alah). Saling melakukan perjanjian. Kalau dhooroba zaidun amron, berarti apa? saling memukul, musyarokah namanya. Musyarokah itu lazimnya terjadi berulang ulang. Jadi kalau dhooroba zaidun 'amron itu bukan berarti zaid memukul sekali, lalu dibalas sekali. Bukan seperti itu, memang tengkar. Memang terjadi pertengkaran, jadi gak hanya pukul memukul sekali saja, atau dua kali. Jadi musyarokah itu kalau kehilangan  musyarokahnya, itu minimal yang terjadi berulang ulang, atau hal yang menunjukkan serius. 
jadi kalau waa'adnaa itu maknanya janji yang serius. Harus dilaksanakan, ini penting sekali. Musa kamu harus datang, 

musa (ing nabi musa)
arba'ina ( ing patang puluh, apane? )
lailatan(apane? malamnya)
Alloh menjanji kepada nabi musa untuk datang, bukan datang janji selama 40hari, bukan ya. Janji untuk bertemu selama 40 tahun. Jadi arba'ina itu bukan kok janjinya 40 hari. Jadi ada maf'ul yang dibuang, janji apa? ketemu. Ketemunya itu selama 40 hari. 
Arba'ina lailatan ( 40 malam). 
Janji sama Gusti Alloh, kamu datang kemari, 30 hari. Lalu disempurnakan menjadi? 40 hari. 

nu'thi (paring sopo? insun)
hi (ing nabi musa)
inda qidhooiha ( nalikane rampunge, arba'ina lailah)
memberi? at taurota (ing taurot)
li ta'maluu (supoyo nglakoni,sopo? siro kabeh)
bihaa (kelawan taurot)
Imannya sudah ada, dengan berbagai mukjizat2 itu diharapkan imanya sudah selesai (paripurna). 
Ada kodok, 
ada darah, 
ada tongkat yang menjadi ular, 
lalu ketika berjalan melewati lautan, tiba2 lautanya terbelah itu diharapkan imanya sudah selesai. 

Lalu Nabi Musa dipanggil oleh Alloh. Musa datang kemari.. akan mendapatkan wahyu, yaitu kitab taurot. Ada sepuluh risalah, yang akan engkau dapatkan. Sepuluh pelajaran, diharapkan setelah Nabi Musa itu pulang kembali, akan menyempurnakan bani isroil, tujuanya. 10 itu, atau dalam kitab taurot, akan diajarkan kepada bani isroil, dan akan menjadikan bani isroil sebagai bangsa yang sempurna. Keinginanya seperti itu. Nabi Musa 'alaihissalam dipanggil oleh Alloh Swt. Jadi Nabi Musa mendapatkan wahyu, yang kita ketahui dua kali itu, pertama ketika Nabi Musa umurnya antara 30, sekitar umur tiga puluhan Nabi Musa 'alaihissalam keluar dari mesir. Setelah membunuh orang gypti, yang bertengkar dengan orang isroil. 

Yang kemarin juga sudah kita bicarakan. Yang dipukul nabi musa, langsung mati. Gak tahu ya.. mukulnya kayak apa ya? Nabi Musa itu. Karena takut, kemudian Nabi Musa lari, sampai ke Madyan. Di Madyan itulah bertemu dengan dua gadis, yang sedang menggembala, sedang antri menunggu sumur, untuk memberi minum wedus (kambing) gembala. Ketemu dengan Nabi Syu'aib, disana kemudian nikah dengan putrinya. Beberapa tahun bersama Nabi Syu'aib, lalu kembali ke mesir. Di tengah perjalanan, nabi Musa mendapatkan wahyu, diangkat menjadi seorang Nabi, disuruh untuk berdakwah kepada fir'aun. Dan disuruh untuk menyelamatkan bani isroil. Wahyu yang diterima oleh Nabi Musa 'alaihissalam. 

Kemudian setelah melewati lautan, setelah selamat dari lautan, harapanya kan, bani isroil ini semakin kuat lah imanya, ditunjukkan sekian ayat, kebesaran Alloh, imanya gak tambah2 kan kayaknya gak mungkin. Setelah selamat, kemudian ditimbali kembali sama Alloh, dipanggil sama Gusti Alloh. Datang kemari, bersamaKu selamat 40 malam. 30 Hari, ditambah 10 hari. Mendapatkan wahyu dari Alloh Swt. wahyu itu nanti, sampaikan kepada bani isroil. 

Nabi Musa pulang membawa lauh, membawa lauh itu apa? lempengan. Kayak batu, tapi ada tulisanya taurot. Dibawa ke bani isroil. Tapi memang bani isroil ini masyaalloh, iya kan. Ditinggal Musa ketemu Gusti Alloh, malah aneh kerjaanya. 

Tsummatakhodztumul ijla. Sebelum meninggalkan bani Isroil, pesen sama Nabi Harun. Ganti saya, awasi bani isroil, kaum ini awasi. Ajak untuk baik, didik mereka. Karena mereka ini kaum budak. Dulunya datang sebagai orang top, dibawa oleh Nabi Yusuf, dididik oleh Nabi Yusuf, tapi kemudian lama menjadi budak, mentalnya mental apa? budak. Nabi Musa minta kepada Nabi Harun untuk mendidik mereka, karena mau ditinggalkan karena ditimbali oleh Gusti Alloh Swt. Nah saat ditinggal ini, ditinggal ketemu gusti Alloh, dadak 

Tsummatdz takhodzkumul ijla (nuli mengambil, sopo? siro kabeh. ngalap siro kabeh, )
ngalap?
Al Ijla (ing pedet).
Ijl (sapi kecil)
 

alladzi kang 
Shooghoh (engkang nyetak)
hu (ing alladzi)
lakum ( untuk kalian)
sopo? As Samiriyu
mengambil ilaahan (ing Pengeran)
 
من بعده
mimba'dihi (setelah Musa)
sak wuse musa
 
أي بعد ذهابه إلى ميعادنا
ai ba'da dzahabihi (tegese sak sak wise budale musa)
ila mi'adina (marang janji insun, janji kami)
 
Sing siji, Nabine ditimbali Gusti Alloh, karena akan mendapat ajaran2 songko Gusti Alloh. Sing ditinggal kok ora ngenteni karo dzikir, ditinggal nabine, ndongakno mugo2 slamet, opo piye. Yo kan....?
E... malah nyembah nopo? pedet. Ya Alloh... kok gak eling, nalikane menyebrang laut. Kok gak eling,yo kan??? Sebelumnya diceritakan
ij'allanaa kamaa lahum aalihah. Waktu melakukan perjalanan keluar dari lautan, melihat sebuah kaum menyembah terhadap berhala, iso matur tenggone musa...

ij'allanaa kamaa lahum aalihah
 
Hai musa, mbok (bikinkan) kami Tuhan kayak mereka itu. Tuhanya enak, bisa dilihat. Sama musa diseneni, sampai kemudian di daerah ini Nabi Musa ditimbali Gusti Alloh. Masyaalloh, masih mengulangi. Karena bangsa ini bangsa budak, susah sekali. Dikandani angel. 
 
wa antum (lan utawi siro kabeh)
dzolimuna (iku dzolim kabeh) Dzolim jelas, iya kan??
Diberi nikmat kayak gitu, oleh Alloh Swt..masih saja menyembah pedet. 
 

باتخاذه لوضعكم العبادة في غير محلها
biittikhodzihi (kelawan mengambil ijl, sebagai Tuhan)
li wadh'ikum (kerono meletakkan, sopo siro kabeh)Jadi
al 'ibadata (ibadah)
fi ghoiri mahaalihaa (ing ndalem liyane panggonane ibadah)
 
Dzolimnya itu tumpuk2, kalau tidak pernah melihat mukjizatnya Gusti Alloh saja sudah dzolim, apalagi ini sudah pernah melihat mukjizatnya Gusti Alloh. Sebelumnya sudah pernah minta untuk diberikan Tuhan, itu aja dikandani. Jadi itu sudah dzolim yang tumpuk2 tadi.  Jadi kalau suatu saat mendapat hukuman yang luar biasa, karena kepingin mendidik bangsa ini. Mau dimasukkan ke dalam palestina, untuk diserahi sebuah kepemimpinan, ini mentalnya harus tertata benar, gak bisa kalau kaum seperti ini. 
 
ثم عفونا عنكم من بعد ذلك لعلكم تشكرون
«ثم عفونا عنكم» محونا ذنوبكم «من بعد ذلك» الاتخاذ «لعلّكم تشكرون» نعمتنا عليكم

tsumma 'afaunaa (nuli ngapuro, sopo? insun)
'ankum (songko siro kabeh)
mahaunaa (tegese mbusek sopo? insun)
dzunubakum (ing piro2 doso2 siro kabeh)
min ba'dihaa (songko sakwuse ngibadah tadi)

min ba'di dzaikal ittikhoodzi (songko sakwuse mengkono2 mengambil pedet sebagai tuhan). La'allakum (menowo siro kabeh)
Tasykuruun ( iku syukur, sopo? siro kabeh)

ni'matanaa (ing nikmat insun)
'alaikum (ing ngatase siro kabeh)
Masih diampuni oleh Alloh Subhanahu wa ta'ala. Diberi kesempatan untuk bertaubat kepada Gusti Alloh Swt. Tidak disiksa oleh Alloh dengan dibunuh dalam keadaan kafir, tidak. Nyembah pedet iku kan wis kafir to yo? nyembah nopo? nyembah pedet. Kok onok nyembah pedet ki piye? Tapi kemudian Gusti Alloh memberi kesempatan untuk taubat. Sehingga matinya, tetep mati dalam keadaan apa? mukmin. Kalau Alloh tidak mengampuni, itu sudah disiksa dan mati dalam keadaan apa? kafir. Tapi Alloh memberi pengampunan. 

Musa As Samiri, pimpinanya, dalam cerita2 iya kan... Musa As Samiri ini ketika melewati lautan (namanya cerita ya..) bersama rombonganya Nabi Musa 'alaihissalam. Memang Samiri ini seperti orang munafik. Kayaknya iman, tapi tidak Iman. Tapi ikut rombongan. Orang kalau sudah munafik, bahkan melihat mukjizat kayak begitu tidak menghilangkan mukjizat, tidak kok kemudian menjadi iman. Tapi malah berfikiran aneh. Kalau dalam cerita2 itu. As Samiri melihat malaikat (dia bisa melihat malaikat) menunggang kuda bersama rombonganya bani isroil. Lalu melihat kudanya, lalu melihat tanah yang diinjak oleh kuda. Kemudian tanahnya diambil, dibuat jimat sama musa as samari. Lalu digunakan untuk menciptakan pedet. 

Ketika Bani Israel meninggalkan mesir ini membawa perhiasan2. Dan perhiasan2 itu yang kemudian diminta oleh Musa As Samiri. Sepeninggal nabi musa, lalu dijadikan sebagai apa? pedet. Digunakan untuk sesembahan. Gak tahu ya, musa as samiri kok bisa begitu gimana ya? tadi ada sebuah penafsiran, Musa as samiri ini adalah apa? Munafik. Sehingga melihat mukjizat2 tidak menjadikan dia iman, tapi malah berfikir aneh. Ditinggalkan Nabi musa, menyulap perhiasan2 yang dibawa oleh bani isroil dari orang2 qibti, disulap untuk dijadikan Tuhan. Lalu membuat sarana, supaya sesembahan ini bisa bersuara. Semakin meyakinkan untuk disembah, sehingga banyak orang waktu itu ikut menyembah terhadap Al 'Ijl. 




وإذ آتينا موسى الكتاب والفرقان لعلكم تهتدون

«وإذ آتينا موسى الكتاب» التوراة «والفرقان» عطف تفسير، أي الفارق بين الحق والباطل والحلال والحرام «لعلكم تهتدون» به من الضلال

Disisi yang lain, disaat mereka ditinggalkan (lalu menyembah pedet). Nabi Musa 'alaihissalam dibawa oleh Alloh. Menurut banyak riwayat di thurisina ( di gunung thurisina, dipuncak gunung). Thurisina namanya, menerima wahyu dari Alloh Swt. berupa apa? kitab taurot. 
wa idz atainaa (lan ing ndalem nalikane, nekani, sopo? insun)
musaa (ing Nabi Musa)
al kitaba (ing kitab) 
at taurota (rupane kitab taurot)
wal furqona (dan pembeda)
athfu tafsirin (iku athof tafsir)
ai al faariqo (tegese kang mbedak-aken )
bainal haqi ( antara yang haq )
wal bathil ( dan bathil)
wal halali (dan antara yang halal)
wal haromi (lan yang harom)
Taurot beserta ajaran2nya, wahyu dari Gusti Alloh. Ini apa namanya? al furqon. Wal furqon... (lan al furqon)
Menurut penafsiran ini al kitab dan al furqon itu athfu tafsirin (artinya sama). Kitab yang satu, disebut dengan al kitab, karena berupa kitab, catatan. Tapi juga sekaligus disebut dengan apa? al furqon karena isinya bisa membedakan antara yang haq dan yang bathil. Mana yang halal, dan mana yang harom. Isinya, ajaran2 untuk menjadi orang2 yang baik bagi bani isroil ini. 

la'allakum (menowo2 siro kabeh)
iku 
tahtaduuna (iku mendapatkan hidayah, sopo? siro kabeh)
bihi (kelawan kitab wal furqon)
minadh dholaali ( dari kesesatan)
 

Nah Nabi Musa pulang membawa ini, membawa apa namanya? kitab taurot ini. Maka ketika pulang itu kaget Nabi Musa itu. Kayak gak nyangka, gak percaya. Kene ditimbali Gusti Alloh untuk mendapatkan kitab taurot, sing ditinggal malah nyembah berholo. Maka Nabi Musa itu marah sekali melihat itu. Semua orang dimarahi, sedih sekali Nabi Musa. Saudaranya Nabi Harun, juga mendapatkan kemarahan, dari Nabi Musa 'alaihissalam. 

Tapi nabi Harun ya ma'dzur, Nabi harun tidak sekuat Nabi Musa 'alaihissalam. Ketika melarang, diancam mau dibunuh, eh macem2 hilang pisan, dipateni pisan. Datang2 Nabi Musa marah sekali, sama nabi Harun 'alaihissalam, kitab taurotnya sampai dibuang sama Nabi Musa 'alaihissalam. Sangking marahnya, gmn gak marah? Dari mesir dibawa kayak gitu, kemudian melewati lautan, ditunjukkan ayat Gusti Alloh. Keluar dari lautan tiba2 melihat kaum yang menyembah berhala, tiba2 kepengen. Kok iso kepingin piye? ora ngerti... Ditinggal malah nyembah berholo. 

Nabi Harun itu lemah lembut, Nabi Musa itu masyaalloh, kueras sekali. ya pantes ya... menghadapi seperti ini. Maka bani isroil itu kalau sama Nabi Harun itu sueneng, kalau sama Nabi Musa itu wedi piye, gitu kalau sama Nabi Musa. Makanya kadang2 Nabi Musa melihat Nabi Harun, tanya, kamu kok dicintai? Tapi kalau seperti Nabi Harun semuanya ya susah, iso2 nyembah berholo terus (kaumnya), Nabi Musa ikut diancam. (Nah ini kaumnya) sama Nabi Musa gak berani, kalau sama Nabi Harun berani. Ini watak dari bani isroil ini. 


وإذ قال موسى لقومه يا قوم إنكم ظلمتم أنفسكم باتخاذكم العجل فتوبوا إلى بارئكم فاقتلوا أنفسكم ذلكم خير لكم عند بارئكم فتاب عليكم إنه هو التواب الرحيم

«وإذ قال موسى لقومه» الذين عبدوا العجل «يا قوم إنكم ظلمتم أنفسكم باتخاذكم العجل» إلهاً «فتوبوا إلى بارئكم» خالقكم من عبادته «فاقتلوا أنفسكم» أي ليقتل البريءُ منكم المجرم «ذلكم» القتل «خير لكم عند بارئكم» فوفقكم لفعل ذلك وأرسل عليكم سحابة سوداء لئلا يبصر بعضكم بعضا فيرحمه حتى قتل منكم نحو سبعين ألفا «فتاب عليكم» قبل توبتكم «أنه هو التواب الرحيم».

Wa idz qola musa li qoumihi (lan ing ndalem, nalikane ngendiko, sopo? Musa)
li qoumihi (marang kaumnya musa)
alladzina (kang) 
'abadu (kang menyembah, sopo? alladzina)
al 'ijla (ing pedet)

ya qoumi (wahai kaumku)
innakum (sesungguhnya kalian itu)
dzolamtum (mendzolimi, sopo? kalian)
anfusakum (ing awake dewe, siro kabeh)
bit tikhodzikum (kelawan ngalape, sopo? siro kabeh)
al 'ijla (ing pedet)
Jadi ini buanyak sekali kaumnya ini ya. Ratusan ribu, dalam sebuah riwayat. Gak kok cuma seribu dua ribu, ini buanyak sekali kaum ini. Sudah menjadi kaum yang besar. Tapi mentalnya mental apa? budak. Bagaimana diajak mau membangun itu belum bisa kaum seperti ini. Harus dididik seperti nabi Musa 'alaihissalam. 

bit tikhodzikum (kelawan ngalape, sopo? siro kabeh)
al 'ijla (ing pedet)
ilaahan (diambil sebagai tuhan)
fatuubu (mongko balio, sopo? siro kabeh)
ilaa (marang)
bari-ikum ( dzat yang menciptakan kalian)
kholiqikum (tegese sing mencipkatakan kalian)
min 'ibadatihi (soko anggone nyembah ninggone 'ijl)
Caranya bagaimana untuk tobat?
faqtulu (mongko matenono, sopo? siro kabeh)
anfusakum (ing diri kalian)
ai liyaqtul (tegese supoyo mateni)
sopo? 
al bariu (  wong sing tidak ikut menyembah)
minkum ( diantara kalian)
al mujrima (ing wong sing nyembah, orang yang melakukan dosa)
dzalikum (utawi membunuh)
alqotlu ( qotlu )
khoirul (lebih apik)
lakum (keduwe kalian)
inda (menggahe, disisi)
bari-ikum (dzat sing menciptakan kalian)
Alloh itu lebih baik untuk kalian. 
fa wafaqo (mongko memberi taufik)
sopo? Alloh 
kum (ing kalian)
li fi'li dzalika (untuk melakukan al qotl tadi)
wa arsala (lan ngutus, sopo? Alloh) 
'alaikum (ing ngatase siro kabeh)
sahabatan (ing mego, awan)
saudaa-a (yang hitam)
li allaa yubshiro (supoyo tidak melihat, sopo? siro)
ba'dhukum (sebagian siro kabeh)
ba'dhon (ing sebagian)

fayarhama (mongko nuli melasi )
sopo? ba'dukum
hu (ing ba'd) 
hatta qutila (sehingga dibunuh)
min kum (diantara kalian)
opo? 
nahwu sab'ina alfan (sepadane 70rb)

Gak kebayang, ada orang mati sebanyak itu. Tapi jangan mengukur saat itu dengan apa yang terjadi sekarang, membunuh dengan pedang, dengan apa.. sampai dengan 70rb, jangan diukur dengan sekarang. Itu pasti membikin trauma, membikin apa gitu ya... kalau diukur sekarang ini. Tapi sekarang ini orang membunuh juga, masyaalloh ya.. Kemarin, saya cerita di syiria itu sudah hampir 500ribu mati. Di iraq sampai sekarang ini, kira2 400rb ya mati. Orang mati kok sebanyak itu ya? Masyaalloh, di libya orang mati juga sudah ribuan. Bukan kok seribu dua ribu, puluhan ribu, bahkan menurut perkiraan sudah ratusan. Apalagi di yaman, di yaman juga begitu, mati sekian. Menurut catatan terakhir, di yaman yang sudah mati juga sudah puluhan ribu, menurut catatanya mati karena perang. Ya kalau 70rb ini kelihatanya masih sedikit, dibandingkan data2 di atas. Karena dulu matinya pakai apa? pedang... sekarang matinya pakainya senjata perang. Miliknya siapa? senjata perang itu? ya miliknya rusia, miliknya iran, miliknya amerika. Sama2 nyerangnya, tapi sama2 di syiria nya. Masyaalloh, orang mati begitu mudahnya. Dan yang mati, orang2 yang tidak berdosa, kalau ini kan jelas.. orang2 yang berdosa, orang2 yang keterlaluan tadi itu. 70rb orang mati, faqtulu anfusakum, cara taubatnya. Tapi ini sudah mending, daripada tiba2 mati dalam keadaan kafir. 

Tiba2 dihukum sama Gusti Alloh, sama seperti kaum lainya, yang tiba2 dibalik apanya? buminya. Mati...tapi kalau ini taubat. Diberi kesempatan untuk taubat kepada Alloh Swt. 

fataaba 'alaikum
qobla taubatikum
innahu (saktemene Alloh)
huwa (yoiku)
at tawaabu (dzat kang akeh olehe menerima Taubat)
ar rohim (dzat kang akeh olehe welas)


وَإِذْ قُلْتُمْ يَٰمُوسَىٰ لَن نُّؤْمِنَ لَكَ حَتَّىٰ نَرَى ٱللَّهَ جَهْرَةً فَأَخَذَتْكُمُ ٱلصَّٰعِقَةُ وَأَنتُمْ تَنظُرُونَ 

وإذ قلتم» وقد خرجتم مع موسى لتعتذروا إلى الله من عبادة العجل وسمعتم كلامه «يا موسى لن نؤمن لك حتى نرى الله جهرة» عيانا «فأخذتكم الصاعقة» الصيحة فمتم «وأنتم تنظرون» ما حل بكم

lihat perjalananya nabi musa ini, penuh dengan lika liku, dari keluar, sampai masuk kelautan. 
wa idz qultum (lan ing nalikane ngucap, sopo? siro kabeh)
wa qod khorojtum (lan temen2 metu, sopo? siro kabeh)
ma'a musaa ( sertane musa)
lita'tadziruu (supoyo minta udzur)
sopo? siro kabeh
minta pengampunan, minta dimengerti
ilalloh (marang gusti Alloh)
min 'ibadatil 'ijli (songko nyembah ninggone pedet)
wa sami'tum (lan krungu, sopo? siro kabeh)
kalaamahu (ing pengendikane Alloh Swt)
ngucap ngene 
yaa musaa (duh musa)
masyaalloh, 
lan nukmina (kami tidak akan iman)
laka (marang panjenengan)
hatta naaro (sehinggo ningali, sopo? kito )
alloha (marang Gusti Alloh)
Jahrotan (kelawan melihat dengan mata kepala)
'iyaanan (tegese kelawan ketok, ngedek)
dengan mata kepala
fa akhodat (mongko ngalap, sopo? siro kabeh)


Comments