Bismillahirrohmanirrohim
كالياء والكاف من ابني أكرمك ... والياء والها من سليه ما ملك
وكل مضمر له البنا يجب ... ولفظ ما جر كلفظ ما نصب
للرفع والنصب وجر نا صلح ... كاعرف بنا فإننا نلنا المنح
وألف والواو والنون لما ... غاب وغيره كقاما واعلما
ومن ضمير الرفع ما يستتر ... كافعل أوافق نغتبط إذ تشكر
Bait Nadzom ke 56
كالياء والكاف من ابني أكرمك ... والياء والها من سليه ما ملك
سليه ما ملك
Saliihi sama2 ya nya. Perhatikan... tapi disini adalah ya muanatsah mukhothobah. Diperhatikan.
كالياء والكاف من ابني أكرمك
ابني أكرمك
سليه ما ملك
malak
Bait Nadzom ke 57
وكل مضمر له البنا يجب ... ولفظ ما جر كلفظ ما نصب
wa kullu mudhmarin (dan bermula setiap isim dhomir)
mubtada disini. Adalah
khobarnya khobar jumlah
Albinaa-u (bermula mabni)
adalah
yajib (wajib, apa? mabni)
lahu (untuk hu, kullu mudhmarin)
Ini nadzom, jadi dibolak balik. ai
wa kullu mudhmarin al binaa-u yajibu lahu
وكل مضمر له البنا يجب
wa Kullu mudhmarin (dan setiap isim dhomir)
adalah
Albinaa-u (bermula mabni)
adalah
yajibu (wajib, apa? mabni)
lahu (bagi setiap isim dhomir)
ولفظ ما جر كلفظ ما نصب
wa lafdzu (dan bermula lafadznya isim dhomir)
maa (maksudnya adalah isim dhomir)
jurro (yang dijarkan, apa? maa)
khobar dari lafdzu
adalah
ka lafdzi maa nushib
seperti lafadznya isim dhomir,
nushiba (yang dinashobkan)
apa? maa..
وكل مضمر له البنا يجب
Itu adalah pengertian dari wa kullu mudhmarin, (setiap isim dhomir itu)
adalah al bina-u (bermula mabni)
adalah wajib apa? mabni
lahu bagi setiap isim dhomir
Isim dhomir itu tidak akan punya pengaruh sama sekali, apakah dia misalnya dia berkedudukan rofa' nashob atau jar itu, tidak akan berpengaruh, untuk perubahan harokatnya. Harokatnya sejak awal seperti itu. Tidak akan ada perubahan karena adanya amil. Cuman lafadznya biasanya beda. Ada yang sama, yang selanjutnya ini....
Bait Nadzom ke 58
للرفع والنصب وجر نا صلح ... كأعرف بنا فإننا نلنا المنح
Ini langsung dimulai dari naa
نا (bermula lafadz naa)
adalah
sholaaha (pantas, apa? naa)
Lir rof'i untuk rofa', wan nashbi (dan nashob)
wa jarrin (dan jar).
كأعرف بنا فإننا نلنا المنح
Contoh untuk yang jar itu adalah binaa
Ka'rif (mengetahuilah siapa? kamu)
binaa (terhadap kami)
fa inna naa (maka sesungguhnya kami)
naa disini adalah merupakan dhomir, untuk naa yang berkedudukan nashob, karena menjadi isim inna.
بنا - jar dimasuki huruf jar
فإننا - nashob karena dimasuki oleh inna
كاعرف بنا فإننا نلنا المنح
I'rif (mengetahuilah siapa? kamu)
binaa (dengan kami)
fa inna naa (maka sesungguhnya kami)
adalah
nilnaa (mendapati siapa? kami)
نلنا - dhomir rofa' mutaharrik
Perhatikan, naa bermula lafadz naa
adalah sholaha (pantas, apa naa)
li rof'i (bagi i'rob rofa')
wan nashbi (dan i'rob nashob)
wa jarrin (dan i'rob jar)
Kalau yang tadi, isim dhomir untuk jar itu seringkali, atau bisa dikatakan ka lafdzi maa nushiba. SEPERTI lafadz isim dhomir untuk nashob. Ada juga isim dhomir, yang baik untuk rofa' nashob dan jar nya tulisanya sama persis.
Apa itu? naa...
naa berupa lafadz naa.
adalah
sholaha (pantas, apa? naa)
li rof'i (bagi i'rob rofa')
wan nashbi (dan i'rob nashob)
wan jarri (dan i'rob jar)
Naa memungkinkan dibuat untuk lafadz rofa' nashob dan jar. Seperti apa itu? seperti kata
كاعرف بنا فإننا نلنا المنح
Huruf jar? kok masuk pada fi'il ustadz? Hikayah itu yang dimaksudkan adalah lafadznya. Seperti lafadz
i'rif (mengetahuilah, siapa? kamu)
binaa ( dengan kami)
fa inna naa (maka sesungguhnya kami)
khobar dari inna adalah
nilnaa (memperoleh, siapa? kami)
اعرف بنا فإننا نلنا المنح
نلنا
نال + نا
dhomir rofa' mutaharrik. Berkedudukan rofa', mutaharrikun yang berharokat.
maf'ul bihnya disini,
al minaha (pemberian2)
Itu semacam itu.
للرفع والنصب وجر نا صلح ... كأعرف بنا فإننا نلنا المنح
بنا - mewakili jar
فإننا - nashob
نلنا - rofa'
Ka'rif
Maka mengetahuilah siapa kamu?
binaa
terhadap kami
fainnanaa
maka sesungguhnya kami
adalah
nilnaa
mendapatkan, siapa? kami
alminaha
akan pemberian2
Itu begitu...
Bait Nadzom ke 59
wal alifun (dan bermula alif)
wal wawu (dan wawu)
wan nuunu (dan nuun)
adalah
limaa untuk sesuatu,
ghoba (yang ghoib apa? maa)
wa ghoirihi ( dan selain yang ghoib, apa maa)
ka qoomaa (seperti lafadz qoomaa)
wa'lamaa (dan lafadz i'lama)
Dhomir
Dhomir itu mewakili tiga - mutakallim, mukhothob, dan ghoib.
Ghoba - untuk Ghoib
wa Ghoirihi - untuk mutakallim dan untuk mukhothob, bisa untuk mutakallim, bisa untuk mukhothob.
Oleh sebab itu nadzom ini banyak kritik. Karena kenyaatanya alif itu bisa untuk maa ghoba wa ghoirihi ini, (padahal) wa ghoirihi ini terbatas pada yang mukhothob. Untuk mutakallim tidak.
PERHATIKAN.....
Limaa ghoba wa ghoirihi, perhatikan alif itu kita temukan untuk yang mukhothob, tapi tidak kita temukan untuk yang mutakallim (pada wilayah ghoirihi, selain yang ghoib).
كقاما واعلما
Alif, wawu, dan nun itu memungkinkan digunakan untuk ghoib, memungkinkan selain yang ghoib. Meskipun, realitasnya ghoirihi itu adalah mukhothob, bukan mutakallim. Karena demikian, disini itu sampai ada kritik. Bahwa gak bisa dikatakan wa ghoirihi. Itu kalau wa ghoirihi ini memungkinkan diterjemahkan
- mukhothob,
- mutakallim,
padahal ini hanya khusus untuk mukhothob saja.
Alif wawu dan nun - tidak ada
- alif yang menunjukkan mutakallim,
- wawu yang menunjukkan mutakallim,
- dan nun yang menunjukkan mutakallim.
CONTOH. Kalau seandainya ktia anggap ini fi'il madhi.
أعلما - fi'il madhi - GHOIB
اعلما - fi'il amr - MUKHOTHOB
اعلموا - fi'il madhi + wawu jamak - GHOIB
اعلموا - اعلم - fi'i amr - MUKHOTHOB
ضربن - fi'il madhi GHOIB
اضربن - fi'il amr MUKHOTHOB
وألف والواو والنون لما ... غاب وغيره كقاما واعلما
Alif wawu dan nun itu adalah khobarnya adalah?
limaa (untuk sesuatu) ghoba (yang ghoib, apa? maa)
Apakah hanya untuk yang ghoba? tidak. Juga wa ghoirihi (selain maa ghoba). Selain maa ghoba itu sebenarnya, memungkinkan untuk diterjemahkan
- mukhothob,
- memungkinkan untuk diterjemahkan mutakallim.
Meskipun tidak ada contoh alif wawu dan nun itu untuk mutakallim.
ضربنا
ضربت
ت نا tu naa, naa nya panjang, bukan nun, tapi nun alif untuk dhomir mutakallim.
Ini kalau seandainya sampeyan mencoba untuk berkomentar, ini bagus. Jadi seperti ini lebih bermanfaat menurut saya daripada sampeyan membahas dalam konteks skripsi, dalam konteks tesis, dibandingkan dengan problematika apa dan seterusnya. Bagus kalau mau seperti itu.
وألف والواو والنون لما ... غاب وغيره كقاما واعلما
wa alifun, dan bermula alif,
wal wawu dan wawu,
wan nuunu dan nuun
adalah
limaa (untuk sesuatu) ghooba (yang ghoib apa? maa)
wa ghoirihi dan selain maa ghoba
ka qoomaa - fi'il madhi
i'lamaa - fi'il amr.
Jadi Alif wawu dan nun, ketika posisinya sebagai dhomir muttashil, maka memungkinkan untuk mewakili ghoib, daى mewakili ghoiru ghoib. Kalau seandainya kita lihat, bahwa yang namanya isim dhomir itu adalah maa wudhi'a li mutakallimin, wa mukhothobin, wa ghoibin. Selain ghoib itu seharusnya ada mutakallim dan mukhothob. Apakah bener? ALIF WAWU dan NUN itu realitasnya kita temukan di mutakallim? itu tidak ada. Karena demikian yang dimaksud dengan wa ghoirihi ini adalah mukhothob, bukan mutakallim. Karena demikian, maka ada kritik untuk wa ghoirihi ini, kenapa kok wa ghoirihi? karena kalau wa ghoirihi, harusnya dia mengandung juga, mencakup juga baik mukhothob maupun mutakallim. Realitasnya adalah, tidak ada alif yang menunjukkan mutakallim.
Alif WAWU dan NUN yang itu merupakan dhomir muttasil, tidak ada yang menunjukkan mutakallim. Kalau sudah ada kritik gitu, kalau sudah ada kritik, biasanya ada tawaran nadzom. Sebenarnya nadzom ini, akan lebih pas kalau seandainya diubah menjadi seperti ini. Itu ada tawaran nadzom. Ada memang, yang saya katakan, yang saya bacakan di hamdun. Saya tapi tidak mencatat, tapi saya tidak menghafalkan. Tapi ada tawaran nadzom itu, tawaran nadzom pengganti... bait ini.
وألف والواو والنون لما ... غاب وغيره كقاما واعلما
Karena dianggap wa ghoirihi ini bermasalah. Karena ketika wa ghoirihi kita anggap sebagai ghoiri maa ghoba itu adalah mutakallim dan mukhothob. Padahal tidak kita temui alif wawu dan nun yang mewakili mutakallim. Karena demikian, yang dimaksud disitu adalah mukhothob.
Bait Nadzom ke 60
ومن ضمير الرفع ما يستتر ... كافعل أوافق نغتبط إذ تشكر
wa min dhomiri rof'i dan adalah sebagian dari dhomir rofa' - KHOBAR MUQODDAM
maa bermula sesuatu. - MUBTADA MUAKHOR.
DHOMIR mustatir wujuban.
- Kaf'al - mewakili fi'il amr mufrod if'al
- uwafiq - mewakili fi'il mudhore' menggunakan hamzah mudhoro'ah.
- naghtabith - mewakili fi'il mudhore' menggunakan nun mudhoro'ah
- idz tasykuru - mewakili fi'il mudhore' dengan menggunakan ta mudhoro'ah. yang memiliki fungsi mukhothob.
- ada ghoibah
- sama mukhothob.
- kalau wujuubul istitar WAJIB ISTITAR itu maa laa yahulu mahalahu adz dzohiru
- kalau jawazul istitar JAIZ ISTITAR itu maa yahulu mahalahu adz dzohiru
- Kaf'al - mewakili fi'il amr mufrod if'al
- uwafiq - mewakili fi'il mudhore' menggunakan hamzah mudhoro'ah.
- naghtabith - mewakili fi'il mudhore' menggunakan nun mudhoro'ah
- idz tasykuru - mewakili fi'il mudhore' dengan menggunakan ta mudhoro'ah. yang memiliki fungsi mukhothob.
Fi'il amar yang tidak dimasuki alif tatsniyah wawu jamak, ya muanatsah mukhothobah dan seterusnya itu adalah termasuk dalam kategori mustatir wujuban.
Comments
Post a Comment