Skip to main content

Hanya Menghafal saja? Guru Gembul

Tetapi kaum muslimin tidak peduli pada dalilnya untuk mewujudkanya, tidak...

"Kaum muslimin" peduli pada, ayat itu 

harus dihafal, 

  • kemudian dikagumi, 
  • kemudian ditafsirkan, 
  • kemudian diperdebatkan 
  • dan perdebatan itu dilanjutkan pada generasi selanjutnya. 


Dan bukan hanya soal musik, kalau misalkan kalian periksa lagi, "semua perdebatan" di antara kaum muslimin itu berusia ribuan tahun, tanpa ada titik temu sampai saat ini. Saya tidak tahu apakah orang2 kristen, orang2 hindu, orang2 budha itu juga berdebat soal musik selama ribuan tahun, saya gak tahu. Ya saya pikir cuma khas kaum muslimin aja, yang seperti ini.


Setiap pengajian, setiap ustadz, setiap ulama punya barisan2 fanatik yang memperjuangkan argumentasi mereka, bukan mewujudkan dalil2 itu dalam kehidupan keseharian. Kan ini cacat logika. Makanya yang saya bilang tadi, Perdebatan di antara kaum muslimin tidak akan pernah selasai bahkan setelah 1500 tahun, bahkan pada tema2 yang sangat sangat  ya biasa aja, sangat keseharian gitu. Tapi perdebatanya gak beres2 gitu. 


Coba sekarang saya mohon maaf ya... Di Al Kitab itu gak ada ayat suruhan untuk akuntansi itu gak ada.. Di dalam Tripitaka itu saya mohon maaf, juga tidak ada.

Gini, Ayat terpanjang di dalam Al Quran itu adalah tentang Akuntansi. Kalau utang2an harus dicatat dan seterusnya, dan seterusnya, dan seterusnya. Kalau memang kaum muslimin itu menjalankan syari'at islam, menjalankan dalil2 itu, maka kaum muslim seharusnya menjadi biangnya akuntan ekonomi dunia sampai sekarang. Tapi kan kenyataanya tidak demikian. Kenapa seperti itu? 



---

But "Muslims" don’t really care about applying the actual evidence (dalil) to bring things to life. No… What they care about is memorizing the verse. Then they admire it  Then they interpret it Then they debate it And that debate gets passed on to the next generation.


And it’s not just about music. If you check, practically every debate among Muslims has been going on for thousands of years—without any resolution to this day I don’t know if Christians, Hindus, or Buddhists have been debating music for thousands of years too — 


I honestly don’t know.  But I feel like this is something uniquely Muslim.

Every religious gathering, every preacher, every scholar has their own loyal followers,  who fight hard to defend their arguments— but not to actually bring those scriptural proofs (dalil) into daily life. That’s a logical flaw, isn’t it?

That’s why I said earlier:  Debates among Muslims will probably never end, not even after 1,500 years—  even on simple, everyday topics. The arguments just keep going, without resolution.

Now, if I may—  There are no verses in the Bible commanding accounting.  In the Tripitaka, as far as I know, there’s nothing about it either.


But get this:  The longest verse in the Qur’an is about accounting — about documenting debts, and all the details that come with it. If Muslims were truly living by Islamic law,  if they were truly applying those dalil,  then Muslims should be the world leaders in accounting and economics to this day.  But that’s clearly not the case.

Why is that?


Comments