Skip to main content

Kajian Alfiyah 6 | Metode Al Bidayah | Kh. Abdul Haris Jember | Bait 5

 

Pembahasan Alfiyah keempat, bait 5. Oleh KH. Abdul Haris Jember, Metode Al Bidayah. Semoga bermanfaat temen2.


قَالَ مُحَمَّدٌ هُوَ ابْنُ مَالِكِ      أَحْمَدُ رَبِّي اللهَ خَيْرَ مَالِكِ

مُصَلِّياً عَلَى النَّبيِّ الْمُصْطفَى      وآلِهِ المُسْتكْمِلِينَ الشَّرَفَا

وَأَسْتعِينُ اللهَ فِي ألْفِيَّهْ      مَقَاصِدُ النَّحْوِ بِهَا مَحْوِيَّهْ

تُقَرِّبُ الأقْصى بِلَفْظٍ مُوجَزِ      وَتَبْسُطُ الْبَذْلَ بِوَعْدٍ مُنْجَزِ

وَتَقْتَضي رِضاً بِغَيرِ سُخْطِ        فَائِقَةً ألْفِيَّةَ ابْنِ مُعْطِي



Bait 5 Alfiyah

Kita sudah sampai pada bait ke-5. Tetep karena yang kita sasar adalah newcomers, pendatang baru. Berfikir itu harus sistematis. Ini yang selalu saya tekankan, jangan sampai lepas berfikir itu. 

  • Pertama berfikir tentang kalimah / kata (isim fi'il atau huruf)
  • Kedua berfikir tentang i'rob (rofa' nashob atau jar / rofa' nashob atau jazm)
  • Ketiga berfirkir tentang jumlah (laha mahalun minal i'rob, dan yang laa mahala lahaa minal i'rob) 

Pun juga demikian, ketika kita berfikir tentang bait nadzom alfiyan yang kelima ini. 

وَتَقْتَضي رِضاً بِغَيرِ سُخْطِ        فَائِقَةً ألْفِيَّةَ ابْنِ مُعْطِي


Huruf

Wawu yang ada di wa taqtadhi ridhon itu termasuk wawu apa? TERMASUK HURUF. Perhatikan... ketika sebuah lafadz itu kita nyatakan sebagai kalimat huruf, nalar berfikir yang harus kita kembangkan adalah BERPENGARUH pada analisis lanjutan apa gak? ini.? 


Huruf
  • Muatsir (berpengaruh pada analisis lanjutan)
  • Ghoiru Muatsir (tidak berpengaruh pada analisis lanjutan) 

Huruf yang Muatsir, apakah termasuk 
  • 'Amil 
  • Ghoiru 'Amil 

Karena realitasnya seperti itu, ada huruf yang berpengaruh untuk analisis lanjutan, bisa jadi memiliki fungsi sebagai 'amil, bisa jadi memiliki fungsi sebagai ghoiru 'amil. 




Contoh Huruf yang Muatsir yang GHOIRU 'AMIL

لو كان الشفعي حيا لافتى ذلك

lau disini berpengaruh pada analisis lanjutan, karena apa? dia berfungsi sebagai syarat. Dia tidak berfungsi sebagai 'amil, tidak berpengaruh kepada kalimah fi'il yang dimasukinya untuk kemudian dituntut berhukum rofa' nashob atau jazm. Meskipun tidak sebagai 'amil, tetapi lau tetep berpengaruh untuk analisis lanjutan. Kenapa? karena dia butuh jawabusy syarthi. 

MUATSIR itu apa? keberadaanya harus kita perhatikan karena berpengaruh pada analisis lanjutan. BERPENGARUH dalam konteks ini bisa jadi memiliki fungsi sebagai AMIL, bisa jugaTIDAK memiliki fungsi sebagai 'AMIL. 


Contoh Huruf yang Ghoiru Muatsir 
  • Huruf Ibtidaiyah
  • Huruf Isti-nafiyah 
  • dst. 

Itu contoh huruf yang tidak memiliki pengaruh. 


Dalam konteks bait kelima alfiyah ini, wawu termasuk muatsir atau ghoiru muatsir. Ya jelas muatsir, karena cara baca, karena fi'il yang jatuh sesudahnya itu disesuaikan dengan ma'thuf 'alaihnya. Mana ma'thuf 'alaihnya, disini kalau yang terdekat itu contohnya

TUQORRIBU...

Taqtadhi dibaca rofa' karena dia itu tajarrud anin nawaashibi wal jawaazimi. Jadi jumlah wa taqtadhi ridhon bi ghoiri sukhti, itu persis sama dengan tuqorribul aqsho bi lafdzin mujazi. 



وَتَقْتَضي رِضاً بِغَيرِ سُخْطِ        فَائِقَةً ألْفِيَّةَ ابْنِ مُعْطِي


TAQTADHI
Lagi2 kalau seandainya kita sudah bertemu dengan sebuah fi'il, tanyakan empat hal, Ini kira2....?

  • Fi'il Maadhi Mudhore' Amr?
  • Fi'il Mabni atau Mu'rob?
  • Fi'il Ma'lum atau Majhul?
  • Fi'il Lazim atau Muta'adi?
TANYAKAN itu secara konsisten. 


.
.
Oleh sebab itu di dalam Hamdun, saya sampai lupa apa kitab aslinya? itu wa kullu fa'ilin maf'ulun bihi. 

وكل فاعل مفعول به

Sampeyan ape nglakoni opo? mbesuk dilakoni koyok ngono. 


Comments