Skip to main content

Guru Gembul - Warisan Perdebatan umat islam


Kalau misalkan kalian cek, semua perdebatan kaum muslimin itu berusia ribuan tahun tanpa ada titik temu sampai saat ini? Ini bener2 mengerikan, gimana caranya dan ceritanya, kaum muslimin yang harus bersatu  dalam satu kesatuan, tapi setiap menghasilkan perdebatan perdebatan itu awet selama  ribuan tahun. Kenapa kaum muslimin terjebak pada satu perpecahan pada tema2 yang klise seperti itu?

Ya karena kaum muslimin itu punya cacat berpikir yang parah banget dan ini berusia sangat lama. Apa itu? Mereka itu kalau misalkan menemukan dalil yang mereka lakukan itu apa? 

  • yang pertama dihafalkan. 
  • setelah dihafalkan, ditafsirkan
  • setelah ditafsirkan, diperdebatkan
  • setelah diperdebatkan, materi2 perdebatan itu diajarkan ke generasi selanjutnya. TAPI tidak diamalkan. 


Nah ini sesuatu yang unik itu gini. Jadi silahkan cek ke pesantren2, ke lembaga2 pendidikan berlabel islam dan sebagainya, kalau misalkan satu tema, misalkan tema kebersihan. Mereka akan menghafalkan dalilnya sampai hafal. Mereka akan menafsirkan, berdasarkan ulama anu, ulama2 anu, tafsirnya begini dan seterusnya. 

Setelah itu, mereka memperdebatkan satu sama lain dan setelah mereka memperdebatkan satu sama lain, mereka tidak menjalankanya, makanya banyak (tidak semua) pesantren2 itu yang sangat kotor, tempat wudhunya hitam gitu, sampahnya berserakan dimana mana. Ada.. mereka tahu dalilnya, mereka hafal dalilnya, mereka ngerti tafsirnya. TAPI yaudah kalau misalkan ada dalil, mereka gunakan untuk berdebat untuk menunjukkan ego dan argumentasi masing2. TAPI tidak dijalankan.. 


If you take a look, you'll see that debates among Muslims have been going on for thousands of years —without resolution— even to this day.

That’s truly alarming. How is it possible that a community meant to be united as one ummah ends up producing debates that last for millennia?

Why are Muslims trapped in endless divisions over such repetitive and cliché topics? It’s because there’s a fallacies in the way Muslims think, and has persisted for a very long time

What is it?

Whenever Muslims encounter a piece of religious evidence (dalil), the process usually goes like this:

  • First, they memorize it.
  • Then, they interpret it.
  • Then, they debate it
  • After debating, the arguments are passed down to the next generation.


But here's the problem: it’s rarely practiced here’s the ironic part. Visit Islamic boarding schools or educational institutions labeled “Islamic.” Take a simple topic, like cleanliness, for example.  

They’ll memorize the (dalils).  They’ll interpret them based on this scholar or that scholar.  They’ll then debate the interpretations. But in the end?  They don’t "live by them". That’s why many (not all) Islamic boarding schools are filthy —you’ll see dirty ablution areas, trash scattered everywhere. They know the dalils, they memorize them, they understand the tafsir —  But those are used mainly to argue, to assert egos, and to win debates — not "to be lived"

Comments