Skip to main content

Dekonstruksi Derrida - Prof. Dr. Budi Hardiman

 

Kita akan membahas Derrida dan Hermeneutik Radikal. Setelah itu dilanjutkan dengan membaca buku2 lain, karena tokoh2 politik yang mengikuti Derrida juga ada, seperti Caputo (John D. Caputo), itu mestinya juga menarik untuk dibaca. Tapi Derrida merupakan tokoh besar yang perlu kita pelajari. Untuk mengerti apa itu Dekonstruksi. 


Tujuan Belajar Dekonstruksi
.

Tujuan kita sekarang, anda sekurang2nya bisa menjelaskan lima strategi Derrida menurut Macquiland. Jadi memang ini saya acu, salah satu teks pengantar yang relatif mudah dibaca mengenai Derrida. Karena banyak literatur sekunder mengenai Derrida, itu bisa lebih rumit daripada Derrida sendiri. Derrida sendiri rumit menulis, tetapi kadang2 literatur sekundernya juga lebih rumit dalam menulis. 

Nah saya membaca beberapa literatur, literatur mengenai Derrida, saya cantumkan sebagai catatan kaki disini. Dan saya kira setiap topik yang saya berikan, saya juga memberikan catatan kaki. Anda juga bisa melihat, bukunya mana. Pada perkuliahan ini saya juga akan memberikan daftar pustaka, setelah saya pikir sebetulnya saya berikan pada catatan kaki. Karena daftar pustaka saya yang ada di dalam catatan kaki. Tidak menulis daftar pustaka lebih dari yang saya baca sendiri. Dan teks2 sekunder yang saya baca kebanyakan dalam bahasa Inggris, dan satu dalam bahasa Jerman. Karena Derrida itu menjadi termasyur di Amerika, jadi banyak orang yang berbahasa Inggris yang nulis. Andaikata kita mengajar disini, lalu banyak orang menulis tentang dia, lalu bahasa Indonesia banyak. Sedangkan di Jerman sendiri ya cukup banyak tulisan tentang Derrida, tetapi tidak sebanyak yang berbahasa Inggris dan bahasa Prancis. Dekonstruksi disukai di Jerman, tetapi tidak umum. Jerman pada umumnya masih kanzian, itu tradisi utama. 

Derrida itu lahir 15juli 1930 di el biar aljazair. Di antara para pemikir hermeneutik yang kita bahas sampai hari ini, ada delapan ya, hanya Derrida yang Yahudi. Yang lain kan, protestan. Pernah jadi katolik lalu sekuler. Kemudian ada yang tetapi sekuler, seperti Gadamer. Dan Derrida itu tetap yahudi, tentang cara berpikir, lalu kalau tentang ibadatnya saya tidak menumakan tentang itu, apakah dia orang shaleh dalam agama yahudi. Agak sanksi saya, karena biasanya orang2 yang masuk di dalam filsafat biasanya tidak shaleh. Seperti... Ana Aren, itu tercerahkan lalu mengambil jarak dengan agamanya. Tetapi cara berpikir menjadi Yahudi masih dipertahankan. Jadi, ya itulah keutamaan jadi pemikir, lalu melihat dari kejauhan. 

Ayahnya itu seorang pemasar minuman beralkohol, wine. Berarti seorang yang banyak bepergian. Dalam ceritanya ayahnya itu tidak suka baca buku. Lalu pergi pagi2 jam 5, pulang itu jam 9 malam. Jadi kontak dengan anak juga kurang. Pernah juga Derrida kecil Jacqui namanya, itu diajak ikut serta bepergian dengan ayahnya.


Dari Al Jazair
.

Jacqui ini ketika masih kecil ini itu hidup penuh dengan gejolak kekerasan. Karena Al Jazair itu daerah koloni dari Prancis. Pelarian dia sebetulnya dengan membaca buku2. Sejak kecil dia sudah membaca nietze fuso, jide, jadi tulisan2 seperti itu. Nah ketika dia bertolak menjadi remaja, dia sudah mengalami pengalaman diskriminasi sebagai seorang Yahudi, oleh Rezim Fiqi yang berkolaborasi dengan Hitler di Jerman. Pada waktu itu dia memang benci dengan politik, dan malah mengidealkan dirinya menjadi aktor atau pesepakbola. Kalau lihat wajahnya, kira2 cocok juga untuk jadi aktor ya, karena Derrrida salah seorang filusuf yang tampan. Karena cukup banyak yang lebih pikiranya yang tampan, sedangkan wajahnya mengerikan, begitu ya. 


Setnography
.

Saudara2 di tahun 1952, derrida itu berhasil masuk Ecol Normal Superior itu adalah sebuah sekolah yang sangat bergengsi di Paris. Levelnya sebetulnya High School di Paris. Dan banyak meluluskan filusuf2 seperti Fuco. Lalu di dalam institusi pendidikan itu derrida berkenalan dengan filusuf yang lainya. Dalam rangka studi di tahun 1952-1953 itu dia pergi ke levon, belgia untuk mempelajari arsip2 huzrel. Jadi itu adalah katakan aktivitas yang cukup dikenal bagi mereka yang mempelajari fenomenologi, pada umumnya mengunjungi arsip hurzel di levan. Nah untuk studi teks. Karena Huzrel itu banyak menulis, termasuk katanya begini, Huzrel itu berpikir lebih cepat dari tanganya. Makanya dia harus menyesuaikan tulisan tanganya dengan pikiranya dengan steno. Banyak tulisan stenography dari Huzrel yang harus ditranslate ke dalam huruf2 latin yang bisa dibaca. Dan itu setiap tahun terbit buku baru mengenai hal itu. Yang disebut karya2 in edita dari huzrel. Maka dari itu arsip huzrel di levan itu menjadi harta karun yang luar biasa bagi para filusuf yang mempelajari tentang fenomenologi. Derrida termasuk salah seorang diantaranya. 

Lalu dia menulis sebuah disertasi dengan judul Masalah2 asal usul dalam FILSAFAT HUZREL.  itu memang hasil kunjunga2 ke arsip huzrel. Antara tahun 60 sampai tahun 64 dia mengajar di Universitas Paris satu Sorborn, lalu kembali ke ecolnormal untuk mengajar disana. Lalu dia memusatkan diri ke amerika, lalu dia banyak dikenal di amerika sampai amerika banyak lembaga khusus yang mempelajari tentang dekonstruksi. Kalau orang mau mempelajari dekonstruksi, disana. Nah saudara2 tahun 81 derrida itu sempat mendukung para intelektual desiden, Jadi dia sempat para desiden di checko slovakia, dan tujuanya menggemparkan dia dituduh mengedarkan narkoba. 



Peristiwa
.

Dekonstruksi bukan metode, sekaligus langkah. Artinya dekonstruksi itu adalah sebuah peristiwa dalam pembacaan. Mengapa kita simpulkan demikian? begini...

Satu hal yang sangat diwaspadai oleh seorang dekonstruksionist, seperti Derrida, kalau kita memahami dekonstruksi sebagai METODE, dia sangat mewaspadai dekonstruksi akan diulangi lagi sebagai sebuah metode. Anda tahu bagaimana cara memasak SPAGETI lalu anda akan menggunakan cara itu untuk repetisi membuat spageti, dengan cara yang sama. Dan persis itu yang tidak ingin dilakukan oleh seorang dekonstruksionist. 

Maka itu dikatakan sebuah peristiwa dalam pembacaan, berarti Derrida kalau membaca sebuah teks hari ini, besuk akan membaca dengan cara lain, lusa akan membaca dengan cara lain. Apa yang dilakukan Derrida akan berbeda dengan apa yang dilakukan Benjamin, akan berbeda lagi oleh sebut saja oleh FUKO misalnya. oleh Gayatri Spivac misalnya, oleh scyzax misalnya, oleh Caputo misalnya.  

Jadi cara membaca teks itu dianggap sebagai satu peristiwa yang unik, tak terulangkan (peristiwa). Dan dekonstruksi seperti itu. Jadi kita tidak mungkin mengulanginya. Jadi itu yang ingin diwaspadai kalau dekonstruksi adalah sebuah metode. 


Dan perlu kita cermati disini, persis kalau kita berbicara tentang hermeneutik, entah itu hermeneutik entah itu hermeneutik 

  • slemacher, 
  • gadamer 
  • dan sebagainya, 

kedengaran itu metode. Bahkan Hermeneutik kritis hebermas, itu metode. Rigel, metode. Itu yang tidak ingin dilakukan Dekonstruksionist, seperti Derrida. Maka dari itu saya katakan agak memaksakan kalau kita bahas dekonstruksi sebagai sebuah hermeneutik. Tapi toh ada aspek hermeneutis disitu ya. 


Oposisi Biner
.

Nah ini pemikiran yang kedua, atau strategi untuk memahami apa itu dekonstruksi. Yaitu bahwa dekonstruksi itu adalah suatu kontaminasi oposisi2 biner. Nanti akan kita bahas, ada kata atau nir kata (bukan kata) - difegong dari derrida. 

Saudara2 dalam proses berpikir, apakah itu metafisika, epistemologi, apakah itu berbagai macam diskursus ilmiah yang ada di berbagai macam sejarah. Diskursus seni, politik juga termasuk di dalamnya. Bahkan peradaban itu sendiri, itu dibangun oleh Rezim Makna, dimana Rezim Makna itu terstuktur dengan apa yang dia sebut sebagai ANTINOMI2 BINER. Atau Oposisi2 Biner. 

Saya tunjukkan oposisi2 biner yang tumbuh dimasa romantisme abad 19, yaitu antara

  • Culture and nature misalnya. 
  • Reason and Emotion itu romantis juga, tapi sudah sejak dekard dibuat antinomi biner itu. 
  • Mind and Body itu sudah ada sejak zaman plato
  • Tradisi2 agama2 dunia juga membuat antinomi2 biner antara 
  • Tubuh dan jiwa, pikiran dan tubuh. 
  • Public and Private itu di zaman pencerahan. Sekularisasi abad 18 di barat, sudah mulai ada antinomi biner ini. Public and Private. Masyarakat dan Individu, itu antinomi biner yang muncul pada zaman John Lock misalnya. Dan Thomas Hobbs dengan empirisme inggris. Munculnya sosiologi juga menggarisbawahi antinomi biner ini, durheim dan sebagainya. 
  • Civilize and Primitive itu antinomi biner yang tumbuh di abad 18 dengan gerakan romantis juga. Dengan expedisi2 ethnografis bangsa2 eropa untuk melihat bangsa2 di luar eropa. Meskipun kategori ini sudah ada sebetulnya dalam bentuk pendahuluanya yaitu antara bangsa beradab dan bar bar, tapi ini primitive ya. Itu kategori ethnografis. 

Semua dari antinomi biner ini sebetulnya produk dari suatu diskursus yang berciri hierarkis dalam struktur dan konstitusi maknanya. Artinya begini, dengan adanya oposisi biner ini, maka ada hegemoni makna dari salah satu kutub disana. Misalnya Kutub yang sebelah  pasti dominan, kultur, akal, pikiran, masyarakat, beradab. Sedangkan yang lain ada di pinggiran, atau disisihkan. Anda bisa tambahkan laki2 perempuan, siang malam, barat timur, utara selatan, berbagai antinomi biner bisa dideret, pasti salah satu sisi itu hegemonial, dan sisi yang lain marginal. Saudara2 dengan DEKONSTRUKSI apa yang dilakukan? menunjukkan bahkan sebetulnya tidak perlu ditunjukkan menurut derrida, melainkan kalau kita perhatikan dalam proses pembacaan sebuah teks, dimana antinomi2 biner itu operasional, maka antinomi2 biner itu akan dengan sendirinya mencemarkan satu sama lain. Sehingga tidak bisa konsisten, tidak konsekuen satu sama lain. Nah proses dimana antinomi biner itu tidak konsisten, terkontaminasi, tidak bisa dijaga kemurnianya itu kerap kali juga (terjadi). Ini saya mengambil istilah dari Walter Benjamin, mengalami bastardisasi. Jadi pengharaman, atau penajisan, jadi tidak bisa dipertahankan kemurnianya, jadi saling menodai satu sama lain. Itu kata2 itu dipakai soal makna, bukan soal fisik, soal makna itu sesuatu yang tidak bisa dijaga kemurnianya.


Menurut Macquilland, dekonstruksi menempuh dua tahap. Tahap pertama alih2 membiarkan dominasi dari salah satu kutub, maka mencoba menekankan kutub lawanya. Sebut sebuah teks, ada oposisi biner antara laki2 dan perempuan. Maka strategi dekonstruksi adalah mencoba melihat kekakayaan kemampuan kandungan makna kemungkinan interpretasi dari kutub yang selama ini diabaikan yaitu perempuan. Strategi kedua yaitu menghapus antinomi biner itu sendiri. Bahwa karena menekankan kutub yang lawanya itu juga tidak bisa dipertahankan secara konsisten, itu hanya strategi untuk menjelaskan bahwa ada sesuatu yang lain.  


Saudara2  Dekonstruksi juga bisa dijelaskan begini. Suatu proses pembacaan, yang meminati yang terpinggirkan. Seperti coretan2 dipinggir. Kalau dalam konteks oposisi2 biner, maka semua yang dimarginalisasikan di dalam oposisi biner, itu diminati. Nah kalau di dalam riset, maka hal2 yang selama ini diam, bungkam, tidak pernah bersuara, itu dibiarkan bersuara. Contoh

Dalam interpretasi, atau riset interpretatif terhadap pelacuran misalnya itu diskursus yang dominan, menempatkan pelacur dalam posisi yang sangat marginal. Dalam pengertian ini

  • sampah masyarakat
  • Problem dalam masyarakat
  • ini kriminal misalnya

Interpretasi dekonstruktif akan mencoba mendengarkan yang lainya. Sebetulnya ada kekayaan apa? dalam hal makna, dari menjadi pelacur. Oke anda boleh berkomentar misalnya, apakah itu jadi membenarkan pelacuran. Tetapi kalau kita baca teks2 mengenai dekonstruksi mengenai pelacuran itu diperlihatkan bahwa sosok ini itu juga hero, pahlawan untuk keluarganya misalnya. Lalu dia mengerti seks lebih baik daripada istri2 misalnya. Lho itu ditunjukkan, erotisismenya, bahkan religiusitas dari pelacur, mereka itu berdoa supaya mendapat langganan lebih banyak. Itu sesuatu yang bukan sinis, itu adalah sesuatu yang kalau dijelaskan secara dekonstruktif, bahkan membuat kita yang sholeh) itu mulai berpikir2 apa sebaiknya tidak belajar dari orang2 seperti itu. Kadang2 pergumulan hidup mereka itu juga sangat instruktif dalam kehidupan orang banyak. Hanya saja selama ini tidak didengar. 

Saya kira waktu itu saya memberi contoh freeport gate ya, mengenai sabung ayam di bali, itu juga strategi dekonstruktif sebenarnya. Mengapa? karena sebuah interpretasi yang dilakukan dalam ethnografi kurang meminati hal2 yang remeh. Sabung ayam itu kan sesuatu yang remeh. Misalnya Ethnografi suka hal2 yang bagaimana sistem kerajaan, sistem banjar, simbol2 besar. Sekarang malah dicoba digali dari sabung ayam ini, pelan2 makna dibuka untuk makna yang lebih dalam misalnya soal sistem kasta, pemaknaan, filsafat, pandangan dunia, simbolisme dibelakang itu. Nah maka dari itu dengan dekonstruksi, ilmu sejarah juga memberikan minat yang bisa semakin besar, bukan hanya ethnografi. Selama ini sejarah juga menafsirkan tindakan2 orang2 besar Napoleon, Diponegoro. Kalau bisa melihat yang terpinggirkan, misalnya dari perspektif petani. 36.00



Derrida itu buku2nya sebetulnya sulit dibaca ya, malah diberi penghormatan seperti itu. SUlit dibaca. Nah kita lihat beberapa karya dari Derrida. Karya nya seluruhnya itu bisa 100jilid. itu banyak. Dan bukan tulisan2 yang biasa, itu tulisan2 yang menantang secara intelektual untuk dibaca. 

  • Tuturan dan Fenomena (1967)
  • Delagramatology, orang kalau bicara derrida lalu berbicara tentang gramatology ini. 
  • Tulisan dan Perbedaan. 
  • Pinggiran2 Filsafat
  • Wawancara dengan Derrida

Derrida itu 9Oktober 2004. Itu menarik, sebelum meninggal dia menulis semacam puisi, puisi itu disiapkan untuk hari pemakamanya. Dalam puisi itu kemudian dibaca keras2 oleh anaknya sendiri pada hari pemakamanya, yang saya ingat adalah itu. 


Pemikiran Derrida, itu dikenal dengan nama Dekonstruksi. Memang dalam de la gramatology, dekonstruksi belum menjadi istilah yang sangat sentral. Difeghong sudah ada. Tetapi dekonstruksi itu menjadi satu istilah yang dikenakan pada Derrida sejak dia berceramah di Amerika di dalam sebuah artikel. Kalau kita lihat, perkembangan filsafat2 Prancis, sebelum Derrida, dan juga ada sebagian jerman itu. Maka pemikiran Derrida ini juga tidak sangat khas dalam dekonstruksi. Karena ada pemikir2 yang proto dekonstruksionis ya, jadi yang mengawali dekonstruksi seperti itu. 


Kita ambil contoh

Walter Benjamin
Nieche dihubung2kan dengan proto dekonstruksionis.
Baru derrida, kalau orang ingat dekonstruksi. lalu orang ingat derrida, padahal sebelum2nya juga sudah ada hal2 semacam itu. 

Apa sebetulnya Dekonstruksi? saya sebetulnya secara arbiter, boleh dikatakan demikian, agak sewenang2 untuk membahas dekonstruksi sebagai sebuah hermeneutik. Boleh dikatakan mediasi penting untuk membahas dekonstruksi sebagai hermeneutik, derrida menjelaskan atau memahami atau memperlakukan Dekonstruksi sebagai cara baca. Nah kalau cara baca, berarti cara tafsir juga, itu jalan masuknya. Dan sejauh saya baca literatur sekunder, ada juga yang membahas dekonstruksi sebagai hermeneutik. Bahkan ada yang mengatakan ini adalah sebuah hermeneutik yang radikal. Seperti yang kita ketahui, dekonstruksi itu lebih luas daripada hermeneutik. Jadi kita agak memaksakan seolah2 dekonstruksi itu juga hanya persoalan tafsir, padahal itu ada persoalan peristiwa, itu ada persoalan dekonstruksi. BUKAN hanya soal tafsir. Itu catatan yang harus kita mengerti kalau membahas dekonstruksi dalam bahasan hermeneutik. Nah bagaimana kita memahami apa itu dekonstruksi? 

 


Comments