Skip to main content

Dalam ISLAM itu harus ada Sanad | Gus Baha

 

Saya akan ngomong sesuai spesialisasi saya, yaitu fekih. Karena saya murid Kyai H Maimun Zubair, yang bersanad lewat Mbah Karim, sampai Mbah Hasyim Asy'ari. Atau bersanad lewat Mbah Moen, Mbah Zubair, atau Mbah Faqih Maskumambang juga bertemu (KH Hasyim Asy'ari) ketika sama2 ngaji di Mekah. 

Saya mengagumi GUS DUR dari sisi fekih. Ketika Gusdur dilengserkan dari kursi presiden, yang paling saya kenang. Mungkin ulama seluruh indonesia, seluruh dunia mengenang. Mengelola konflik, tidak terjadi pertumpahan darah. Satu prestasi yang semoga menjadi amal beliau, semoga mendapat ridhonya Alloh Subhanahu wa Ta'ala. 



Menjaga Perdamaian

Karena yang paling dihindari dalam islam, jangan ada darah menetes apalagi hanya demi kekuasaan. Sehingga Rosululloh Shollallohu 'alaihi wa sallam sampai berdamai ketika terjadi tarik ulur ketika di shulhul hudaibiyahSaat itu Suhail bin Amr yg memberi sekian point, yang mendekte Rosululloh, semuanya merugikan Rosululloh. Tidak ada yang menguntungkan sama sekali.  Tapi Rosululloh menuruti itu semua demi tidak (terjadi) pertumpahan darah. Padahal Suhail bin Amr pada saat itu masih kafir, sehingga menjadi fekih, menjadi fekih bahwa perdamaian itu harus kita jaga. Sampai ada ayat, 

وَإِن جَنَحُوا۟ لِلسَّلۡمِ فَٱجۡنَحۡ لَهَا وَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِیعُ ٱلۡعَلِیمُ 

Surah Al-Anfâl: 61

Jika mereka ingin damai, kamu harus menuruti itu. 

Sehingga damai itu pula ketika era gus wahid, ketika beliau menginginkan negara berdasar islam, itu banyak di buku, termasuk panitia sembilan, panitia persiapan kemerdekaan indonesia. Juga gus sholahuddin juga cerita, beliau kompromi juga dengan negara yang berbentuk pancasila. Kemudian itu di sosialisasikan di era muktamar situbondo, Kh. Ahmad shiddiq, didukung oleh Gusdur, karena beliau pada waktu itu kalah sepuh dengan Kyai Ahmad Shiddiq. 


Itu fekih2 yang menjadikan saya pengagum gus dur. Ibadah 

درء المفاسد مقدم على جلب المصالح

Dar-ul mafasid, muqoddamun 'ala jalbil masholeh adalah ibadah yang luar biasa. 

Versi Video bisa kalian lihat disini ya temen2...


Nasab Gus Dur

Berikutnya saya mohon sama KH. Sholahuddin Wahid, berkenan cara berfikir gini untuk GUS DUR. Jadi... saya ini dari keluarga KYAI, saya juga senasab dengan Mbah Hasyim, karena sama2 turunan Mbah SAMBU Lasem. Jadi beliau adalah 

Gus Dur: Abddurrohman bin Wahid, bin Hasyim, bin 'Asy'ari, bin WAHID (lagi), bin Abdul Halim, terus sampai Mbah SAMBU Lasem. Kira2 nasabnya juga sama dengan saya, dan Mbah Hamid, yang dari Jalur itu. 

Saya mau bercerita begini. Watak seorang cucu, itu biasanya mengalir dari fikiran besar Mbah2nya. Atau leluhurnya, karena setiap Mbah2nya pasti berdoa diberi 


هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِیَّا رَبَّهُۥۖ قَالَ رَبِّ هَبۡ لِی مِن لَّدُنكَ ذُرِّیَّةࣰ طَیِّبَةًۖ إِنَّكَ سَمِیعُ ٱلدُّعَاۤءِ

Surat Ali 'Imron 38


ذُرِّیَّةࣰ طَیِّبَةً

dzurriyatan thoyyibah

Yaitu anak cucu yang baik. 



KH. Hasyim Asy'ariy

Saya sengaja disini Mbawa kitab yang ditulis oleh...
MUHAMMAD Asad Syihab, seorang LIBANON. 

Menulis bahwa Mbah Hasyim 'Asyari 

العلامة محمد هاشم اشعري

termasuk / terhitung sebagai mujaddid, sebagai pembaharu ISLAM. Setidaknya di ASIA sini, atau di INDONESIA. Kitab ini diterjemah beberapa kali, sebagian oleh Kyai Haji Musthofa Bisri. Sebagian oleh Kyai shoddiq semarang. Saya punya edisi asli, edisi arabnya. Karena saya dari awal, ingin ngaji sama santri2 tebu ireng. Karena2 buyut2 saya itu termasuk Gurunya Mbah Sholeh Darat. Jadi buyut saya yang di KUDUS, pondok DAMARAN itu mbah2 sholeh darat pernah ngaji disitu. Dan Mbah Hasyim kecil pernah ngaji dengan Mbah Sholeh Darat. 

Dan tentu, biasa itu dalam ilmu sanad. Guru2 saya indukanya di Mbah Hasyim. Mbah Hasyim juga pernah ngaji beberapa ulama di PANTURA. Dan saya pastikan diantara perilaku atau manhaj Mbah Hasyim adalah... ini saya baca guru2 beliau. Kemudian ada perilaku yang persis ditiru GUS DUR. Jadi itu bukan sekedar mitos, atau kebetulan, beliau punya pilihan2 yang dipilih sampai akhir hayatnya. Disini ada cerita proses Mbah Hasyim ngaji, kemudian pernah ada seorang jerman, mau belajar islam sama Mbah Hasyim, kemudian ditemui beliau. Ditemui beliau dengan sangat hangat, ketika mengenal islam secara detail, beliau ngendikan. 


Kamu jangan tergesa2 kata beliau, Kamu harus menerima islam ini secara al bayyinah, secara argumentatif, secara logika yang benar. Jangan karena terpaksa. Itu pula yang akhirnya Mbah Hasyim mendorong 

حرية الفكر

hurriyatul fikri

orang itu harus merdeka dalam berfikir. Itu pula yang mengilhami Rosululloh Shollallohu 'alaihi Wa Sallam ketika Sulhul Hudaibiyah. Orang kafir yang masuk islam harus dikembalikan ke habitat kafir kan? karena itu habitat asli, karena rata2 dulu suku mekah zaman itu kafir semua. Tapi yang orang islam masuk kafir, harus dibiarkan, karena dianggap kembali ke habitat. Tentu semua perjanjian itu merugikan Rosululloh Shollallohu'alaihi wa sallam. Tapi yang unik, Rosululloh itu menerima itu semua, Kata Rosululloh, sudah perjanjian itu kita terima saja. Akhirnya perjanjian itu diterima, tapi Nabi hanya minta satu hal. Orang kafir quraisy gak boleh orang melarang diskusi islam. Akhirnya mereka diskusi, diskusi tentang tuhan, tentang agama, tentang macem2. Sehingga akhirnya mereka membandingkan, Enak mana punya tuhan batu sama Tuhan yang disebut Muhammad? tentu mereka masih njangkar pakai Nama Muhammad, mereka diskusi. Kalau kita punya tuhan berhala efeknya begini2. Kalau tuhan kita banyak efeknya begini2, diskusi. 

يتفاوضون في الحديث

Yatafaawadhuna fil hadits

mereka diskusi secara terbuka. Terus 

فما احد يعقل شيء الا دخل فيه  

famaa ahadun ya'qilu syai-an illa dakhola fihi (dakhola fil islam)

Kemudian seseorang yang berfikir secara benar, yang mengenali islam, pasti akan masuk islam. Sehingga karena mereka diskusi bebas, tanpa tekanan, akhirnya mereka memilih islam. Terus akhirnya mereka iqror, dan kemudian menjadi muslim, dan otomatis kemudian perjanjian itu dibatalkan. Makanya kata Imam Zuhri, guru Imam Malik,

 

ما كان فتح أعظم في الاسلام من صلح الهديبيه

Maa kaana fathun a'dzoma fil islam min shulhil hudaibiyah. 

Tidak ada kemenangan islam sehebat kemenangan dalam hudaibiyah. Yaitu orang bebas berfikir, kemudian kebebasan berfikir ini pasti mengakui yang benar, menanggalkan yang salah. Tentu orang dulu mendewa2kan latta uzza. pokoknya menuhankan makhluk, menjadi sadar, bahwa itu aneh, kenapa kita harus nyembah batu yang dipahat? Kenapa kita harus menyembah makhluk, dan sebagainya. Akhirnya mereka islam. Tapi kalau dulu suasana perang, keinginan orang hanya ingin menang kalah. Jadi yang kafir itu hanya ingin menang, pokoknya jangan sampai kalah, tidak pernah berfikir, islam itu apa? Dimana2 perang itu pikiranya menang kalah. Tapi setelah gak ada perang, meskipun segala perjanjianya merugikan islam. Orang akan berfikir secara objektif. 

Makanya

فما احد يعقل شيء الا دخل فيه  

...famaa ahadun ya'qilu syai-an illa dakhola fihi. 

Tidak ada seseorang yang berfikir tentang islam, kecuali akhirnya masuk islam. Sehingga itu disebut....

ما كان فتح أعظم في الاسلام من صلح الهديبيه

Maa kaana fathun a'dzoma fil islam min sulhil hudaibiyah. 


Nah kitab ini namanya.. 

واضع لبنة استقلال إندونيسيا

wadi'u labinastiqlaali  Indonesia 


Yah mungkin santri tebu ireng, harusnya lebih tahu, jadi kalau tahunya baru sekarang ya rodok, innaa lillahi wa innaa ilaihi roji'un. Jadi saya tidak perlu bangga lebih tahu, karena seharusnya anda lebih? Kalau gak ya keterlaluan. Ya itu namanya

واضع لبنة استقلال إندونيسيا

wadi'u labinastiqlaali al Indonesi



Sanad ILMU dalam Islam

Jadi saya baca, tapi ini demi Gus Dur, artinya bahwa pilihan2 itu mulai ada zaman Mbah Hasyim Asy'ariy. Saya baca satu satu ya, karena kredibilitas ilmu itu harus ada sanad. 

Karena dalam islam itu harus ada sanad. Saya pernah ditanya seorang ilmuwan, pak baha’ kenapa islam itu harus ada sanad, kita kan orang cerdas, kan bisa berfikir sendiri. Ngapain nunggu pikiranya orang2. Terus saya bilang... Agama itu, agamanya Alloh dan Rosul, kalau pikiran kamu itu agama kamu, bukan pikiran agama, kata saya. Kalau kamu punya pikiran, itu namanya pikiran kamu, tidak agama. Jadi agama itu harus bersanad. Fikiranya mbah hasyim, itu sama dengan fikiranya mbah mahfudz, mbah mahfudz sama dengan fikiranya said abi bakar sato, Sayyid Abi Bakar Sato sama dengan Sayyid Zaini? Dahlan. Dan seterusnya dan seterusnya, sampai logika itu sampai ke Rosululloh Shollallohu 'alaihi wa Sallam.

Saya beri sekian contoh, fikiran yang kita (cipatakan) bisa salah misalkan begini. Dulu misalnya Nabi itu pernah bersabda begini 

القاتل والمقتول في النار

Al Qotil wal Maqtul fin naar

pembunuh dan yang dibunuh sama2 (masuk) neraka. 

Jadi 

إذا التقى المسلمان بسيفيهما، فالقاتل والمقتول في النار

فقيل

يا رسول الله هذا القاتل، فما بال المقتول؟

قال: إنه كان حريصاً على قتل صاحبه

idzaltaqoitaani muslimaani bisaifihimaa

 fal qotil wal maqtul fin naar 

Jika ada dua orang muslim bertemu, sama2 mbawa pedang, maka yang mbunuh dan yang dibunuh itu sama2 masuk neraka. Makanya kita harus syukur sekali, di Indonesia itu paling menghindari membunuh. Karena kalau sesama muslim saling membunuh itu ancamanya berat, karena sama2 masuk neraka. Bukan sekedar diboyong dari Pondok tebu ireng, (tapi) masuk neraka. Kalau diboyong pondok gampang, nanti pondok lain (gampang).


يا رسول الله هذا القاتل، فما بال المقتول؟

Terus Logika shohabat begini, hadza al qotil, famaa balul maqtul? 

Oke ya Rosululalloh, yang namanya qotil, yang namanya pembunuh masuk neraka, oke kita terima. Famaa balul maqtul, lalu dosanya yang terbunuh itu apa? Wong dia korban, wong dia dibunuh. 


Apa jawabanya Rosululloh? 

إنه كان حريصاً على قتل صاحبه

Innahu kaana harishon ala qotli shohibihi

Sebenarnya dia juga mentalnya pembunuh, Cuma nasibnya terbunuh. 


Kalau sampeyan hasud saya, itu sebenarnya gak perlu disaakeni, inginya sampeyan itu menggusur saya, cuma nasibnya tergusur. Makanya kalau ada orang rebutan pacar, terus kalah itu gak usah disaakeni, dia itu mentalnya perebut, Cuma nasibnya kalah. Ya ini penting ya.. penting sekali. Sebetulnya ketika duel itu, semuanya kan mentalnya? pembunuh. Maka dia, nasib saja sebagai maqtul (yang dibunuh), tapi mentalnya? (juga) pembunuh. Karena dia mentalnya sama2 pembunuh, maka keduanya sama2 di neraka. Maqtul itu fakta, tapi mentalnya? pembunuh. Sehingga hukumanya sebagai pembunuh. Sama kalau sampeyan berebut itu mentalnya perebut. Cuma nasibnya? Kalah. 

Cuplikan Videonya bisa kalian lihat disini ya, temen2...


Mengharokati Bacaan Arab

Ini saya baca dulu ya, supaya klir, selama ini kan beliau (KH. Hasyim Asy'ariy) dikenal ngaji sama syaikh mahfudz, syaikh khotib Minangkabau. Saya baca sesuai harokat yang ada di kitab ini, nanti kalua sampeyan gak cocok, karena beda mahdzab, ya gak papa, asal pinter saja. Karena baca kitab itu unik, kadang satu guru dengan guru yang lain itu beda2. Dan biasanya guru itu gak mau kalah. Wat tini lan wit alu, pak guru.. di kitab say aitu namanya wit elo. Laiyo cong, wide lo iku keno nggo alu. 

Wal Jaroti, lan lawang. Saya pernah ngaji itu maknane walang. Laiyo, walang sing ning lawing cung. Itu memang kasus2 di jaw aitu banyak, karena awalnya wes rodok mbodoni. Kenapa kok mbodoni? Ini yang bilang mbah moen. 

Makno jowo onok mbodoni ne hak, karena wat tin itu kan gak ada di Indonesia, tapi kyai itu malu kalua gak iso maknani, akhire dimaknani wat tini wit elo. Katakan pakar ahli Bahasa jawa, elo itu apa? Pokok e kiyai itu butuhe ada lafadz ada maknanya. Padahal Jeni situ gak ada di Indonesia. 

Seperti haudadz, itu kyai jawa lak maknani itu sekedup. Sekedup itu rumah kecil yang ada di atas onta. Kalau orang jawa kamu tanya, sekedup itu makanaya pa? ya gak tahu. Tapi kyai dulu memberi makna apa? Sekedup. Di jaw aitu luar biasa improvisasinya, ya rodok mbodoni. Lha yang sering mbodoni itu bab halal haram, tapi mbodoni apik. Gak semua mbodoni itu buruk, kadang wajib. Betul ini...



Status Ruh

Ini saya juga tanya gus sholah, karena keahlian fekih saya itu juga barokahnya mbah hasyim. Beliau seneng. Karena para Nabi, para wali para ulama itu tidak meninggal. Tadi kalau mbak anita bilang, wafat kalau dalam Bahasa arab 

وفَى - Madhi

يَفي - Mudhore'

وَفاءً - Mashdar

وفَى الشَّيءُ :تمّ

wafaa yafii wafaa-an 

itu maknane nuhoni, nuhoni itu sudah memenuhi. Jadi sebenarnya emang tidak pernah ada orang mati itu. Jadi kita punya jatah umur, jatah rizqi, sudah terpenuhi semua, namanya wafat, dari kata 

وفى -يفي - وفاء

wafa -yafi, wafa-an. 

Sesuatunya sudah penuh, maka diambil. Kalau ruh sendiri gak pernah meninggal. Makanya mbak anita bilang, kita memperingati kehidupan gus dur, ya memang hidup, ya karena tadi gak ada siapa pun bilang orang itu mati. Orang mati itu adalah ruhnya diambil dari? Jasad. 


Nah ruh sendiri gak pernah berstatus? Mati. Makanya orang jawa, itu wong mati iku piye? Sing nyawane dijabut. Jasadnya mati, nyawanya diambil. Kemudian nyawanya ini yang mengalami dapat nikmat maupun dapat adzab. 

Sehingga keyakinan ahli sunnah wal jama’ah ini perlu didoakan, karena menghadapi Alloh butuh topangan Do'a. Dan do'a itu tidak pernah salah. Karena otoritas doa itu milik Alloh Subhanahu Wa Ta'ala. Gak bisa kamu nyemprit Alloh, Alloh ini sudah di akhirat, amal gak ada gunanya. Gak bisa.. Alloh tetep dzat yang mengabulkan doa siapa? Saja. Sehingga ahli sunnah berpendapat bahwa do aitu yanfaul mayyit. Doa itu manfaat untuk mayit. Sehingga mbah hasyim asyari mengarang secara spesifik risalah ahli sunnah wal jamaah, diantara yang paling pokok adalah doa yanfaul mayyit, do aitu bermanfaat bagi mayit. 


Versi Video bisa kalian lihat disini ya temen2...


Buku Tentang KH Hasyim Asy'ariy

Ini karanganya asyad syihab, orang libanon. Buku ini selesai tahun 72. Beliau lama sekali ikut ngaji disini sama mbah hasyim. Tapi sebagai peneliti. Beliau kesini gak terus ngapalkan alif ba ta itu gak. Sudah Alim. Beliau kesana sudah alim, jangan diitung sampeyan kesana.. kalau sampeyan kesana itu jadi TKI, repot. Itu kata mbah moen kalau ada orang mau mondok mekah, kowe ape opo? Mondok mekah, wes alim? Dereng. Kersane pinter Bahasa arab mbah, bakol es ning arab, pinter Bahasa arab (kata Mbah Moen) Jadi kalau ada orang yang belum alim mondok di mekkah agak duko. 


Para Guru Kyai Haji Hasyim Asy'ariy

الشيخ أحمد أمين العطر 

Syaikh Ahmad Amin Al Athor

السيد سلطن بن هاشم 

Sayyid Sulthon bin Hasyim


Hasyim Ahmad Zawawi

Sayyid Ibrohim Arob

Sayyid Ahmad bin Hasan Al Athor

Syaikh Sa'id al Yamani

(ini yang gurunya mbah Zubair juga, guru2nya keluarga sarang)

Sayyid Husein Al Habsi

Ini mbah2nya keluarga habib anis solo. Pokoknya keluarga besar habib anis solo, Habib Anis, Anis bin Alawi yang punya simtud duror. bin Muhammad bin Husein.


الذي تولى منصب الإفتاء حتى وافته المنية 

والسيد بكر شطا

Sayid Bakar Sato (ini yang ngarang ianah tholibin)

Syaikh Rohmatulloh

Sayyid Alawi bin ahmad asegaf

Ini yang ngarang tarsyiqul mustafidin

Kita tahu yang syarah ianah yang paling terkenal adalah dua, 

  • ianatuth tholibin 
  • dan tarsyiqul mustafidin. 

Itu dikarang oleh Sayyid alawi bin ahmad assegaf. 



Sayyid Abbas Al Maliki

Itu Mbahnya Sayyid Muhammad. Karena kita tahu Muhammad bin Alawi bin Abbas. Itu juga gurunya Mbah Hasyim

Sayyid Abdulloh Az Zawawi

Syaikh Sholeh Bafadhol

Syaikh Sulthon Hasyim daghistani

Jadi selain guru2 di Indonesia termasuk mbah mahfudz termas. Syaikh Khotib Al Minangkabau, beliau punya guru2 itu yang saya sebut. Lalu barokahnya guru2 itu, mbah hasyim berfikir seperti itu. Dan berfikir seperti itu yang mengilhami gus wahid, kemudian gus wahid yang menghilhami gusdur. Kenapa saya cerita ini, supaya kamu tahu Bahwa fikiran2 besar GUSDUR itu ada sanadnya. Jangan berfikir gus dur cerdas karena kakean ndelok film, teru kowe kakean ndelok film. Kan yo repot… gitu..

Makanya ini, karena banyak yang cerita gusdur sebagai budayawanya, sebagai demokratnya, sebagai pluralisnya, Yang cerita itu kan sudah ada, masak saya disuruh cerita itu lagi. Jadi kalau saya cerita itu lagi coro jowo kan tahshirul hasin, jadi itu gak bidang saya. Jadi bidang saya adalah melihat gus dur sebagai cucu mbah hasyim asy'ari.


Ini saya baca ya…

مع المهندس كرل فون سميت

Ini Bahasa jerman tapi sudah di agak2 arabkan. 


Ini Mbah Hasyim, Jangan kira ya.. yang sudah berkawan dengan non muslim itu mulai gus dur. Mulai mbah hasyim. Ini di halaman seratus delapan kitab tadi. 

واضع لبنة استقلال إندونيسيا

Wadiul istiqlal al Indonesia

Kitab ini boleh sampeyan gashab (curi), kitab ini tak bawa pulang atau sampeyan gashab gpp. 


Ini kata mualif menangi mbah hasyim diskusi sama orientalis. Ini kata mualif. Jadi pada saat itu mbah hasyim sering punya tamu dari eropa, dari barat. 


Ini cerita saja, betapa Mbah Hasyim itu perkawananya luas sekali. Akhirnya orang ini sampai masuk islam, ketika masuk islam. Diantara pesenya mbah Hasyim. Itu beliau bilang, kamu harus dipikir2 lagi katanya. Itu kan satu kearifan mbah hasyim. Ini saya baca karena Saya takut ditegur. Saya juga nunggu surat kok gak datang2 ini. Supaya cepet apa? Supaya cepet selesai. Ini bebas, kalau ada surat malah kebenaran ini, karena sudah mulai nyari2.. Jadi saya mohon kitab ini bisa dikaji disini, nanti saya tinggal. Disini ada cerita2, sampai beliau berteman orang eropa, terus sampai beliau macem2. Terus.. saya teruskan ya...


Jadi orientalis tadi ketika berteman mbah hasyim, lama2 tertarik oleh islam. Ketika mulai tertarik, dengan islam...


Mulai tertarik dengan islam, terus konsultasi sama Mbah Hasyim, jadi tertariknya barokahnya Mbah Hasyim, Orang ini... muhandis, muhandis itu insyinyur. Sehingga perang dunia kedua selesai. 

Dados ini saya cerita, Mbah Hasyim pernah ngislamkan orang belanda, orang jerman, terus orang ini hidup di hamburg. Sampai akhirnya beliau dakwah islam disana. Jadi ini penting ya, supaya sampeyan tahu, bahwa tebu ireng mulai dulu adalah komunitas internasional. Ya.. mulai dulu tebu ireng adalah komunitas internasional. 


Terus ketika ngadepi Indonesia yang dijajah, ini Mbah Hasyim bersama kawan2nya, sepakat iktikaf di multazam. Ini saya baca ya...


qowamiyah kalau bahasa sekarang perlawanan. Jadi sebelum beliau pulang ke Indonesia, itu komunitas asia tengah, asia dekat, asia jauh, semuanya dijajah, karena Mesir dijajah Prancis, yang burma dijajah ini, yang india dijajah ini, semua berdoa di multazam. Intinya Mbah Hasyim itu patriotik betul, tapi ya relijius betul, beliau berdoa di multazam.  Beliau menyanggupi siap jihad melawan penjajah. Tapi saat itu juga beriqror kalau semua itu tidak untuk nyari makan. Makanya saya yakin, GUS DUR adalah orang saat njabat Presiden, karena supaya Indonesia tidak Chaos. Buktinya apa? ketika beliau dilengserkan ya santai saja. Wong ngajine 


كُلُّ نَفۡسࣲ ذَاۤىِٕقَةُ ٱلۡمَوۡتِۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوۡنَ أُجُورَكُمۡ یَوۡمَ ٱلۡقِیَـٰمَةِۖ فَمَن زُحۡزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدۡخِلَ ٱلۡجَنَّةَ فَقَدۡ فَازَۗ 

وَمَا ٱلۡحَیَوٰةُ ٱلدُّنۡیَاۤ إِلَّا مَتَـٰعُ ٱلۡغُرُورِ

Surat Ali 'Imron 185


ٱعۡلَمُوۤا۟ أَنَّمَا ٱلۡحَیَوٰةُ ٱلدُّنۡیَا لَعِبࣱ وَلَهۡوࣱ وَزِینَةࣱ وَتَفَاخُرُۢ بَیۡنَكُمۡ وَتَكَاثُرࣱ فِی ٱلۡأَمۡوَ ٰ⁠لِ وَٱلۡأَوۡلَـٰدِۖ كَمَثَلِ غَیۡثٍ أَعۡجَبَ ٱلۡكُفَّارَ نَبَاتُهُۥ ثُمَّ یَهِیجُ فَتَرَىٰهُ مُصۡفَرࣰّا ثُمَّ یَكُونُ حُطَـٰمࣰاۖ وَفِی ٱلۡـَٔاخِرَةِ عَذَابࣱ شَدِیدࣱ وَمَغۡفِرَةࣱ مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضۡوَ ٰ⁠نࣱۚ

وَمَا ٱلۡحَیَوٰةُ ٱلدُّنۡیَاۤ إِلَّا مَتَـٰعُ ٱلۡغُرُورِ

Surat Al Hadid ayat 20



wa mal hayatud dunya illa mata'ul ghurur. 


Jadi ya santai saja, gak jadi masalah. Terus kitab ini menerangkan, ini saya baca ya...

musta'malatun itu dijajah. Ini intinya ulama2 yang dari timur jauh kemudian sowan ke Mbah Hasyim, minta fatwa karena negara2 mereka juga dijajah. Jadi dulu orang dari jerman dari mana2, belajar islam juga sama Mbah Hasyim. Yang negara2 asia timur, asia dekat, itu kalau konsultasi kemerdekaan juga sama siapa? Mbah Hasyim. Uniknya kitab ini ditulis oleh orang LIBANON. Jadi orang libanon itu saking penasaranya sama Mbah Hasyim Asy'ariy datang kesini untuk belajar sama Mbah Hasyim. Diantara belajar itu, kemudian sampai sini ternyata tamu2nya Mbah Hasyim itu dari berbagai negara. Mulai yang konsultasi tentang negara, yang negaranya dijajah, sampai cara belajar islam yang benar.  Termasuk tadi, karel von smith itu masuk islam karena konsultasi sama Mbah Hasyim. Padahal dia orang jerman. 


Terus diantara kelebihanya Mbah Hasyim, ini juga ditiru GUS DUR. Mbah Hasyim orang yang tidak tersinggung ketika pendapatnya ditentang atau digugat oleh lawan bicaranya. Beliau santai, tidak berontak, ya santai saja. Gak terus, angger dibantah, wo mbantah Kyai, kualat, enggak.. itu gak ada sanadnya. Nah ini saya pastikan ya, kehebatan GUS DUR itu tidak lepas dari barokahnya Mbah Hasyim. Sekaliber Rosululloh Shollallohu 'alaihi wa sallam, sebagai Sayyidul KHolqi wa Sayyidul anbiyaa-i wal mursalin. Beliau ya ngakui...

أنا دعوة أبي إبراهيم وبشارة أخي عيسى

Aku hebat ngene barokahe dongane siapa? Ibrohim, maka ini sesuatu yang saya tekuni. Jadi gak salah, kalau bicarakan Gus Dur ya harus bicarakan Mbah Hasyim. Sama membicarakan Nabi Muhammad Shollallohu 'alaihi wa Sallam, ya harus membicarakan jadduhul a'laa.. yaitu Ibrohim 'alaihissalam. Jadi kitab ini bisa dipakai atau dighosab juga gak papa. Artinya gini ghasab itu kalau saya gak ridho ya jadinya ghasab, kalau ridho ya jadinya boleh. Dan jadi ghasab kalau tidak dipelajari. Ngko dinggo jimat, iki kitab ko gus baha, sakti, wah yo repot. Makanya ini, kalau dipakai itu namanya Ghasab. Tapi kalau di diskusikan sama temen2 kemudian menjadi baik, menjadi luar biasa, saya ikut ngamal. Saya ulang lagi, saya teruskan. 

Ittisholatuhu... itu komunitas beliau. 


Beliau punya perkawanan besar di komunitas Internasional

Termasuk

Syaikh Muhammad Abdul Karim Al Khothobi.
Syaikh Alawi bin Thohir Al Haddah, beliau berkawan dekat dengan Muftinya kerajaan JOHOr. Malaysia. 
Muhammad Ali
Muhammad Ali bin hindi
Muhammad Ali Janna
Muhammad Iqbal - Muhammad Iqbal yang terkenal di India. Beliau berteman dengan PM Iraq. Terus kalau Gus Dur belajar di Mesir terus ke IRaq. Ternyata Mbahnya dulu teman akrabnya perdana Menteri apa? Iraq. 



Ibrahim Bapak Tauhid

Ini nanti saya tinggal, termasuk catatan2nya, saya mohon ridho dari Gus Sholah dulu, supaya santri2 sini belajar Mbah Hasyim lebih serius. Supaya gampang, kenapa saya katakan harus seperti ini. Dulu Nabi Ibrohim diantara anak cucunya itu secara lahir ada yang tidak sholeh. Karena anak cucu itu punya otoritas, sehingga anak cucu ini yang menstatuskan Nabi Ibrohim.  Sampai Alloh sendiri yang meluruskan pengklaiman itu. Yaitu pada ayat...

مَا كَانَ إِبۡرَ ٰ⁠هِیمُ یَهُودِیࣰّا وَلَا نَصۡرَانِیࣰّا وَلَـٰكِن كَانَ حَنِیفࣰا مُّسۡلِمࣰا وَمَا كَانَ مِنَ ٱلۡمُشۡرِكِینَ

Surat Ali 'Imron 67

Karena ada orang yang bernama Yahuda bin Ya'qub, bin Ishaq, bih Ibrohim. Karena yahuda punya polah tertentu dalam beragama, terus seakan2 mbah2nya paling ya begitu. Akhirnya Nabi Ibrohim pernah di "statuskan" sebagai Yahudi. Sampai Alloh sendiri yang ngendikan


مَا كَانَ إِبۡرَ ٰ⁠هِیمُ یَهُودِیࣰّا وَلَا نَصۡرَانِیࣰّا وَلَـٰكِن كَانَ حَنِیفࣰا مُّسۡلِمࣰا وَمَا كَانَ مِنَ ٱلۡمُشۡرِكِینَ

Surat Ali 'Imron 67

Sampai datang Rosululloh Shollallohu 'alaihi wa Sallam. Yang memaklumatkan, saya juga cucu Ibrohim, orisinil. Dan saya pastikan Nabi Ibrohim itu bukan Yahudi tapi Bapak Tauhid.  Semenjak itu Nabi Ibrohim dipulihkan namanya, bukan Yahudi tapi Bapak Tauhid. Yaitu diistilahkan Nabi, millata abikum ibrohim.  Semua Tauhid adalah nginduk kepada Nabi siapa? Ibrohim. 


Nah saya ingin, santri2 Tebu Ireng suatu saat jadi komunitas Internasional, itu bukan ingin gaya2nan terkenal, tapi ingin niru Mbah Hasyim, bahwa itu awal dakwah anda fil 'alam. Semua alam ini tentu butuh Tauhid, butuh Ketuhanan. Bukan gagah2an sebagai orang populer. 

Terus persahabatan yang luas, misalnya anda khusyu' terus kuper. Ah ora tahu kancanan wong ben dadi wali. Mungkin anda gak jadi wali, karena sanadnya Mbah Hasyim itu perkenalanya luas. Sementara kamu memilih kuper, gak pernah berteman orang. Tapi sanadnya sampai Mbah? Hasyim. Itu membingungkan, wong Mbah Hasyim gak gitu, kok kamu nyanadkan? begitu. Jadi kalau santri tebu ireng, amen ning kamar, terus ngobong dupo, terus memperkenalkan diri jadi wali.  Nanti tonggo kamu ngira, itu produk Mbah Hasyim, karena kamu santrinya. Karena dianggap cerminan gurunya gurunya2.. sampai Mbah Hasyim.  Kalau ada temen2 gitu, harus dimaklumatkan itu sanad munqothi'. Ini kapan ditegur ini? saya sudah mulai menunggu. Karena ya repot ini kalau ini kelamaen nanti. 



Khazanah Kyai Hasyim Asy'ari


Terus ini khazanahnya Mbah Hasyim. Khazanah itu ya perpustakaan kalau sekarang. Ini kadang harokatnya beda dengan bacaan saya. Njenengan anut bacaan saya ada. Disini ditulis anfusil kutub. Kalau saya baca anfasil kutub, karena maknanya kitab terbaik. Kalau kitab terbaik bacanya bukan anfus, tapi apa? anfas. Ya nanti kamu debat sendiri sama temen2 ini bacanya apa? Karena ini kadung harokatan. Kalau kadung harokatan repot, ape mbantah sungkan ambek sing ngarang. Ora mbantah kadang mbedo. Supoyo slamet, ini ora salahe muallif, khothobe sing goblok. Biasane gitu.. untuk menyelamatkan Kyai. Wo yang ngetik yang salah. Padahal kadang Kyai barang yo rodok salah, tapi yo wes lah, mboh. Daripada Suudzon sama kyai kan mendingan sama pengurus. Yagitulah sepakat ya... yasudah saya teruskan. 

Jadi kalau tadi diceritakan kawan2 gus dur, kalau gusdur suka baca. Itu Mbah Hasyim itu kitabnya buanyak sekali. Dan semuanya kitab terbaik. Baik yang tercetak, maupun yang masih tulisan tangan. Baik kitab2 yang sudah hampir punah, karena saking lamanya. Jadi zaman Mbah Hasyim itu perpustakaanya sudah ada Bahasa Indonesia, Bahasa Arab, Bahasa Jawa, Bahasa Malaysia. Bahasa Inggris. Itu yang nulis orang hebat. Sampeyan santrinya Mbah Hasyim gak tahu? 
innaa lillahi wa innaa ilaihi roji'un. 

Maka ini dianggap pertobatan ya.. saya ini biasa guyon, gus saya guyon sama santri, gak ngguyoni kyai, tapi guyon sama santri. Semoga guyonan ini manfaat, 


Wassalamu'alaikum warohmatullohi wa barokatuh. 





Comments

  1. Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh. Sebelumnya terimakasih untuk catatan dari ceramah Gus Baha. Sangat bermanfaat. Jazaakallaah khair. Ada beberapa catatan yang sepertinya belum full, untuk melihat catatan yang versi full nya di mana ya. Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa'alaikumussalam warohmatullohi wabarokaatuh. Alhamdulillah..
      Catatan sudah kami lengkapi, bisa disimak juga part2 videonya, di beberapa sub judul sudah disertakan.

      Delete

Post a Comment