Skip to main content

Kajian Alfiyah 10 | Metode Al Bidayah | Kh. Abdul Haris Jember | Bait 9-10

 


Bait Alfiyah 8
.

كلامنا لفظ مفيد كاستقم 

واسم و فعل ثم حرف الكلم

Ternyata qoyyid2 (ikatan2nya/fokus pembahasan) yang ada saat mendefinisikan tentang kalam, itu diperas sedemikian rupa, sehingga hanya tersisa dua qoyyid. Persyaratan kalam itu harus berupa 
  • lafdzun
  • mufiidun

الكلام هو اللفظ المركب المفيد بالوضع
Murokkabun, dan bil wad'i itu tidak terlalu penting. Itu sudah memungkinkan untuk dimasukkan dalam konteks mufiidun. Ketika mufiidun, itu berarti pasti murokkab, tidak mungkin tidak. Mufiidun pasti bil qoshdy, tidak mungkin tidak. ITU sederhananya begitu. Inilah realisasi bahwa janji Imam Ibnu Maalik, mengatakan bahwa alfiyah itu bi lafdzin muujazin.

تقرب الاقصى بلفظ الموجز

Lafadz yang muujaz, yang bisa diringkas. Selanjutnya adalah, 

Mufiidun adalah isim fa'il dari afaada - yufiidu
مفيد 
أفاد يفيد



Bait Alfiyah 9
.
واحده كلمة والقول عم 
   
وكلمة بها كلام قد يؤم

waahiduhu. bermula bentuk mufrod dari kalim, - KODE MUBTADA
iku/ adalah - KODE KHOBAR 
kalimatun (kalimat)
Jadi kalimun itu bentuk mufrodnya adalah kalimatun. 
wal qoulu (dan bermula QOUL) -KODE MUBTADA
adalah 'am.

Ada banyak pendapat, ada dua pendapat misalnya disini. Ada yang menganggap itu adalah 
  • bentuk fi'il maadhi, adalah 'ammaa. UMUM apa? qoul.
  • ada yang mengatakan bahwa itu adalah bentuk penyederhanaan dari isim tafdhil a'ammu (lebih umum).

wa kilmatun, dan bermula lafadz kilmah
bihaa (dengan kilmah) adalah Kalaamun, 
qod yu-am, kadang dimaksud apa kalam,  gak enak kalau seandainya diartikan seperti itu. 
Saya sendiri agak bingung, kalau diterjemahkan seperti itu. Yang enak bagaimana ustadz?
yang enak pembacaanya adalah 


wa kilmatun qod yu-am bihaa kalaamun

wa kilmatun
(dan bermula lafaadz kilmah)
adalah qod yu-am, TERKADANG dimaksudkan bihaa (dengan kilmah). 
apa? naibul fa'ilnya Kalaamun (kalaam). 
lebih enak. 

وكلمة بها كلام قد يؤم
menurut saya, kalau dibaca urut seperti bait nadzom, itu lebih sulit untuk dicerna para pemula. Masih mbulet, masih ruwet menurut saya. Yang lebih enak itu membacanya adalah (disusun secara frasa). 

وكلمة قد يؤم بها كلام
wa kilmatun (dan bermula lafaadz kilmah)
adalah qod yu-am, TERKADANG dimaksudkan bihaa (dengan kilmah). 
apa? naibul fa'ilnya Kalaamun (kalaam). 
Karena syi'ir itu memungkinkan wolak-walik, yang penting kita faham. 

واحده كلمة والقول عم
waahiduhu, bermula mufrod dari kalim. Perhatikan... Kenapa ustadz? kok waahiduhu disini?
Lafadz kalim merupakan bentuk jamak dari kalimatun. Lafadz kalim ini bukan merupakan lafadz  yang aneh dalam pandangan orang yang belajar ilmu nahwu. Ketika belajar tentang i'rob...

الاعراب هو التغيير اواخر الكلم

لاختلاف الاوامل الداخلة عليها

al i'robu huwa at taghyiru, awaakhiril kalim.
Likhtilaafi awaamili daakhilati 'alaihaa

Waahiduhu, kenapa kok gak waahiduhaa? Kita hafal, tetapi bisa jadi gak paham. Pada saat kita belajar aj jurmiyah, 

Likhtilaafi awaamili daakhilati 'alaihaa. 

'Alaihaa disitu tidak memungkinkan diterjemahkan atau dikembalikan kepada kalim. TAPI kenapa? konteksnya ketika waahiduhu dan tidak ada lagi marji' nya kecuali kalim. Kenapa kok pakai hu (mudzakkar mufrod) sedangkan disisi lain kok tertulis haa ( muannats mufrod).

Wahiduhu
Wahiduhumaa
Wahiduhum

Wahiduhaa
Waahiduhumaa
Waahiduhunna

Waahiduka
Waahidukumaa
Waahidukum

Waahiduki
Waahidukumaa
Waahidukunna

Waahidii
Waahidunaa


Karena memang bentuk mufrod dari kalimatun itu jamaknya adalah kalimun. Apakah salah tulis? Imam Ibnu Malik? ternyata enggak, bil qoshdi, dengan sengaja ini. 

Ada contoh di dalam Al Qur-an. 

من ٱلذین هادوا یحرفون ٱلكلم عن مواضعه
...
(Surat An Nisa: 46)


....
إلیه یصعد ٱلكلم ٱلطیب وٱلعمل ٱلصـٰلح یرفعه
....
(Surat Al Faathir: 10)

Apa rahasianya? rahasianya sebagaimana yang ditawarkan oleh Imam Al Asymuni, pensyarah alfiyah ibnu maalik. Ketika jamak, bentuk mufrod dan bentuk jamaknya itu dibedakan dengan ta- marbuthoh. Ada banyak contohnya... 

kalimatun - kalimun
firqotun - firoq

Maka dalam bentuk jamak, memungkinkan pakai dhomir muannats, memungkinkan pakai dhomir mudzakkar. Nah ini kesimpulan yang penting menurut saya. Ketika ada lafadz yang bentuk mufrod dan bentuk jamaknya dibedakan dengan ta- marbuthoh, ini bisa dicek di dalam al asymunii, maka dalam pengembalian dhomir memungkinkan dalam bentuk mudzakkar ataupun memungkinkan juga dalam bentuk muannats.

Karena demikian, waahiduhu benar, waahiduhaa juga benar. Yang ditawarkan oleh Imam Ibnu Mu'thi, waahiduhaa. Yang ditawarkan oleh Imam Ibnu Maalik, waahiduhu. Sama2 benar ustadz? iya.. sama2 benar. Kenapa ustadz? kok sama2 benar? Karena kalimatun itu adalah lafadz yang antara mufrod dan jamaknya itu dibedakan dengan ta-.
Perhatikan ini, ada perdebatan tentang bait nadzom ini. Ada yang berpendapat waahiduhu.

واحده كلمة والقول عم 

ada yang berpendapat waahiduhaa

واحدها كلمة والقول عم 

Hu itu adalah dhomir mufrod yang mudzakkar
haa itu adalah dhomir mufrod yang muannats

Ada tawaran waahiduhaa, imam ibnu mu'thi membacanya dengan waahiduhaa. Di dalam beberapa syarah saya lihat, waahiduhaa. Tapi diselesaikan oleh Imam Al Asymuni..ketika mensyarahi nadzom ini, bahwa ada data dimana... bahwa al kalim itu dianggap sebagai mufrod. 


من ٱلذین هادوا یحرفون ٱلكلم عن مواضعه
...
(Surat An Nisa: 46)

مرجع الضمير
Tidak ada kemungkinan lain, marji'ud dhomir disini adalah ke al kalim. 


واحده كلمة والقول عم 

waahiduhuu  (bermula bentuk mufrod dari kalimun adalah ) 
kalimatun 
wal qoulu (sedangkan al qoulu)
adalah
'amma ( sifatnya umum).
di dalam 'amma itu ada huwa, kembali ke al qoulu. Yang menjadi khobar itu adalah khobar jumlah. Ketika 'amma ini dianggap berasal dari 'amma. 

Ketika berhadapan dengan nadzom, memang seperti itu. Misalkan tentang syarofa juga dianggap berasal dari syariifun syurofaa- 

Kata2 am memungkinkan dianggap 
  • ‘Am sebagai fiil maadhi
  • Atau a’ammu sebagai isim tafdhil, lebih umum artinya.

Kalau dianggap sebagai isim tafdhi, berarti khobarnya khobar mufrod. Adanya amma dianggap sebagai fiil madhi, maka khobarnya khobar jumlah. Yaitu jumlah yang berasal dari amma fiil madhi plus huwa yang tersimpan di dalamnya, itulah yang kemudian menjadi khobar dari qoulu. 

Kalimatun itu adalah mubtada nya, khobarnya adalah kalaamun qod yu’am. Khobarnya adalah khobar jumlah, lihat skemanya. Yang saya cek semuanya di syarah alfiyah semuanya gini. Tapi menurut saya agak berat. Sing lebih sederhana menurut saya. 

Kilmatun dijadikan sebagai mubtada, langsung qod yu’am
Bihaa kalaamun. Langsung naibul failnya dhomir haa. 

Wa kilmatun dan bermula kilmah
Adalah
Qod yu’am terkadang dimaksudkan 
Bihaa dengan kilmah
Apa yang dimaksudkan? Naibul fail dari qod yu’am
Apa? Kalaamun (kalam). 

Ada kalimah tapi yang dimaksud kalam. Ada perdebatan disini. Ustadz kilmatun kok dianggap sebagai mubtada? Bukankah kilmah itu adalah isim nakiroh?dimana persyaratan dari mubatada itu adalah isim ma’rifat. Kan gak memenuhi persyaratan ustadz? 

Kan ada gugatan ini, kilmah itu isim nakiroh, tapi jadi mubtada. Semua pensyarah kitab alfiyah menjadikan kilmah sebagai mubtada. ada penjelasan tentang ini ustadz? Ada… Ternyata setiap lafadz yang disitu dimaksudkan adalah lafadznya, bukan artinya. Dalam artian ini adalah hikaayah, itu dianggap ma’rifah bil ‘alamiyah. Perhatikan… hikayah itu setiap lafadz yang dimaksudkan adalah lafadznya, bukan artinya. Jadi penerjemahanya adalah wa kilmatun dan bermula lafadz kilmah. 

Saya ulangi lagi, setiap kata yang disitu dimaksudkan adalah lafadznya..  bukan artinya, sehingga penerjemahan kilmah disini adalah LAFADZ kilmah. Berarti itu hikayah, itu dianggap ma'rifah bil 'alamiah. Datanya dimana ustadz? datanya di dalam kitab al asymunii, syarahnya alfiyah ibnu malik. Oleh sebab itu sampeyan harus beli itu, itu serius itu. Kitab itu serius, terutama kalau kalian pingin belajar bahasa arab. Terutama bagi temen2 yang BSA, temen2 PBA kalau misalnya mau menekuni itu. Itu bagus kitab itu. Ya memang saling melengkapi, jadi karena kilmah ini meskipun secara lafadz, kelihatanya.. itu berupa isim nakiroh, karena tertulis tanpa AL, karena ini hikayah, sudah naik tingkat menjadi isim ma'rifat, dikatakan bil 'alami. Jadi rahasianya itu. 

واحده كلمة والقول عم 
   
وكلمة بها كلام قد يؤم

wa kilmatun, dan lafadz kilmah
adalah Qod Yu-am, terkadang dimaksudkan 
bihaa  dengan kilmah 
apa? kalaamun.. kalam. 

Perhatikan itu, akhirnya dari aspek murod kita menemukan beberapa istilah di dalam ilmu nahwu, 

  • al kalaamu
  • al kalimu
  • al kalimatun
  • al qoulu

Untuk kilmah, itu adalah bentuk lain dari kalimatun, bukan istilah yang berbeda. Kilmah itu adalah kalimatun dengan versi yang lain. Untuk kaf lam mim ta- itu ... memungkinkan dibaca
  • kalimatun
  • kilmatun
  • kalmatun

Jadi jangan dianggap itu istilah berbeda, itu satu istilah dengan kalimah. Kilmah itu sama dengan kalimah. 

kalau kalimatun bentuk jamaknya adalah kalimun. 
kalau kilmatun bentuk jamaknya adalah kilmun
kalau kalmatun bentuk jamaknya adalah kalmun

KILMAH itu adalah bacaan lain untuk kalimatun. 

  • al kalaamu
  • al kalimu
  • al kalimatun
  • al Qoulu

Ada al kalam yang persyaratan harus lafdzun mufiidun, lafadz yang berfaidah. Ada juga al kalimu maa tarokkaba min tsalatsi kalimaatin fa aktsaro. Ada Al Kalimatun (kata) adalah lafdzun maudhu'un li ma'nan mufrodin. 

Sedangkan al qoulu adalah yasmulu al jami'a. 
Kalam, kalim, kalimah itu juga bisa disebut sebagai qoul. Jadi qoul itu memungkinkan kita sematkan pada kalam, pada kalim atau pada kalimah. 

ما تركّب من ثلاث كلمات فأكثر
sesuatu yang tersusun dari tiga kata, atau lebih. 

qooma muhammadun, ini kalam ini. Kenapa? karena mufid. In qooma muhammadun, sudah murokkab, tetapi tidak mufid disini. 



 

Bait Alfiyah 10
.

بالجر والتنوين والندا وأل 

ومسند للاسم تمييز حصل

Pada bait ini juga begitu, kalau seandainya ingin mudah dibaca. Bisa difrasekan seperti ini.
hashola (hasil, opo sing hasil? )
Tamyiizun (tamyiz, perbedaan)
Lil Ismi (kaduwe isim)
bil jarri (kelawan jar)
wat tanwiini (kelawan tanwin)
wan nida (kelawan nida)
wa AL (lan kelawan AL)
wal musnad (kelawan musnad)


Jadi kalau baca nadzom itu yang penting faham. Setelah saya menyelami, tidak semua orang yang hafal alfiyah, faham terhadap apa yang dimaksud dengan alfiyah. Karena Alfiyah itu adalah lafdzun Muujaz. Satu arti, bisa jadi banyak maksud. Alfiyah itu adalah lafdzun muujaz. 

ان يأتي بالفاظ يسيرة جمعية لقواعدة متعدة
An ya-tiya bi alfaadzin yasiirotin
jami'atin li qowaa'ida muta'addidatin

أو بمثال واحد جميع لشروة كثيرة
au bi mitsalin waahidin
jami'in li syurutin katsirotin

Oleh sebab itu, walaupun hafal 1000 bait, kadang2 juga (masih) gak faham juga. Oleh sebab itu hati2, ayo kita serius sungguhan... bagi yang mau menghafal. Saya sendiri tidak hafal. Tapi saya akan memfasilitasi untuk memahami. 

 

Comments