Kulo azam saking ndalem, karena beliau minta saya berbesar hati agar acara itu di rumah saya sebetulnya, lewat virtual. Justru karena tawadhu' beliau saya mau datang karena memang kangen sunnan kudus juga. Karena lama gak ziaroh, karena banyak tamu2. Tapi dari rumah saya azam mau menerangkan tentang Nabi Ibrohim. Karena ini sudah mendekati Idul Adha/ Idul Qurban. Diantara yang membolehkan Ulama kerso atau mau populer, atau mau dimaklumatkan, atau mau tampil adalah
Awwalu Nubuwwah itu dimulai dari attahaddi (declare/pemaklumatan diri). Jadi semua kenabian, itu dimulai dari memaklumatkan ke Publik. Bahwa seorang Rosululloh Muhammad Shollallohu 'alaihi wa Sallam, juga semua Nabi, itu juga memaklumatkan diri kalau beliau itu Nabi. Nah itu sebetulnya itu juga seterusnya, orang 'alim, wali, begitu juga habib. Begitu juga harus memaklumatkan diri kalau beliau itu habib. Tentu tidak harus dengan lisan, tidak harus dengan apa, tapi yang penting memaklumatkan diri.
Analogi Pemaklumatan diri
Kenapa itu penting? kita bikin analogi, saya bikin analogi dulu. Misalnya anda punya istri sedang hamil. Anda tahu disitu ada klinik persalinan, atau dokter bayi, atau dokter untuk nangani orang2 hamil. Itu anda ngerti karena apa? karena plank, karena tanda. Disitu ditulis, dokter kandungan siapa? atau klinik persalinan. Atau bahasa kerenya klinik korban lelaki. Itu menjadi tahu karena diberitahu. Begitu juga kita konsultasi sama dokter Psikologi, kita tahu karena ada tulisan dokter Psikologi dan seterusnya. Kemudian kita kuliah, juga gitu menjadi tahu kalau itu UGM UII juga karena tulisan atau karena maklumat. Nah harusnya memberitahu kalau anda orang 'alim, atau anda wali atau anda apa itu boleh, dengan makna yang positif. Bahwa ini maklumat.
Nah kaitanya dengan Nabi Ibrohim 'alaihissalam. Beliau pernah munajad, dan awwal beliau bergelar Kholilurrohman kekasihnya Alloh. Beliau itu pernah munajad sama Alloh sambil bergumam, bergumam itu nggremeng lah kiro2, tapi nggremeng e Nabi ya jadi wiridan. Kalau nggremenge sampeyan jadi laknat. Ini nggremengnya Nabi, bergumam.
Ya Alloh, dunia ini gak fair, Engkau Dzat yang begitu penting, paling berpengaruh yang menciptakan langit bumi, kemudian Engkau tidak diketahui. Bayangkan misalnya kalau seorang presiden jalan di kampung terus diundang lek, itu kan tersinggungnya masyaalloh. Seorang Raja Arab Sa'udi terus kenalan sama orang terus orang itu tanya, Njenengan daleme pundi? itu kan orang tersinggung. Aku sing nduwe Arab Sa'udi kok takok i...? Begitu juga seterusnya. Ada Gus besar di Pondoknya terus orang tanya, Njenengan daleme pundi? aku sing nduwe Pondok? ditakok i. Sama misalnya haji hilmy ditanya, saya mau ke kudus, cari jennang Mubarok, lha njenengan sinten? Kan ngenyek uwong, sing nduwe sik didarani njenengan sinten? Sehingga Nabi Ibrohim itu tersinggung setersinggung2nya. Karena beliau seorang kholilurrohman.
Ya Alloh dunia ini gak fair, Engkau Dzat yang begitu penting, lalu orang tidak tahu tentang Engkau?
Ya ma'lum kan? zaman itu kan orang masih kafir menyembah Batu menyembah Berhala, orang tidak menyebut Alloh, tidak menyebut Tuhan. Akhirnya beliau ngendikan..
عَنْ كَعْبٍ قَالَ
إِنَّ إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ قَالَ
يَا رَبِّ ، إِنَّهُ لَيَحْزُنُنِي أَنْ لَا أَرَى أَحَدًا فِي الْأَرْضِ يَعْبُدُكَ غَيْرِي
فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَيْهِ مَلَائِكَةً يُصَلُّونَ مَعَهُ
Memang itu saya hafalkan, innahu layahzunuuni. Innahu pakai inna, masih pakai lam taukid. Sungguh sangat menyusahkan saya. Ada yang mbaca laa yuhzinani (sama). Karena dalam qiro'ah sab'ah ada yang...
Fa laa yahzunka qouluhum
Fa laa yuhzinuka qouluhum
Sungguh sangat sangat menyusahkan saya, merisaukan saya bahwa Engkau Dzat yang begitu penting, kemudian yang tahu kalau engkau Tuhan itu hanya saya, yang menyembah juga hanya saya. Ini gak fair. Dzat sepenting Engkau, kemudian fungsi Njenengan, fungsi Engkau tidak diketahui kecuali oleh saya.
Itu kan misalkan ibarat ya tadi, anda yang punya alphard saja, terus diarani tukang parkir kan yo tersinggung. Wong sing nduwe alphard kok diarani tukang? Parkir. Karena Nabi Ibrohim itu seorang Nabi, ketersinggunganya bukan karena urusan pribadi, tapi urusan Alloh Subhanahu wa ta'ala. Makanya dalam sebuah riwayat, saya ulang lagi, dalam sebuah riwayat, ngendikane Alloh teng Hadits Qudsi.
كنت كنزا مخفيّا ، فأردت أن أُعْرَف، فخلقت الخلق ليعرفوني
Kata Alloh, Saya sebelum menciptakan Makhluq pun sudah Tuhan. Andaikan Alloh tidak menciptakan Langit Bumi juga sudah? Tuhan. Andaikan Alloh tidak menciptakan Surga dan Neraka juga sudah Tuhan. Karena Ketuhanan Alloh itu hakikat, bukan karena apa2, memang Dia Tuhan. Tapi kata Alloh, tapi Saya ingin dikenal. Kemudian maka Saya ciptakan Makhluq supaya mengenal Saya. Maka masyhur kalau dalam semua ilmu tafsir, dari semua ilmu tasawwuf
وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِیَعۡبُدُونِ
Surat Adz Dzariyat 56
Tidak Saya ciptakan Jin dan manusia kecuali agar mereka beribadah kepada Saya. Itu hampir semua mufassir menerangkan
إِلَّا لِیَعۡبُدُونِ
ai
إِلَّا لِيَعْرِفُونِي
Supaya mereka mengerti saya. Karena awal menyembah itu dari tahu. Kamu tidak bisa menyembah sesuatu yang kamu sendiri tidak? tahu. Makanya guru2 kita, zaman kita ngaji dimana saja,
أول واجب على الانسان معرفة الله
awwalu wajibin 'alal insani ma'rifatulloh,
اول وَاجِب على الْإِنْسَان ... معرفَة الْإِلَه باستيقان
Matan Zubad, Ibnu Ruslan
الزبد في الفقه الشافعي
karena untuk bisa menyembah Alloh dimulai dari? Tahu. Maka illa liya'buduuni ai illa liya'rifuuni. Supaya mereka mengenal saya. Sehingga karena makna ibadah disitu adalah mengenal Alloh, Mboh ibadah ngetuk rino wengi, pasti Afdhol orang alim. Karena orang 'alim ini adalah orang yang mengenalkan Alloh Subhanahu wa Ta'ala.
Nah ini terus rentetanya apa? dengan kegiatan kita malam ini? Bahwa manusia dengan segala kelebihanya itu tujuanya hanya satu, mengertikan dirinya dan orang lain bahwa Alloh itu Tuhan. Dan itu tugas siapa? Tugas Para Nabi. Sehingga ketika Nabi jadi Nabi, setelah ketemu malaikat Jibril, di gua Hiro-, pertama yang dilakukan apa? Beliau naik ke Gunung Shofa, beliau memaklumatkan ke keluarganya bahwa beliau sekarang adalah seorang Nabi. Karena harus dikenalkan kalau Alloh itu Tuhan. Kalau ada seorang presiden jadi presiden dilantik, beliau harus dimaklumatkan, kalau dia presiden. Kalau ada menteri juga harus dimaklumatkan kalau dia menteri, supaya apa? perlakuan orang lain jelas. Bahwa ini saya memperlakukan presiden, saya memperlakukan seorang menteri. Sehingga ini penting saya utarakan. Urutan pertama terpenting di dunia itu adalah memaklumatkan kalau Alloh itu sebagai Tuhan. Dan semua Rosul sebagai Utusan Alloh.
Nah sekarang problem kita, karena kita orang jawa, ngaku sugih itu ora apik, ngaku alim iku ora apik. Oke kita sepakat, itu dalam banyak hal juga baik. Tapi itu tidak bisa dipegang orang. Karena kalau orang misalnya nyuwun sewu, orang kaya terus embo2 miskin, terus entuk BLT kan yo lucu to. Yo lucu to, misale haji hilmy terus entuk nopo? BLT. Jadi apa2 kalau berlebihan itu efeknya Naif. Misale saya ngaku bodo, itu okelah ngaku tawadhu', bagus. Tapi aku ngaku bodo, terus ora mulang tafsir, gak ngulang opo, terus tafsir diulang wong2 sing ora jelas. Kayak apa dosanya saya? Saya masih ingat diantara awal2 saya kenal Pak Quraisy Syihab, kata beliau, kita ikut dosa kalau yang mengajar itu tidak ahlinya. Karena gak karu2an. Sehingga apa? dosanya orang 'alim itu apa? kitmanul 'ilmi, menyembunyikan? ilmu. Makanya ilmu itu harus.. tapi tentu tanpa hadzdzun nafsi, bahwa orang itu tidak ingin populer, saya tidak pernah ingin populer. Tapi saya ingin mempopulerkan Ulumulloh. Saya ingin mempopulerkan ilmu2nya Quran.
Jadi diantara sebabnya Nabi Ibrahim jadi Nabi adalah beliau pernah risau, sampai beliau punya gelar Kholilurrohman. Beliau setelah menemukan Alloh punya kerisauan, Yaa Alloh sungguh dunia ini gak fair, Engkau Dzat yang begitu Penting. Pencipta Langit bumi, kemudian Dzat yang begitu penting, kemudian orang gak kenal Engkau? Coba misalnya pekerja di Mubarok Food Kudus, gak ngerti kalau H. Hilmy itu ketuanya, kayak apa buruknya? (misalnya) Kamu (WNI) tidak ngerti kalau Presiden Indonesia Pak Jokowi, itu kayak apa buruknya? (misalnya lagi) kamu tidak ngerti kalau bapak kamu (karmin), kayak apa? ngawurnya. Gak ngerti status orang yang berjasa ke kita itu buruk sekali, apalagi? gak ngerti Alloh Subhanahu? wa ta'ala. Itu betapa buruknya. Sehingga Nabi Ibrohim itu risau, kalau sampeyan kan risau... kok ra ruh? lak aku mlarat. Misale seneng cewek, kok ora ruh? lek aku seneng ndekne? Jadi itu egois sekali.
Nabi Ibrohim itu yang dirisaukan adalah Alloh itu Dzat yang begitu penting, kemudian gak dingerteni oleh manusia. Sehingga beliau mulai bikin cara untuk Alloh dingertikan. Nah ini mulai ada masalah, karena mulai bersentuhan dengan orang banyak. Beliau pura2 sakit, ditanya kenapa kamu? ini lho sedang berobat. Kalau disini mungkin di perempatan, kalau disini mungkin di simpang tujuh. Beliau terlentang
Faqoola innii sakit. Saya ini sakit. Ya minta donk sama perbintangan, karena mereka menuhankan perbintangan. Fanadzoro nadzrotan fin nujum
فَنَظَرَ نَظۡرَةࣰ فِی ٱلنُّجُومِ
Surat Ash Shofat ayat 88
Terus dia minta, tapi kok saya tidak sembuh2? Terus akhirnya dia datang ke tempat pemujaan. Pas datang ke tempat pemujaan, terus beliau kasih beberapa makanan. Kok gak kamu makan? jadi Nabi itu ya lucu. Wong karuan berhala kok ditawarin? makanan. Terus beliau mangkel, karena beliau nganggep berhala ini ditawarin makan kok gak? mau. Terus dipukulin semua, hancur semua, terus kapaknya diletakkan sama di ketuanya yang paling besar. Ketika beliau diadili itu lucu,
Ibrohim? siapa yang menghancurkan berhala2 itu?
paling yang besar.. beliau gak terima disaingin. Loh.. kalau gak percaya tanya...
Fas aluuhu inkanuu yantiquun.
Wah otak kamu ini mulai masalah Ibrohim, wong karuan berhala kok di? tanya. Kamu itu gak bener. Kamu lebih gak bener, wong karuan ngomong aja gak bisa kok kamu? sembah. Disini beliau mulai bikin tamyidh dalam ilmu mantiq, tamyidh itu dasaran logika. Akhirnya mereka tahu, bahwa Ibrohim itu tujuanya buruk. Yaitu hanya mencibir kita menyembah berhala. Mereka karena punya kekuasaan, yasudah Ibrohim dimatikan saja. Itu sudah jadi logika penguasa, kalau kalah argumentasi ya main kekerasan. Singkat cerita mereka memutuskan dibakar.
Setelah Nabi Ibrahim dibakar ini yang jadi pelajaran bagi kita. Sangat2 jadi pelajaran bagi kita. Bahwa Amal kebaikan itu..... misalnya jenang Mubarok. Itu gak penting nanti nguasai dunia, perdagangan itu gak penting. Tapi memberi sinyal, memberi isyarat, bahwa seorang muslim itu memberi manfaat bagi yang lain. Gak harus menang, saya misalnya sebagai Kyai, sing penting Kyai itu menang? gak harus menang. Kenapa itu perlu saya katakan, karena begini. Ketika Nabi Ibrohim dibakar, ini dengerin, itu ketika api sudah begitu menggila, itu yang mau melemparkan ibrahim jadi bingung, karena terlalu panas. Dilempar itu gak sampai tengah, karena yang melempar sendiri sudah terlalu kepanasan. Singkat cerita dengan manjanik2 itu, semacam ketapel besar. Itu idenya Iblis. Caranya pakai manjanik, Ibrahim dilempar dari jauh tapi bisa sampai apa? tengah. Yang menarik disitu apa? seekor katak, hanya lalu lalang kesitu, hanya mbawa air dimulutnya lalu disemprotkan, kemudian Ibrahim itu maturnuwun atas komitmen katak. Karena itu pasti gak ngefek, gak ngefek sama sekali. Masak api sebesar itu kemudian mau dipadamkan oleh seekor katak. Yang cicak, itu datang nyebuli, niupin supaya api tambah besar. Itu sebetulnya gak ngefek juga, tapi itu mangkelno.
Makanya dalam sejarah beberapa riwayat, Sayyidah A'isyah itu pernah .... cecak, ya tentu pakai alat zaman itu. Karena untuk mengimplementasikan bahwa cicak itu hewan yang gak bener. Karena ikut "nyumbang" membesarkan api. Padahal ya gak ngefek juga. Itu kan sama juga anda di jalan, onok wong ngidoni dari jarak 10 meter, sampeyan mangkel gak? mangkel kan? padahal gak kenak. Sama.. kowe ora nduwe duwek, onok wong senyum itu seneng, padahal ora nyafa'ati. Wong butuhe duwek kok dikek i? senyum. Jadi semenjak itu ada satu fekih, bahwa berkontribusi itu tidak harus menyelesaikan masalah, tapi setidaknya tidak ada implementasi itu ekspresi kebencian atau kecintaan. Yang katak tadi ekspresi kecintaan sehingga beliau lalu lalang ingin ikut memadamkan apa? api. Yang cicak tadi, kurang ajar karena ikut? niup. Sama saja, mungkin mubarok, tidak akan mengalahkan kekayaan .... tapi setidaknya umat islam berlatih, sehingga umat islam berlatih menjadi aktor, bukan objek.
Begitu juga saya, saya ngiyayi ngajar tafsir, supaya orang tahu bahwa pondok2 Indonesia bisa menghasilkan orang 'alim. Begitu juga panjenengan bisa menikmati gaji pertama, orang seneng itu gak usah pakai korupsi, gak usah pakai.... tapi seneng sejati adalah makan gajinya apa? sendiri. Apapun itu kita tidak mewakili dunia, implementasi itu sesuatu yang sangat dihormati oleh Alloh. Kayak 'amaludh dhifda' (kerja katak). Sehingga ketika ada seorang dokter, Ya Rosululloh, saya ini ada satu penyakit, obatnya itu materinya harus dari? katak. Apa saya boleh membunuh katak? Fa nahaaha. Nabi melarang membunuh katak, karena pernah berkontribusi? setidaknya ingin berkontribusi terhadap pemadaman api yang membakar? Kowe nduwe bojo, masio diidoni jarak telung meter, woh lek mu mangkel. Gak bisa dia ngelak, wong ra kenek, kok mangkel.
Sehingga hari ini tadi saya belajar banyak tentang tafsir, tentang Nabi Ibrahim. Bahwa Agama ini, kata Rosululloh Shollallohu 'alaihi wa Sallam, identik Nabi Muhammad Shollallohu 'alaihi wa Sallam Sayyidul Awwalin wal akhirin. Tapi agama ini diidentikkan 'anittabi' millata ibrohima hanifa. Bahwa kamu Muhammad harus mengikuti Nabi Ibrohim. Sehingga ketika kita bersholawat sendiri kalimatnya harus...
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيمَ،
إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Jadi Nabi Ibrohim tetep dianggap master, bahwa Yaa Alloh Engkau bersholawat kepada Nabi Muhammad sebagaimana Engkau bersholawat kepada Nabi Ibrohim. Karena Nabi Ibrohim ini adalah bapak Tauhid. Millata Abikum Ibrohim. Ibrohim itu cara bertauhid bukan sekedar adu argumentasi, tetapi beliau berfikir jangka panjang. Nabi Ibrahim ketika mau meninggal, cara berfikir sederhana, begini Ya Alloh, saya menyembah Engkau, saya seorang Nabi, saya mentasbihkan Engkau, saya mentahmidkan Engkau, saya mentakbirkan Engkau. Tapi saya ini tetap mati, padahal saya ingin yang mentasbihkan Engkau ini abadi. Ini gimana ya Alloh? Solusinya apa? Saya harus punya turunan yang menjaga tradisi ini. Ingin menjaga keluhuran ini. Sehingga beliau nangis ingin punya anak sholeh itu bukan karena kalau gak anak sholeh ini.. enggak. Gampangane nangisi nasibe agama ini bagaimana? Barokahnya itu gak ada Nabi setelah Nabi Ibrohim pasti ada darahnya Nabi? Ibrohim. Baik dari Ibu Sarah, maupun dari Ibu Hajar. Ada yang membaca hajar, ada yang membaca ajar, karena di beberapa teks ada yang nulis pakai hamzah. Ini penting saya utarakan, ini penting sekali kalau anda orang kaya yang memanfaati orang banyak, kamu ingin kaya lagi jangan niatkan ben anak putuku ora mlarat, tapi tradisi memanfaati orang lain biar jalan.
Sama saya juga ingin anak cucu saya.... Tapi bukan berarti ingin anak cucu saya dicucup orang disalami templek. Ingin menjaga bahwa harus ada orang 'alim. Nah kenapa harus anak kandung? padahal murid bisa. Karena manusia itu ndidik orang lain itu ya repot. Ning omah sekolah gak ketompo terus mondok. Ribet ngadepi wong liyo. Timbang ning omah nakal, dititipno? pondok, ribet. Meskipun kita terima itu sebagai santri, tapi kan komitmenya beda, cara berfikirnya beda. Ya tetep beda.... sehingga Nabi Zakaria, kenapa engkau begitu fanatik minta anak kandung?
Karena kalau orang lain mewarisi saya, mesti cara berfikir gak mesti sama. Meskipun sholehnya mungkin mirip2, tapi tetep beda. Saya punya pengalaman, terus sampeyan jangan berkecil hati, saya gak anaknya Kyai. Kesholehan itu gak harus jadi anaknya Kyai. Saya punya pengalaman, entah buruk entah baik, terserah anda menafsirkan. Kyai itu kalau betul2 kyai, melihat orang sholat itu senengnya maasyaalloh. Melihat preman sholat itu seneng, melihat orang taubat itu seneng. Padahal yo ora ono untunge. Gak ada untungnya, tapi dia didik, bahwa sholat ini cagake (bumi). Apalagi kalau kyai ini sudah jadi wali, dia tahu kalau Alloh tidak menghancurkan bumi ini pertimbanganya kalau masih ada yang sholat. Sementara kalau kamu otaknya pedagang, ruh wong sholat itu banyak kebutuhan sarung, woh lek ngono nggawe? sarung. Berarti utekem c... kayak tadi, banyak haji, terus c... banyak (bikin) pakaian ihrom. Banyak orang wiridan, terus c... mroduksi apa? tasbih. Tapi kalau wali itu tidak begitu cara berfikir, lihat orang sholeh itu, Yaa Alloh, itu luar biasa. Terus kepikiran, nyari kalimat apa yang sujud itu pas bener2 tauhid. Akhirnya dicari2 lah kalimatnya Subhaana Robbiyal A'laa wa bihamdihi. Maha Suci Engkau yang Maha Luhur. Karena sekali sujud itu gak bener komitmenya bisa sujud kepada makhluk. Dan itu bahaya, wes sujud, wes batuk e ning bumi, jebule kliru.
Itu beda perasaanya wali dan orang biasa itu beda. Kalau kamu pedagang kaya terus wali, itu gini, saya jadi orang kaya pedagang, ben wong islam iku mburuh wong sing sholat. Kayak apa hinanya kita, misale sampeyan hafal quran, iso ngaji, moco fathul mu'in, terus nduwe majikan sing ora cewok, tersiksa gak? sampeyan? kayak apa? tersiksanya? Nduwe atasan, maa lam yusholli wa lam yashum. Tapi nak kowe sugih, terus nduwe niat, paling gak nak ono santri mlarat, mburuh ning aku. Aku sholat, aku zakat, aku poso. Dadi sholihun tahta yadish sholihin. Wong sing sholeh, mburuh ning wong? sing sholeh. Itu beda, sama2 kepingin dadi wong sugih, tapi rasanya beda. Dan itu yang dinilai Alloh.
Saya kenapa ngaji dimana2 mbawa kitab. Setidakne wong ki lebih terhormat ngaji mbek Syaikh Nawawi. Kitabe jelas, sanad saya jelas, saya ngaji Mbah Moen, ngaji Bapak saya, ngaji keluarga kudus, keluarga kajen. Istifadah... saya jan ngaji betul memang sama Mbah Moen. Orang itu terhormat. Njajal misale aku ngaji, sampeyan ngaji ning kudus, nggowo primbon, itu kan H. Hilmy terus tersinggung, gus baha piye? dishowani? terus crito.. ngono kan gak mutu kan? Yo ngisin2i wong kudus, wah ngenyek wong kudus, kalau kita pakai sanad yang baik, pakai kitab yang baik, kan yo ngregani sing diakui. Sehingga kenapa Nabi itu min asaabi qoumih. Tidak ada nabi itu kecuali dari Nasab terbaik. Gak ada Nabi kalah ganteng, semua Nabi pasti yang terganteng di kaumnya. Yang terbaik nasabnya di kaumnya, karena Alloh itu kepingin ngregani? masyarakat. Misale kowe nduwe nabi terus kriting pesek, iku yo ribet. Senajanto sholeh, makanya tidak ada nabi illa min ansabi qoumih. kecuali dari nasab? terbaik. Kadang orang salah paham, wah ini nasab gak penting, ya penting sekali. Justru dengan nasab ini masyarakat terhormat. Punya Nabi dari kasta terbaik, dari marga terbaik, dari kultur terbaik. Terus wajahnya juga ajmalan naas. Makanya...
وكان صلى الله عليه وسلم احسن الناس خلقاً وخلُقا
Nabi itu pasti yang paling ganteng, gak boleh Nabi pesek itu saja gak boleh. Apalagi yang lain, tambah gak boleh, gak usah disebut, pokoknya Nabi yang paling... Jadi Nabi itu ya begitu, saya dulu berfikir, kenapa sih? Nabi harus yang paling ganteng, paling bernasab, tak angen2 itu saking baiknya Alloh, karena Alloh ingin selain Nabi ini orang pilihan, umat ini terhormat kan? wo seneng kan? nduwe Nabi ngganteng, yo gagah, terus punya kultur yang baik. Kultur yang baik terus ditandai minimal yang kita kenal, tidak waladuz zina. Sehingga Mbah Moen cerita kesaya, kitab madah itu macem2 ha... Onok sing khas ilmiyah iku al barzanji. Onok sing khas iysq bronto ning Pengeran, yaitu Diba' dan Simtud Duror. Dan beliau begitu ta'alluq sama kitab Barzanji, kitab Simtud Duror, dan Diba'. Saya kemarin baca kitab Diba', puasa juga baca. Sampeyan perhatikan ketika Ulama dulu memuji Nabi. Diantara pujian yang disebut apa?
Di Kitab Al Barzanji
ترکوا السفاح فلم يصبهم عاره
~ Tarokus Sifaha Falam YushibHum 'AaruHu ~
( Mereka meninggalkan perzinahan jahiliyyah maka terbebas dari cacat aib tersebut )
Dimulai apa??
حفظ الإله گرامة لمحمد
~ Hafidzhol Ilaahu Karoomatan
li Muhammadin ~
( Gusti Allah menjaga kemulian-kemuliaan
yang dimiliki oleh Nabi Muhammad S.A.W )
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○
اباءه الامجاد صونا لاسمه
~ Abaa-aHul Amjaada Shounan lismiHi ~
( Kakek Moyang / Leluhur Nabi Muhammad
dijaga dari citra buruk demi menjaga
nama baik Sang Nabi )
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○
Alloh menjaga dirinya Rosululloh Shollallohu 'alaihi wa Sallam, dimulai, Sayyid Abdulloh gak pernah zina, Sayyid Abdul Muthollib gak pernah zina, Sayyid Hasyim gak pernah zina, karena betapa buruknya kita..kalau punya nabi dari nasab yang tidak benar. Karena pujian yang dilantunkan apa?
ترکوا السفاح فلم يصبهم عاره
~ Tarokus Sifaha Falam YushibHum 'AaruHu ~
( Mereka meninggalkan perzinahan jahiliyyah maka terbebas dari cacat aib tersebut )
○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○
Mereka meninggalkan perzinahan, maka Mbah2nya Nabi itu gak ada yang cacat aibnya.
من أدم والى ابه وأمه
~ Min Adamin wa ilaa Abihi wa Ummhi ~
( dari Adam sampai dengan Ayah & Ibunya )
Dimulai dari Nabi Adam sampai ayah2 beliau. Karena keren punya pemimpin bapaknya jelas, mbah nya jelas, buyutnya jelas.
سراة سرى نور النبوة في اسارير غررهم البهية
Memang begitu, akhlaqnya juga gitu. Gak ada nabi kok medit, pusing kan/ kene nduwe Nabi kok medit? Poseng.. terus punya Nabi goblok, yo pusing. Makanya Nabi itu harus fathonah, harus cerdas. Misale nduwe Nabi sekolah ora tahu munggah, kan pusing. Terus dadi Nabi, kowe sing ranking, piye? wong sekolahe pinter aku kok. Wong jadi kyai saja kalau ketemu temanya pusing. Karena temane menangi lak sekolah ora tahu munggah, itu saja sudah pusing. Makanya jangan pernah jadi Kyai, ketika kyai kamu masih hidup, itu menangi goblokmu, wo.. itu masalah itu kan. Wong konco ngiyayi wae, ketemu konco pengapesan. Kok iso ngorek Mu'in? wong mbiyen moco jurumiyah wae sering didek. Wo ada masalah kan, mulane terus ape ngiyayi (ora sido) ndukun. Arep nyiayi masalah? jalan pintas? ndukun. Sehingga nabi itu pasti dari gen terbaik.
حفظ الإله گرامة لمحمد
اباءه الامجاد صونا لاسمه
Alloh Menjaga Nabi itu tidak molai dari Nabi Muhammad (saja). Dimulai dari Nabi Adam. Begitu juga menyangkut ibunya. Terus begitu, jadi gak ada penjagaan sesempurna kayak penjagaan kekasihNya Rosululloh Shollallohu 'alaihi wa sallam. Nah sekarang itu memang zaman fitnah, macem2, orang baca diba' dikatakan bid'ah. Saya bilang, andaikan diba' kamu baca pakai bahasa Indonesia, saya yakin gak ada yang bilang bid'ah. Karena itu buku sejarah, berhubung mbok woco, ndrememel koyok mantra, lhaiku sing marai akhire diarani bid'ah. Coba kalau kamu baca bahasa Indonesia, di depan orang yang biasa itu ndarani bid'ah. Kamu baca saja, disini biasanya apa? diba' atau barzanji? apa simtud duror? apa saja saya hafal insyaalloh. Barzanji.. misalnya dimulai...
وبعد فأقول هو سيدنا محمد بن عبد الله بن عبد المطلب
Itu kan kalau ditulis bahasa Indonesianya, Ketahuilah bahwa Muhammad putranya Sayyid Abdulloh. Muhammad bin Abdillah bin Abdil Mutholib. Abdulloh itu punya bapak namanya Abdul Muthollib.
واسمه شيبة الحمد
Sayyid Abdul Muthollib itu nama lainya adalah Syaibah. Qila itu ketika beliau lahir sudah beruban. Orang beruban yang sering baca tahmid, baca alhamdulillah. Sehingga dulu kalau mau menuju ka'bah ada baabu bani syaibah. Kalau kamu ngaji fiqih, kesunnatan masuk masjidil harom dari babu bani? syaibah. Itu nama lain dari sayyid abdul mutholib.
واسمه شيبة الحمد
Kenapa dikatakan al hamdi?
Humidats hisholuhu tsaniyah
beliau punya perilaku2 yang sangat terpuji. Diantara yang paling masyhur adalah ketika penduduk mekkah kesulitan mencari air, beliau munajat terus sama Alloh, sampai mimpi, dingertikan lagi oleh Alloh tempat zam zam. Akhirnya beliau ngeduk lagi, makanya Zam2 itu dinisbatkan ke Abdul Muthollib. Padahal tentu zam2 mulai Nabi Isma'il, faham nggih. Tapi di bab tertentu disebutkan Abdul Muthollib, makanya (30.12)
Comments
Post a Comment