Orang baik dan "orang jahat" di film kartun jepang, itu latar belakangnya sama2 tragis, (sedih, mengharukan, menyayat hati). Tetapi yang membedakan mereka adalah orang2 baik, ketika mendapatkan kesedihan, mereka justru berpikir
"karena saya mengalami kesedihan luar biasa maka saya tidak mau orang lain mengalami apa yang saya alami".
Sedangkan karakter orang jahat adalah ketika mereka mendapatkan kesedihan, maka mereka berpikir
"saya sedih, maka orang lainpun akan merasakan kesedihan seperti ini"
Itulah yang membedakan mana penjahat dan yang mana karakter orang baik di film kartun jepang di film kartun jepang.
Dan ini berlaku juga, misal ada perkataan seperti ini "muslim di..... dipersekusi, maka kita pun harus melakukan hal yang sama". Itu jelas, karakteristik (dalam konteks ini) orang villain / orang jahat.
Good and "evil" characters in Japanese cartoons often have tragic backgrounds — filled with sorrow, heartbreak, and emotional pain.
However, what sets them apart as good people is their response to sadness. When they experience deep suffering, they think, "Because I have endured such immense sadness, I don't want others to go through the same pain."
On the other hand, villains react differently. When they face sadness, they think, "I am suffering, so others should feel this pain too."
Comments
Post a Comment