Kualitas Hidup
Kualitas hidup itu ada yang namanya individual dan ada yang Komunal. Kualitas hidup individual seperti kesehatan, kesejahteraan.
Ulang Tahun itu sudah bener itu,
- panjang umur
- dan sejahtera.
- Berapa tabunganmu? itu sejahtera,
- berapa jumlah asetmu ? itu sejahtera.
Untuk bahagia, nanti dulu.
Jadi Panjang Umur dan Sejahtera itu adalah kualitas hidup individual.
Panjang umur gak sejahtera kok menderita, panjang umur miskin, kasihan. Itu salamnya kalau ada orang yang ulang tahun.
Atau Mr Spoke, (star trek)
Tahun 60an itu dia itu idola saya, dia itu segala sesuatu dipikir, kalau gak masuk akal dia gak mau ngomong. Salamnya life long and prospect. Karena bagi Mr Spoke, kualitas hidup manusia itu yang paling objektif, ya dua itu.
Saya memahami ini waktu saya umur 8 tahun. Iya juga ya, panjang umur dan sejahtera, kalau panjang umur gak sejahtera kasihan. Kalau sejahtera gak panjang umur, kok eman2, sayang2... gitu. Ini yang namanya individual.
TAPI
yang namanya kehabagiaan itu tidak pernah individual. Kebahagiaan itu komunal. Kesenangan dan Kebahagiaan itu berbeda, itu yang orang indonesia itu gak paham. Kita kan sering bilang, bahagia itu sederhana, sambil upload gambarnya pecel sama rawon. Loh kamu pikir itu kebahagiaan, itu kesenangan. Kita ini setiap tahun ada penilaian, ada survey.
Negara mana yang paling bahagia ??
Ini sudah 4 tahun berturut2 finlandia juaranya. Finlandia itu negara paling bahagia. Indonesia ini dari tahun 2019 sampai sekarang ini meningkat 4 peringkat. Dari 84 ke 80. Dari 136 negara, Indonesia tahun ini urutan? 80.
Nah setiap kali finlandia diberi tahu, kalian ini adalah masyarakat paling bahagia. Orang Finlandia ini.. "o kita bahagia ya?" sambil senyum2. Loh orang Indonesia yang urutan 80, itu tiap hari declare kalau dirinya bahagia. Gak bahagia tapi ngerasa bahagia.
Bahagia itu sederhana, sambil ngaplud bandulan, lihat pecel. Dikira itu kebahagiaan.
Ukuran Kebahagiaan
Ukuran kebahagiaan itu jelas, Salah satu pertanyaan dalam index kebahagiaan.
Apakah kamu merasa negaramu peduli kalau kamu sakit?
Apakah kalian merasa negara ini peduli kalau kalian sakit? jawabanmu, NO.
Orang Finlandia kalau ditanya bilangnya? YA. Orang finlandia ditanya kalau kamu habis dari mall, handphonemu ketinggalan di mall, kalian panik gak? Orang finlandia jawab gak, orang jepang juga jawab enggak.
Kalau yang hadir disini? ya... beda ya?
Orang finlandia orang jepang ditanya kalau kamu punya anak umur 16 tahun, jam 10 malam, jam 11 malam, dan mereka belum pulang dan gak ngasih kabar, kalian panik gak?
Orang Finlandia gak bilang panik, orang jepang juga gak bilang panik. Karena mereka paham anaknya akan diperlakukan dengan baik oleh, komunitas.
Di sini? panik..? artinya?
Bener kalian merasa bahagia? faktanya enggak.
Kesenangan dan Kebahagiaan
Kita itu tidak bisa membedakan antara kebagiaan dan kesenangan. Kebahagiaan orang finlandia dan orang Indonesia kan beda dok? sama... kan pertanyaanya sama kok.
Loh bahkan di Indonesia itu jangankan ketinggalan di Mall, ketinggalan di rumah itu lho panik. Balik.... itu, bisa perang dunia ketiga gara2 handphone ketinggalan di rumah. Kenapa? kenapa handphone ketinggalan di rumah itu panik? takut dibuka pasanganya. Dan itu tidak bakal terjadi di negara2 bahagia.
Ada hal2 yang memang privat, suami gak perlu tahu dan istri juga gak boleh tahu hal2 private itu. Kalau urusan2 publik diurusin, ada orang2 buang sampah sembarangan (dibully) orang rame2. Kalau gak jum'atan gak ada orang ngreken. Dah.. biarin..
Kalau di sini, jum'atan, biar tambah ganteng.
Karena mereka gak akan memegang barangnya orang lain, gak akan. Mereka dilatih untuk itu. Itu adalah kualitas hidup. Nah tiga tahun berturut2 ini, kualitas paling bagus, juaranya adalah BELANDA. Tapi dalam hal kebahagiaan BELANDA itu peringkat 5. Tapi dalam hal quality of life, belanda nomor satu. Jadi Quality of life dan kebahagiaan itu adalah dua hal yang berbeda, kebahagiaan komunal.
Kalau di Jepang itu di Kereta api gak ada yang ngomong, diem semua, sunyi. Kalau di belanda, rame orang belanda itu. Tapi orang belanda itu kualitas hidupnya bagus. Di belanda itu setiap orang berpegang, kalau tidak ada berita berarti, berita baik, kabar baik. Jadi kalau orang itu di w.a terus gak dibales, itu berarti kabar baik. Kalau di sini? jangankan dua hari, sepuluh menit gak dibalas, marah. Lebih marah lagi dibaca gak dibalas. Jadi bayangin aja, orang lain gak baca, kita yang ribut, berarti kita gak bahagia. Kita gak bahagia gara2 orang lain. Ada orang lain gak sembahyang, kita yang ribut. Loh orang lain gak sembahyang kok kita yang ribut? ya? Betapa tidak bahagianya hidupmu itu lho. Ini adalah Quality Of Life.
---
Kita itu sudah terbiasa berjalan ke barat, sambil yakin nyampai UTARA. Pasti bisa.... (siapa bilang..) Woh ini lho, yang gini2 yang jadi racun. Racunya orang Indonesia itu nomor satu (motivator kok). Loh beneran, motivator itu meracuni Indonesia sampai IQ nya jongkok. Kita itu kehilangan realita gara2 motivator. Motivator itu bilang, kalian pasti bisa. Kalau saya bilang, kemungkinan besar kalian gak bisa.
Tidak ada yang tidak mungkin, loh kata siapa? melempar dadu, keluar angka 8 mungkin gak.. enggak, cuma 6 angka. Kamu sembahyang 20 kali ada dadu itu 8? gak ada.
Bawa mobil toyota kijang, sembahyang, terus keluar jadi BMW. Ora mungkin.
Gajinya 5 juta, sembahyang, terus keluar jadi 10juta. Gendeng apa direkturmu itu?
Pingin bahagia, tetapi yang dijalani itu menuju ke arah yang tidak bahagia. Bahagia itu tadi itu, hal2 yang privat itu tidak diurusi. Bagaimana kamu pingin bahagia, wong lihat bajunya orang lain aja lho, kamu ribut. Tetangganya beli TV, kamu ribut. Tetangganya punya mobil baru, IRI. Anaknya gak W.A dua hari, marah. Loh kapan bahagia mu?
Tapi sekali lagi, bahagia itu gak harus kok, wedhus itu gak bahagia ya hidup. Loh beneran ini, bahagia itu tidak harus, saya tidak pernah lho bilang finlandia itu lebih baik, gak. Indonesia itu tidak lebih jelek dari Jepang, Jepang tidak lebih bagus dari Indonesia, enggak pernah bilang, cuma beda. Cuma beda, gitu aja. Jepang tertib, Indonesia gak. Finlandia gak lebih bagus, cuma beda aja. Bedanya apa? finlandia bahagia, Indonesia gak. Loh itu pilihan kok.
---
Kesenangan itu macem2, julidin orang itu juga kesenangan. Loh kalian julid itu seneng lho, julid. Di medsos Indonesia itu julidnya bukan main, semua diurusin. Makanya di Australi itu sekarang anak umur 16 tahun gak boleh main medsos. Mereka membatasi kejulidan. Supaya mendongkrak angka kebahagiaan. Australi itu peringkat 20a, kemarin itu menaikkan sampai peringkat belasan. Singapura itu peringkat 30. Mereka di Singapur itu kalau jam2 sekolah itu ada anak keliaran di mall, ini anaknya siapa ini?? Karena mereka tahu, anak yang tidak sekolah itu jadi beban negara nantinya. Tapi kalau gak ke gereja, gak ada yang ngurusin. Kita di sini dibalik, tapi ya gak papa juga, asal faham lho, arahnya kemana.
Kalau kita mendidik anak, mengasuh anak dengan gaya jepang, tidak akan menghasilkan komunitas pakistan. Sebaliknya, kalau kita mendidik gaya pakistan, gak bakal menghasilkan finlandia itu gak bakal. Nah ini yang perlu dipahami. Kita mendidik gaya pakistan, gpp.. tapi kita paham, kita menuju? pakistan. Gak ada salahnya jadi pakistan atau jadi iran atau jadi afghanistan gak ada salahnya, cuma beda aja. Mau jadi sudan? afghanistan? afghanistan itu peringkat paling bawah dalam hal kebahagiaan. Mereka seneng nembak i, seneng itu. Patung budha guede, ditembak in, sampai ilang mukanya. Tapi apakah mereka bahagia? lha melihat patung budha aja takut lho, apa bahagianya?
Sekali lagi, orang tidak harus bahagia, kehidupan itu gak bahagia gpp. Kalian kira yang namanya pohon pete itu bahagia? enggak. Hidup jutaan tahun. Kecoa itu hidup jutaan tahun, padahal kecoak itu gak tertib sama sekali kecoak itu. Dinosaurus punah, kecoak gak. Jangan2 kalau kita gak tertib mungkin kita lebih gak punah. Gak tahu itu, sejarah yang akan membuktikan. Ini kan berbicara secara biologi.
---
Di berbagai negara itu mempunyai cara yang berbeda untuk mendidik dan mengasuh anak. Di jepang, anak tidak dilatih untuk berkompetisi, umur 9 tahun ujian itu gak ada. Di finlandia, di Jerman, di Prancis pun, umur 9 tahun gak ada pelajaran matematika itu gak ada. Di jepang anak umur sampai 9 tahun dilatih, diajari, dilatih untuk melakukan hal2 dasar kehidupan bermasyarakat. Caranya antri, simulasi mereka. Simulasi, jadi anak2 kecil itu diajak ke traffic light untuk melatih kalau nyebrang itu di traffic light ya... Nih nunggu gambarnya orang jalan hijau, latihan mereka. Jadi mereka juga ada doktrinya, sama dengan kalian didoktrin, sama. Cuman doktrinya berbeda, di finlandia, di jepang juga. Doktrinya...
Rule number one, i will follow direction quickly. Saya akan mengikuti tanda dengan cepat. Itu seminggu tiga kali latihan. Nah karena kita itu tidak pernah dilatih, maka kita gak bisa berhenti lampu merah. (Karena) gak pernah dilatih gitu. Itu perlu latihan, kenapa? karena pada dasarnya manusia gak punya sifat seperti itu. Itu karena diberi tahu, anda itu bagaimana mau mentaati hukum, lampu merah aja gak bisa berhenti kok.
Sumber: Wei Journals (Youtube)
Comments
Post a Comment