Skip to main content

Einstein Documentary | Story of Einstein Thoughts -Terjemahan


How Einstein Think?
.

Some people wonder, how did Einstein think? How do we, physicist think? Most of it is When we're quiet all by ourselves, we stare out the window, and have blocks of equations just wandering in our head until these equations fit together. And then we get a sheet of paper and scrabble. It can be frustating at the times. Scribbling equations everywhere. The old cliche of scribbling on the back of envelope often is true, because that sometimes all you had around. 

He was always thinking in pictures visualizing things. When his father give him a compass, he would just sit up night after night watching the needle point northward. It would send chills down his spine. Einstein once said, i want to know god's thoughts in matematical way.  Einstein wanted an equation perhaps no more than one inch long that would encapsulate physical laws. 

Mungkin beberapa orang bertanya-tanya, bagaimana cara Einstein berpikir? Bagaimana cara seorang fisikawan berpikir? Banyak di antara mereka itu berpikir saat kondisinya tenang, kemudian melihat ke luar jendela, dan menemukan banyak rumus2 / persamaan2 yang jalan2 di dalam kepalanya, dan kembali mereda rasa pusingnya ketika rumus2 itu cocok satu sama lain. Dan kemudian menuangkanya ke dalam secarik kertas. Ini memang sangat menyusahkan, menguras energi. Mencoret2 rumus dimanapun, bahkan sebuah klise cerita lama itu benar, bahwa mereka itu juga akan mencoretkanya di belakang amplop, atau bahkan di tempat yang bisa dijangkau di sekitarnya. 

Einstein berpikir tentang suatu gambaran, dan mencoba memvisualisasikanya. Misal ketika ayahnya memberikan sebuah hadiah kompas kepadanya, dia bakal duduk merenung dari malam ke malam melihat jarum kompas kok selalu ke arah utara? dan itu akan membuatnya merinding. Suatu hari Einstein berkata, aku ingin mengetahui/memahami (pemikiran) Tuhan dalam hitungan rumus matematika. Einstain menginginkan sebuah persamaan yang mungkin tak lebih dari 1 inchi panjangnya, yang itu bisa mengcover seluruh kaidah hukum2 fisika. Keindahan keagungan kekuatan alam semesta ingin dituangkan ke dalam satu persamaan, itulah salah satu tujuan hidupnya. 

Cuplikan Video bisa kalian saksikan disini, temen2..


Selling Life Insurence
.

The beauty the majesty the power of the universe into  
a single equation that was his life's goal.

In 1900 Albert Einstein is a 21 year old undergraduate at the swiss federal polytechnic. That this young man will one day be synonymous with genius, was something none of his professors would have predicted. He would cut class the professor, thought he was a goof off. As a consequence Einstein couldn't get a single job after graduation. He even thought about switching fields and selling insurance. Can you imagine opening the door one day and there's Albert Einstein selling you life insurance? What a waste. Einstein thought he was such a loser. He wrote a letter to his family saying that it would be better if perhaps he was never born. No body is talking about Albert Einstein.

Pada tahun 1900, Albert Einstein berusia 21tahun. Lulusan Politeknik Negeri Swiss. Pemuda inilah yang di masa depan sangat lekat dengan kata jenius. Einstein bahkan berani bolos kelasnya profesor, karena dia anggap beliau telah melakukan kesalahan besar. Konsekuensi yang harus diterimanya, karena ulah2nya di kampus adalah dia bahkan sulit mendapatkan pekerjaan, bahkan setelah dia lulus kuliah. Dia bahkan menempuh jalan yang berbeda dengan apa yang diajarkan di kampusnya, yaitu menjajakan produk dan jasa asuransi jiwa. Bisakah kau bayangkan, jika suatu saat, kau membuka pintu, dan yang datang adalah Albert Einstein, yang sedang menawarkan produk dan jasa asuransi jiwa?  Betapa sayang sekali, jika itu terjadi. Bahkan Einstein menganggap ketika itu, dirinya adalah seorang pecundang. Dia curhat ke orang tuanya, ke keluarganya bahwa alangkah lebih baiknya jika dia tidak pernah dilahirkan ke dunia. Einstein jauh dari pembicaraan publik, tentangnya, ketika dia masih muda. 

Cuplikan Video bisa kalian saksikan disini, temen2..


Swiss Patent Office
.

He work as a subtitute teacher, short job in various town. Einstein father tried to apply on behalf of Einstein for academic positions and he wrote to very famous professor and ask him whether he could use Einstein as a research assistant. But there were no positions available. His father passes away, thinking that young Albert, is a total disgrace to the family. In 1902 the depressed and despondent young Albert,  moves to baron switzerland's capital and begin a career far from science. One of his friend, arranged for Einstein to get a job, as a lowly patent clerk  in the Swiss Patent Office. In This office on the third floor, Einstein spends time six days a week, reviewing applications submitted by all kinds of investors to the SWISS GOVERNment 3.31



Comments