Skip to main content

KH. Abdul Haris Jember | Pembelajaran Nahwu Shorof 11 | Mubtada

Bismillahirrohmanirrohim

Assalamu’alaikum warohmatullohi wa barokatuh

Bismillah
Alhamdulillah


Washsholatu wassalamu ‘ala Rosulillah sayyidinaa Muhammadin wa’ala alihi wa shohbihi wa man wa laahu.

Robbisy rohlii shodri, wa yassirly amri, wahlul uqdatan min lisaani, yafqohuu qouli..



Amma ba’du


Pada kesempatan siang hari ini kita melanjutkan kajian kita tentang problematika pembelajaran kitab kuning, yang secara rutin kita laksanakan setiap jum'at siang. Berkali kali kami tegaskan, bahwa tujuan kegiatan ini salah satunya adalah untuk memberikan solusi alternatif, kepada teman2 di berbagai tempat yang kenyataanya menghadapi kesulitan dalam rangka belajar membaca kitab. Yang diakui atau tidak, membaca kitab itu memang sulit. Jadi panjenengan jangan sampai percaya, karena kenyataanya memang tidak seperti itu. Kalau seandainya, seseorang diberikan informasi, memberikan kesimpulan bahwa yang namanya membaca kitab itu mudah. Karena kenyataanya membaca kitab itu sulit. Membaca kitab itu tidak hanya sekedar nahwu shorof, membaca kitab itu banyak unsur kemudian kita analisis, setiap pertemuan, minimal ada tiga unsur. 

  • Qowa'id - Nahwu shorofnya kudu kuat. 
  • Mufrodat - Vocab harus banyak
  • Tatbiq - Unsur penerapan

Yang ini masing2 butuh waktu, butuh pengawasan butuh koordinasi dan seterusnya, agar yang namanya peserta didik memiliki kemampuan qowaid, memiliki kemampuan mufrodat, dan memiliki kemampuan tatbiq. Sehingga saya tegaskan, kalau ada yang menginformasikan sekian bulan bisa baca kitab dan seterusnya, ngomongnya bisa baca kitab, itu jangan percaya. Karena kenyataanya tidak mungkin terjadi itu. Kalau sekian bulan bisa faham nahwu shorof, kita pun dengan metode yang kita tetapkan, anak kecil2 kenyataanya sudah faham nahwu shorof. Karena membaca kitab itu bukan hanya nahwu shorof, oleh karenanya kita tidak bisa mendeklarasikan diri metode kita yang secara cepat dalam hitungan bulan, mampu mengantarkan anak didik kita, peserta didik kita, pada kemampuan membaca kitab. Membaca kitab itu tidak sesederhana belajar nahwu shorof. Kemarin kita ke Studi komparatif ke Langitan, ke Sarang, ternyata mereka mematok 9 tahun untuk kemampuan membaca kitab, yang bener2 tahqiq itu. Sehingga ojok percoyo, lek onok wong belajar kitab, sekian bulan bisa. Gak mungkin, tashrifane ae sik bermasalah. Kenyataane gak gitu, kenyatanya sulit, membaca kitab itu sulit. Oleh sebab itu secara sitematis,secara berkala secara berkelanjutan, harus dilakukan kajian demi kajian, kajian demi kajian dan seterusnya. 


Pada kesempatan ini kita akan melanjutkan kajian kita, pertemuan2 yang lalu tentang marfu'atul asma, kita sudah mencoba membahas tentang fa'il, tentang naibul fa'il, dan insyaalloh sekarang kita akan membahas tentang mubtada. Salah satu dari marfu'atul asma, itu disebut sebagai mubtada. Pokoknya begitu, kalau kita sedang membahas bab2 tertentu, minimal ta'rif itu harus dikuasai. 

  • Apa yang dimaksud dengan mubtada? Minimalnya itu harus tahu. 
  • Kemudian kalau ada pembagian, aqsamnya harus diketahui. Pembagian mubtada itu ada berapa. 
  • Kemudian amtsilah, masing2 contoh untuk aqsam yang satu, yang kedua, dan seterusnya itu apa? contohnya apa. Minimalnya itu, gak usah ribet. 
Jadi kalau umpamane sampeyan arepe ngajar tentang mubtada, definisi mubtada itu apa? harus diketahui terlebih dahulu. Kalau seandainya nanti dalam perkembangan selanjutnya, ternyata ada aqsamnya, ada pembagian mubtada, maka harus disampaikan kepada peserta didik kita, kepada murid2 kita. Masing2 contohnya, itu harus kita beri tahu. Ini lho contohnya untuk mubtada yang ini, untuk mubtada yang ini. Sebagaimana kita ketahui bahwa yang namanya definisi mubtada itu

Isim ma'rifat yang dibaca rofa' yang jatuh di awal jumlah. 

Itu definisi dari mubtada. Oleh karena definisinya semacam itu, maka harus diakui, yang namanya isim ma'rifat ini merupakan prasyarat untuk kemudian masuk kepada? mubtada. Sampeyan ojo sampek, ngajar mubtada secara rinci, secara serius, macem2, karena itu tidak mungkin difahami,  oleh murid2 sampeyan, sebelum sampeyan menjelaskan tentang persyaratan untuk masuk kepada mubtada. Apa itu? tentang Isim Ma'rifat. Jadi harus diinformasikan dulu, isim ma'rifat itu apa? isim nakiroh itu opo? itu harus diketahui terlebih dahulu. Baru setelah anak kita ngerti tentang isim ma'rifat, bahwa isim ma'rifat itu katah ustadz, ada yang namanya 
  • isim dhomir
  • isim isyaroh
  • isim maushul
  • isim alam
  • isim + AL
  • AL Mudhof ilal ma'rifah

Isim ma'rifat itu katah, Kalau seandainya ini sudah diketahui oleh murid2 kita, baru kita berhak, baru secara sistematika benar, apabila kita itu mengajar tentang mubtada. Sekarang mari kita evaluasi, kenapa kok teman2 di lembaga formal misalnya, itu kok sulit banget, faham tentang apa itu mubtada. Kalau tidak percaya silahkan klarifikasi, gak paham mubtada itu. Opo o sebabe? yang tidak faham itu? karena logika berfikirnya tidak runtut. Materi prasyarat untuk kemudian masuk sebagai bab mubtada, itu belum dikuasi, jadi harus faham sampeyan, sebagai calon2 pendidik, calon2 ustadz, calon2 misalnya pengajar. Itu harus diketahui bahwa untuk masuk pada bab Mubtada, materi prasyarat yang harus dikuasai, oleh anak didik kita, itu adalah bab ma'rifah dan nakiroh. Selama bab ma'rifah, 
  • apa itu isim dhomir, 
  • apa itu isim isyaroh, 
  • apa itu isim maushul, 
  • apa itu isim alam, 
  • apa itu isim + AL
  • apa itu Al Mudhof ilal ma'rifah

Lha kok kemudian belum dikuasai, maka jangan diajari, yang namanya mubtada itu. Coba misalnya sekarang Danial Maju, coba...

Silahkan diambil micnya, mana micnya.

Apakah danial ini, memungkinkan diajari Mubtada dan Khobar, saya akan bertanya terlebih dahulu. 

Apa itu isim ma'rifat itu danial?
Isim yang pengertianya sudah jelas, dan diketahui batasanya. 

Yang termasuk dalam kategori isim ma'rifat itu apa saja? danial?

  • isim dhomir, 
  • isim isyaroh, 
  • isim maushul, 
  • isim alam, 
  • isim + AL
  • Al Mudhof ilal ma'rifah

Apa isim dhomir itu? (kata ganti)
Ada berapa isim dhomir itu? ada dua
apa saja itu? 
bariz dan mustatir
yang bariz itu apa saja? 
ada dua
apa saja itu?
munfashil dan muttasil
yang munfashil? 
ada dua 
marfu' dan manshub
yang marfu' itu apa?
huwa huma hum, hiwa humma hunna, anta antuma antum.....

Yah kita anggap bisalah tentang isim dhomir. 

Isim isyaroh itu apa danial? (kata tunjuk)
ada berapa? berapa isim isyaroh itu? 
ada dua
apa saja itu? 
lil qorib dan lil ba'id
yang lil qorib itu ada berapa? 
ada dua
apa saja itu? 
yang lil baid itu ada berapa?
ada dua
apa saja itu? 

Setiap isim isyaroh itu butuh apa? 
Musyarun ilaih. 
Musyarun ilaih ada berapa? 
ada dua, 
apa saja itu? 
Nakiroh dan Ma'rifat.
Misalnya, itu dianggap bisalah, ini hanya sekedar simulasi. 

Apa isim maushul itu danial? (kata sambung)'
Ada berapa isim maushul itu? 
ada dua
apa saja itu? (12.00)

Comments