Skip to main content

Tafsir Jalalain Surat Al Kahfi 1-15 | Gus Baha

 

Bismillahirrohmanirrohim,


سُورَة الكَهْف مَكِّيَّة إلّا واصْبِرْ نَفْسك الآيَة وهِيَ مِائَة وعَشْر آيات أوْ خَمْس عَشْرَة آيَة نَزَلَتْ بَعْد سُورَة الغاشِيَة

Surotul Kahfi Bab sing nerangno Surat Al Kahfi yoiku sing crito tentang ashabul kahfi

makiyyatun (utawi iki surat bongso makkiyah) Sing turun sak derenge Nabi Hijroh, maksude Periode Mekah. illa washbir nafsaka (kecuali ayat) washbir nafsaka al ayat. wa hiya (dan surat al kahfi) itu miah wa asyra aayaatin (utawi surat sing kaping 110) au khomsa asyrota ayatan (sebagian ulama ndarani 115 ayat)


Kenapa Imam Mahali ngarang diawali surat Al Kahfi, karena niki Makkiyah, jadi secara nuzul Surat Al Kahfi luwih riyin timbang surat Al Baqoroh. Meskipun teng tartibul mushaf niku luwih riyin Al Baqoroh, tapi secara nuzul, luwih riyin Surat Al Kahfi. Sehingga ulama itu sebagian itu cara ngarang itu pakai urutan nuzul. Karena pakai urutan nuzul, Imam Mahali ngarang dimulai surat nopo? Al Kahfi. Terus menyangkut ayat, niki kulo terangaken. Jumlah ayat niku tidak bi nashi rosulillah, kecuali surat tertentu.

Misalnya alfatihah. Itu bi nashi rosulillah itu jumlahnya sab-a ayat (7 ayat). Termasuk malih surat At Tabarok, itu bi nashi rosulillah jumlahnya tsalutsuna ayat. Tapi yang tidak ada hadits shohih, jumlah ayat itu ketika nabi sugeng itu, nabi ngendikan niku nahwa miati ayat (ya kira2 seratus ayat). Misalnya gini contoh yang paling mudah, kalau ulama2 kuffiyun, ulama2 quro kuffiyun, kados imam ashim, imam..... itu anwair suar itu unik, ada yang diitung satu ayat, ada yang endak. Itu misalnya alif lam mim, alif lam ro, itu ada yang diitung satu ayat, ada yang enggak. Tapi itu masih masuk akal ya, masih bisa dinalar. Tapi kadang Imam Ashim itu kadang secara argumentasi dikalahkan sama quro lain. Misalnya Biar sampeyan tahu, kenapa ada yang bilang 110 ayat, ada yang bilang 115 ayat. Kenapa beda itu? gampang teorinya gampang. Karena ini sudah gak nashrotululloh, kalau yang ini jumlah ini. Misalnya gini... ya aiyuhal muzammil qumil laila illa qolilaa

Dari sekian banyak yang sampeyan baca itu mesti berakhir laa. Sehingga karena semua diakhiri laa itu ada ulama yang berpendapat bahwa ya aiyuhal muzammil itu jangan ditulis satu. Karena gak mungkin semuanya laa, kok yang pertama ya aiyuhal muzammil. Jadi sebagian itu ya masuk akal saja, yang mengatakan ya aiyuhal muzammil jangan ditulis satu, ditulisnya mulai (yang berakhiran ) laa. Tapi kita, karena kita qiroahnya imam asyim, Yaa aiyuhal muzammil ditulis? satu. Yo manut ae, wong kito raruh. Cuma kita jangan janggal, kalau ulama menghitung jumlah ayatnya beda. Yang satu diitung mulai ya aiyuhal muzammil, yang satu diitung mulai ... qumillailaa illa qolilaa. Nah kira2 gitu, jumlah ayat beda itu kira2 logikanya kayak gitu. Lak kowe raruh, yo ora iso hayati, lak kulo ruh.. khilafe ning ndi, lak ning surat iki khilafe ning kene.. iku ruh. Kulo niku alhamdulillah sak quran ruh kabeh masalah khilaf. Yo ora ono sing mbayar, yo seneng mawon. Misalnya bismillah, itu alhamdulillah saya itu detail, itu Pemerintahan Arab Saudi niku wahabi, tapi gak ada pembelaan. Yang ada itu konsensus ulama quro. Sehingga omong kosong lak ning mekah iku moco fatihah ora moco fatihah. Klirunya begini, saya berani bersumpah, quran2 terbitan mekah madinah itu sudah sekian angkatan, mulai tahun... mulai zaman wong alim, sampek zaman pemerintahan. Sampek sakniki zaman order, niku kulo. Sehingga orang wahabi seluruh dunia, bismillah itu satu ayat. Karena putus di fatihah, bismillah itu ditulis nomor satu. Sehingga gak bisa, kalau sampeyan baca bismillah gak baca bismillah itu gak bisa, karena bismillah itu bagian dari? alfatihah. Makanya kalau sampeyan baca fiqih2 syafi'i, bismillah itu ayatun min kulli suroh. Coro imam Asy Syafi'i bismillah itu ayatun minkulli suroh, illa baroah - kecuali surat nopo? baroah. Tapi khusus di fatihah itu seluruh ulama itu bismillah itu ba'dhul fatihah (bagian dari al fatihah). Jadi ijma'nya ulama, bismillah itu ba'dul fatihah. Artinya di dunia manapun itu tetep moco? bismillah. Nah.. khilafnya kita dengan imam2 di masjidil harom itu, khilafnya apa perlu diperdengarkan atau gak.


Kebetulan hadits yang populer itu riwayat abu huroiroh


صَلَّيْتُ مع رَسولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ وأَبِي بَكْرٍ، وعُمَرَ، وعُثْمَانَ

فَلَمْ أسْمَعْ أحَدًا منهمْ يَقْرَأُ {بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ}

shollaitu kholfa Rosulillah, wa shollaitu kholfa abu bakr,

wa shollaitu kholfa umar, falam asma' ahadan minhum,

yaqrou bismillahirrohmanirrohim.


Saya itu sholat pernah makmum Rosululloh, pernah makmum abu bakar, pernah makmum umar, tapi gak pernah mendengar mereka itu baca..? Sebagian orang menafsirkan tidak membaca. Orang2 syafi'i, termasuk saya. Saya pernah baca musnad Syafi'i yang masih asli, sampeyan mungkin lewat taqrib sullam taufiq. Saya ini ngaji taqrib itu berkali kali. Fiqih kita itu lewat taqrib, lewat mu'in, macem2. Tapi saya juga belajar feqih yang asli, musnad di syafi'i. Imam Asy Syafi'i itu orang alim betul, beliau cara ngomong begini. Wong lafadznya itu falam asma' ahadan minhum, asma' itu subyektif, saya tidak mendengar. Iya saya tidak mendengar, kecuali sanadnya gini... falam yakun ahadun minhum yaqrou bismillahirrohmanirrohim. Dan tidak ada satupun dari Abu bakar dan Umar itu yang membaca bismillah, nah itu berarti menafikan beliau2 baca nopo? bismillah. wong teksnya itu falam asma' saya itu tidak mendengar, oleh karena itu saya tidak mendengar, oleh Imam Asy Syafi'i beliau2 itu bacanya sirriyah. Sehingga tidak didengar, tapi bukan berarti tidak membaca. Sampeyan cek di bukhori di muslim, semua teks nya itu falam asma'. Bukan kok falam yaqro' ahadun minhum.


Misale kulo makmun, terus imame Mustofa, terus mustofa ngerti, malah meriang. Kulo nate nduwe konco ngimami Jum'atan, Kyai Maimoen niku wonten niku, meh mlayu... Gurune ning ngisor.


......

Niku istilahe Abu Huroiroh niku falam asma' ahadan.... Jadi kalau baca hadits itu yang komplit, tidak kok fa lam yaqro- ahadun. Dan saya punya bukti itu tadi. Mushaful madinah al munawaroh yang disebarkan ke seluruh dunia, mulai di siria, di damaskus, di mana mana. Itu semuanya itu bismillahirrohmanirrohim di Al Fatihah itu ditulis satu. faham nggih. Kalau ditulis satu berarti harus dibaca, karena untuk mbaca al fatihah harus mulai dari ayat satu, yaitu bismillah. Faham nggih. Coba kalau bismillah di selain Al Fatihah, kan gak ada nomornya kan? Misale qul huwallohu ahad, ada nomornya nopo mboten? teng bismillahe? gak ada, yang mulai ada nomornya qul huwallohu ahad. Di semua quran, di semua mushaf, itu selain al fatihah gak ada nomornya. Kalaupun ada khilaf, dan khilaf ini gak dipakai para ulama, iku onok sing nulis ayat siji iku ihdinash shirothol mustaqim, dianggep ayat pertama.


Dados ben njenengan pirso, masalah khilaf, kenapa surat al kahfi ada yang bilang 110, ada yang bilang 115. Ya kira2 kayak tadi, seperti yang saya terangkan seperti dalam yaa aiyuhal muzammil. Itu ada yang ngitung satu, ada yang gak ngitung. Alasanya gak ngitung satu? akhir dari ayat itu laa semua, sementara al muzammil itu bukan laa, tapi yaa aiyuhal muzammil. Quran kan trend nya gitu, misal surat al muddatsir kan.. ya aiyuhal muddatsir qum fa andzir wa robbaka fa kabbir. wa tsiyaabaka fa thohhir, jadi polanya itu tetep kelihatan. Nah yang kayak gitu tidak bi nashi rosulillah, kecuali surat2 tertentu seperti surat tabarok, itu memang Nabi menyebut, ada surat yang 30 ayat. terus nabi menyebutkan itu surat mulku, surat nopo? mulku. Tapi jarang sekali nabi menyebut jumlah ayat. Makanya jaman sahabat itu kalau menceritakan.. kaana Rosululloh shollata maghrib, fal yaqrou miata ayah. au amtsalu minha (ya gak2 sepersis itu). Niki (dalam surat al kahfi ini maksude 110 ayat, atau 115 ayat). Terus sampeyan geger, jare quran iku ijma' tapi kok sitok muni 110, sitok kok muni 115? Itu satu huruf gak ada yang dibuang, maksude ngeten lho, kulo nerangno ngeten khawatir sampeyan lak salah malah repot kabeh. Jangan kira sing muni 115, terus ing 110, sing limo mbok dukuk ndi? Saya menjelaskan gini, jadi sampeyan niati mawon bahwa, jadi jangan sampai ada orang orientalis, atau yang gak seneng quran, jarene 115? sing sitok ndarani 110? sing 5 didokok? ndi? Berarti lak ndarani 115, berarti nuduh sing 110 mangan? 5. Mboten.. jumlahe niku sama, cuma ngetunge? bedo. Faham nggih, jumlahe tetep? sama. Hurufnya gak ada yang hilang, cuma cara menghitung? jadi misalnya yaa aiyuhal muzammil satu, qumillaila illa qolila dua, jadi dua ayat. Ada yang bilang gak, itu satu ayat. Tapi meskipun satu ayat pun bacanya, ya aiyuhal muzammilu qumil laila illa qolila , sama2 gak ada yang hilang, sama2 gak ada yang hilang, faham nggih.


Jadi ora kok berarti lak sing ndarani siji, berarti ngguwak? siji. Mulane kulo pun tak niati dadi karyawane Pengeran, khodimul quran. Mulane kulo cocok ra cocok tak terangno, sing penting kowe ora salah faham. Kulo mboten mubaligh sing ngikuti order, sing penting wong seneng, lha kulo niku ulama, angger onok (ilmu) nggih kulo terangno. Lha manut seleramu lak rusak kabeh. Mulane agomo iku sitok, lek agomo anut selerane wong akeh, agomo tutup.


وَلَوِ ٱتَّبَعَ ٱلۡحَقُّ أَهۡوَاۤءَهُمۡ لَفَسَدَتِ ٱلسَّمَـٰوَ ٰ⁠تُ وَٱلۡأَرۡضُ وَمَن فِیهِنَّۚ

Umpomo barang haq iku anut selerane wong akeh, iku lafasadatis samaawatu wal ardhu wa man fihin. Mesti ndunyo iku rusak. Misale kyai anut wong akeh, prospek e apik. Kulo sering ditakok i.

Kulo niku sing ngerti lak tahajjud niku kesunatane? ndarani ora.. yo ora tahajjud tenan, muni apik, wong kesunatane yo ora jama'ah. Kowe aneh2, ngono ojo takok no aku, marai ngel2no aku. Pokok e ngono iku ora usah takok no aku. Lak kowe kepingin nggawe tahajjud jama'ah yo lakoni dewe, tapi ojo ..... Akhire tenan dilakoni dewe. Timbang njenengan, teng omah monggo angger dalu tahajjud. Yo akeh kyaine sing anut2. Yo konsumene sing tuwek2 arep mati, wes langganan. Niku mesti penggemare wong2 sing..... Yo tak omongi, ngono kuwi penggermare ora wong2 cah prawan/remaja. Mesti wong2 sing meh2 mati. Kulo ikhlas kok gus, yo wis lek kowe ikhlas. Ngono lak mbingungno, yo kulo akhire nggih mboten fatwa, .....

...



الحمد وهو الوصف بالجميل، ثابت لله تعالى وهل المراد الإعلام بذلك للإيمان به أو الثناء به أو هما؟ احتمالات، أفيدها الثالث الذي أنزل على عبده محمد الكتاب القرآن ولم يجعل له أي فيه عوجا اختلافا أو تناقضا، والجملة حال من الكتاب

Bismillahirrohmanirrohim Alhamdu (utawi sekabehaning puji) wa huwa (utawi alhamdu) iku alwashfu (nyifati) bil jamili (kelawan apik/bagus)

Alhamdu utawi sekabehaning puji iku tsabitun (tetep) lillahi (kagungane Alloh)

ta'ala (hale Maha Luhur, Alloh)

Alhamdulillahi utawi jenenge pujian mung kagungane Alloh Yo iki pokok e eling2 pokok e pujian kagungane Alloh.

wa Halilil Murodu (lan onoto sing karepno) iku al i'laamu (ngekek i weruh ) bi dzalika (kelawan mengkono2)

lil imaani ( kerono iman)

bihi (kelawn Alloh) auwitsa naau (utawi kelawan ngelem) bihi (kelawan Alloh)

au huma (utowo yo loro2ne) i'lam yo iman ihtimalatun (iku ono piro2 kemungkinan) afyaduhaa (utawi luwih ngekek i faidah2 e)

iku ats tsalitsu (sing kaping telu)


Iki termasuk ahline Imam Mahalli, Dados ngeten nggih, sampeyan ben ngertos mahdzabe imam asy syafi'i Imam Malik. Kalam Khobar niku berita murni. Apa kalam khobar di dalam quran itu info murni, atau ada tekanan perintah. Disebut Al Khobar bi ma'nal amri. Dadi misale ngeten contoh paling gampang. Kulo ngomong ngeten, rukhin iku lesu. Apa murni ngekek i kabar rukhin lesu, atau ngekek i kabar ning mukhothob, supoyo ngekek i mangan rukhin. Yo sama misale isuk2 ono wong turu, kemal kemul. Srengene saiki wis padang, itu murni berita, atau kowe kon dede? mergo srengengene wis? terang. Cah iku ayu, maksude iku berita murni, opo cah kuwi rabinen soale ayu.

Jadi semua kalam khobar di Quran itu ada potensi gitu, kalau misal ada khobar, Segala puji wek e Alloh, berarti onok perintah, maka mujilah kepda Alloh.

Rukhin lesu, ngongkon ngekek i mangan. Rukhin kriting, diribonding. Kata Imam Mahalli afyaduhaa tsalits.

Kalam khobar yang seperti itu sebaiknya dimaknai dua2nya. ya Informasi kalau Alhamdulillah, ya sekaligus perintah? memuji Alloh. Nah iku ngalime Imam Mahalli, afyaduhaa tsalits. Dadi misale yo yakin tenan lak rukhin kriting, yo yakin tenan lak direbonding. Yo yakin tenan lak rukhin lesu, yo yakin tenan lek ngandung perintah ngekek i? mangan. Yo podo, kito yakin tenan lek Alhamdulillah, yo yakin tenan diperintah? muji. Yo semua hadits juga gitu, ojo hadits mbok arani informasi murni. Misale Nabi dawuh, ash sholat imadud din. Yo kanjeng Nabi, pun leres sholat cagak e agomo. Mulane sholato ben agamamu jejeg. Mesti mengandung Perintah. Sama seperti kalam kobar wal walidatu yurdhi'naa aulaadahunna. Seorang ibu itu nyusui anak e, ora terus mbok tompo, yo wis sing gelem, sing ora yo wis. Itu juga mengandung perintah, seorang ibu menyusui.

Imam Mahalli termasuk orang yang alim alamah, beliau bilang apakah ini kalam khobar murni, atau tsanaa (pujian) atau iman, kata beliau afyaduhaa tsalitsu Yo kabeh ae. Faham nggih.


Mulane sampeyan kudu matur nuwun, mbek ulama2 sing waras ngeten niki. tapi kudu matur nuwun mbek aku barang, sing nerangno aku perkarane. Masio kitabe podo, lak sing nerangno kowe, mesti rapaham. Aku Yakin. Yo haqul yakin, wis entek lah, entek yakine. Paling mbok woco ndloyor.... Kalam Khobar itu punya potensi dua2nya, mengandung informasi, dan mengandung perintah.

Sebab itu teng quran niku ditulis, innahuu la quranun karim, fii kitabin maknun. laa yamassuhu illal muthohharun. Laa yamassuhu illal muthohharun itu kan kalam khobar. Tidak megang Quran kecuali yang suci.  Tentu mengandung perintah, maka bersucilah, saat anda mau memegang Al Quran. Meskipun kalamnya kalam khobar. Itu semua, kalam2 kobar (kayak begini). Makanya Imam Mahalli bilang, lafadz seperti ini 

وهل المراد الإعلام بذلك للإيمان به أو الثناء به أو هما؟ احتمالات، أفيدها الثالث

ِAngger tsalits yo huma, kalam khobare yo bener, mengandung perintahe nggih bener. Iku jenenge afyaduhats tsalits. Alloh niku sinten? 

الذي أنزل على عبده محمد الكتاب القرآن ولم يجعل له أي فيه عوجا اختلافا أو تناقضا، والجملة حال من الكتاب

alladzi (rupane dzat)
anzala ala abdihi (kang nurunno, sopo? alladzi )
ala abdihi (ing ngatase kawulane Alladzi)
rupane Muhammad  (Nabi Muhammad Saw)
Al Kitaaba
ail Qurnaana (tegese Quran)
wa lam yaj'al (lan ora nggawe, sopo? Alloh Swt)
lahu (maring kitab)
ai fihi ( tegese di dalam kitab)
Alloh ora nggawe 
iwajan (ing kebengkokan / kesalahan)
Ai Ikhtalafan (tegese perbedaan)
Tanaaqudhon (tegese saling berlawanan)
Wal jumlatu (lan utawi jumlah)
iku
halun (jadi hal)
minal kitabi (saking kitab) (24.43)

قيّما مستقيما حال ثانية مؤكدة لينذر يخوف بالكتاب الكافرين بأسا عذابا شديدا من لدنه من قبل الله ويبشر المؤمنين الذين يعملون الصالحات أن لهم أجرا حسنا

Qoyyiman
Tur Quran iku qoyyim, maknane engkang jejeg. 
Mustaqiman (tegese engkang... mustaqim / lurus)
halun (utawi dadi hal)
tsaniyatun (kang kedua)
muakidatun (kang nguati)

Tujuane Alloh nurunno Quran, 
liyundziro (supoyo ngekek i peringatan, sopo? kanjeng Nabi Muhammad Saw)
maknane yukhowwifa (ngekek i peringatan)
bil kitaabi (dengan kitab)
al kafiriina ( maring wong2 kafir)
Ngekek i peringatan ba-san
(ing anane sikso)
adzaban (tegese sikso)
syadidan min ladunhu 
ai min qibalillahi (saking Alloh)

wa yubasyiro (lan ngekek i berita gembira, opo? Qurana)
Al mukminina (ing piro2 wong mukmin)
pokok e ruju' e niku lak mboten Nabi Muhammad nggih quran, sami, Kanjeng Nabi Muhammad, utawi Quran. Quran utawi kanjeng Nabi Muhammad
alladzina (rupane wong akeh)
ya'maluuna (beramal sopo alladzina) 
sholihaati ( sing sholihat, sing apik)
ngekek i berita
anna lahum ( sak temene piro2 keduwi al mukminiina)
Ajron( entuk ganjaran)
hasana kang apik / kang indah


ماكثين فيه أبدا هو الجنة

Maakitsiina (tur abadi kabeh, utawi manggon kabeh)
fihi (ing ndalem )
ae fi ajrin hasana( ing ganjaran sing apik)
Abadan (ing ndalem selawase)
huwal jannah (Surga)


وينذر من جملة الكافرين الذين قالوا اتخذ الله ولدا
wa yundziro (lan ngekek i peringatan, sopo? kanjeng Nabi Muhammad)
min jumlatil kaafirin (ing wong2 kafir)
Kanjeng Nabi ngekek i peringatan / ancaman
alladzina (maring wong sing..)
Qoluuu (sing ngucap, sopo? alladzina)
ittakhodza (ngalap sopo? )
Allohu ( Alloh)
waladan (ing anak)

ما لهم به بهذا القول من علم ولا لآبائهم من قبلهم القائلين له «كبرت» عظمت «كلمة تخرج من أفواههم» كلمة تمييز مفسر للضمير المبهم والمخصوص بالذم محذوف أي مقالتهم المذكورة «إن» ما «يقولون» في ذلك «إلا» مقولا «كذبا


Wong2 kafir berpendapat Alloh nduwe anak. Wong2 sing ngomong Alloh nduwe anak iku maa lahum (ora ono sing keduwe sifat)
bihi (ing ikilah pengucapan)
hi hadzal qouli (tegesi ing ikilah pengucapan)
min 'ilmin ( ing pengetahuan)
wong sing ndarani Alloh nduwe anak iku ora onok ilmune blas. Iku ngawur. 
walaa li abaahim ( lan ora keduwe sifat bapak e wong kabeh)
min qoblihim (kang sanking sak durunge alladzina kafaru)
al qoiliina (kang ngucap kabeh)
ngucap 
lahu ( maring Alloh)
ai ngucap hadzal qoula 


Kaburot (gede banget)
ai adzumat (gede banget) opo? 
kalimatan kalimat
min afwaahihim (saking cangkem2e kufar)
Al kalimatun (utawi dawuh kalimat)
tamyizun (iku tamyiz)
mufassirun (kang nafsiri)
lidhomiri al mubhami (maring dhomir kang mubham)
wal makhshushun (lan kang ditertentokno)
bidz dzammi (ngenyek)
ai maqulatuhum madzkurotun (yaitu makalahnya yang diterangkan di atas)

In yaquluuna (ora ngucap sopo? kuffar)
illa kadziban (kecuali bohong)
illa maqulan (kecuali pengucapan)
kadziban (kang bohong)


Jadi kulo terangaken nggih, istilah2 Al Quran. Niki kulo terangaken ilmu mantiq nggih. Dadi omongan iku ono kalih. 

  • Omongan sing muwaafiqun lil waqiq, misale omongan siji tambah siji loro. Iku jenenge omongan sing muwafiqun lil waqiq, sesuai dengan kenyataan. 
  • Ono omongan sing kadung diucapkan oleh mulut. Disebut Kalimatan takhruju min afwaahihim. Jadi misalnya saya ngomong, siji ditambah siji kuwi 5. Loro ditambah loro iku wolu, itu ya omongan, tapi gak punya makna.  Coro wong jowo muk nyocot tok, ora onok maknane. Ini penting dalam logika mantiq. 
Sehingga kalau orang kafir bilang, Alloh nduwe anak, itu jenenge omongan tok. Tapi ora jadi fakta, mergo hakikate Alloh ora nduwe nopo? anak. Mulane kulo niku mengenang quran pancen indah sekali. Lak kowe ndarani Alloh nduwe anak, berarti awakmu wani ndarani Alloh tahu ..... Lah kita itu wani ndarani Alloh itu nduwe anak, ndarani Alloh nopo?...  padahal logikane nduwe anak, iku lewat nopo? Makane Pengeran lek nyindir, 


بديع السماوات والأرض أنى يكون له ولد ولم تكن له صاحبة وخلق كل شيء وهو بكل شيء عليم

Piye... kok Pengeran nduwe anak piye? terus bojone? sopo? Lha iku penak e quran, lek nggawe logika, lak Alloh nduwe anak, terus bojone? sopo? Nah itu logika, iku pomo onok omongan ngono, iku muk omongan tok, mergo dilafadzno, tapi ora tahu kenyataan. Nah itu istilahe Quran, kalimatan takhruju min afwaahihim. Tapi istilah ini nanti merusak aqidah. Oleh sebab itu misalnya nanti ada kejadian mulai nabi nuh, nabi luth, sampai nabi Muhammad, ketika watu itu dipahat, terus disebut latta uzza, terus dianggep pengeran. Bedo lak disebut ngeten, iki watu, pahatan muntilan. Watu ini soko ponorogo/ mojokerto, itu nanti ketok watune. Tapi kalau disebut ini jelmaan..... itu kesanya sakral, kesanya nopo? 


Mulane... bojo nggih ngoten, wong jowo niku lek ndarani bojo niku nopo? belahane jiwo. Kulo lak ndarani bojo anak e wong. Mulane kulo nggih biasa mbek bojo kulo, wong anak e wong. Bojo kulo angger tukaran mbek kulo, iku yakin kulo mesti mbelo anak.  Mergo ndekne yakin keyakinan kulo, wong mesti mbelo anak e dewe, uduk anak e? wong. Bojo kulo nganti sakniki seyakin2nya. Angger diamuk anak kulo wedi tenan, mesti gus baha mbelo anak e, ora mungkin mbelo anak e wong. Wes ruh kelakuane... woh itu seyakin yakinya. mesti gus baha mbelo anak e, ora mungkin mbelo anak e wong. Itu punya akibat, ora pati wedi bojo. Tapi sampeyan, ngarani gitu kan garwo, sigarane? nyowo. Tidak bisa hidup tanpa kamu... cangkemu... bojone jek urep ae pingin wayuh.. aneh2 kowe. Soale kadung ndarani nopo? belahan? jiwa. Jadi penamaan itu nduwe akibat secara nopo? psikologi. Wes ora iso, jeneng iku yo teror tenan, bareng dijenengne lata uzza, seakan2 medeni tenan. Ini tempat sakral, ini. Tapi lak mbok arani watu dipahat nggih sederhana. 

........


Jadi nama itu tetep ndadekno teror. Misale kuburan, dikek i kembang, disakralno. Paham nggih, dados bahasa niku memang pengaruhnya besar. Suatu saat aku ruh kyai teng pundi, sing ziaroh sak pirang2... suatu saat aku ruh kyai barang, sing ziaroh mung papat, Keluargane jek podo nangis, bareng kulo kandani yo meneng tenan. Bojo kulo ora ono sing ziaroh. Lak sing ziaroh titik iku ngel2no wong titik, lak ziaroh wong akeh? ngel2no wong akeh. Bareng sing ziaroh akeh, sing ndongakno akeh, anggep ae ngono. Jadi sebetulnya islam itu gampang, mangke lak kulo mati, bojoku wes tak weling, Karena ini pengaruh bahasa, jadi kalau wong sing ziaroh akeh mbok bahasakno sing ndongakno akeh yo apik, tapi lak mbok bahasakno ngel2no wong akeh? Begitu juga acara resepsi, lek sing nekani akeh dibahasakno sing ndongakno wong akeh, lek dibahasakno ngel2no wong akeh? Sama dengan gigi gingsul, jare sing seneng untu gingsul, jare sing gak seneng? untu gak roto. Ya sama.. orang energik itu yang seneng ndarani... yang gak seneng ndarani ita itu. Orang sing seneng Pak Sby itu orangnya pemikir serius, mergo orange tenang. Wong sing ora seneng? iki wong mikir opo wae? Karek olehe nembungno, iku (pengaruh) bahasa. Jare wong lek tenang sing seneng jare tenang.... sing ra seneng jare slemat slemet/ pemalas. Wong ita-itu wong sing seneng jare energik, yaitu tadi. Podo kowe nduwe bojo elek, ireng rambute kriting, waahhh... unik.  sing seneng ndarani? unik/ indah, nilai seninya tinggi. Jare sing ra seneng? kok iso, ambek wong ngono kok iso angklek i piye? 


إنَّ مِن البيانِ لَسِحْرًا

Mulane Nabi dawuh, inna minal bayani lasihron, sebagian penjelasan itu mesti dadi? sihr, mergo iso molak malik fakta. Faham nggoih, Mulane kalimate wong kafir itu (kita dengarnya) kudu ati2, itu disebut kalimat sing takhruju min afwaahihim. Dia menjadi kalimat itu karena kadung diucapkan, bukan kalimat ini mewakili fakta, itu disebut kalimatan takhruju min afwaahihim, in yaquluuna illa kadziba.


fala'allaka ( mongko barangkali siro Muhammad)
iku
bakhi-un ( sing ngrusak)
muhlikun tegese engkang ngrusak?
nafsaka (ing awak e dewe siro Muhammad)
ala atsarihim (ing ngatase kelakuan2 e kuffar)
maksude ala atsarihim, sakwise wong2 kafir ngomong ngono iku,
Ahmad.. jangan2, kamu merusak diri kamu, gara2 cangkem2 e wong kafir (ngomong) ngono iku. 

Maknane ala atsarihim ai ba'dhihim tawalihin 'anka. sakwise mlengos, sopo wong2 kafir, soko siro. Illam yukminu lamun ora iman sopo?
bihadzal haditsi (kelawan ikilah hadits) 

asafan ghoidzon (tegese kerono muring2) (36.40)



 

Comments