Skip to main content

Richard Feynman (3) - The Law of Gravitation

 

And you can get already, from my introduction. I'm more interested not so much in the human mind. As in the Marvel of nature who can obey such an elegant and simple law. As this law of gravitation. So our main concentration will not be on how clever we are to have found it all out. But on how clever she is to pay attention to it. 

Now what is this law of gravitation that we're going to talk about. The law is that two bodies or bodies exert a force upon each other which is inversely as the square of the distance between them and varies directly as the product of their masses. And mathematically we can write that great law down and the formula some kind of a constant times a product of the two masses divided by the square of the distance. 

Now if I add the remark that a body reacts to a force by accelerating or by changing its velocity every second to an extent inversely as its mass it it reacts changes velocity more if the mass is lower and so on inversely is the mass then I have said everything about the law of gravitation that needs to be said everything else is a consequence a mathematical consequence of those two things that I said that's a remarkable enough phenomenon in itself that th enext lecture will consider this in more detail. 



Saya lebih tertarik bukan pada kecerdasan pikiran manusia, melainkan pada keajaiban alam yang mampu menaati hukum yang begitu elegan dan sederhana, seperti hukum gravitasi ini. Jadi fokus utama kita bukan pada betapa pintarnya kita karena berhasil menemukannya, tetapi pada betapa pintarnya alam karena mematuhinya.

Sekarang, apa itu hukum gravitasi yang akan kita bahas? Hukum ini menyatakan bahwa dua benda saling menarik dengan gaya yang berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya, dan berbanding lurus dengan hasil kali massa kedua benda tersebut. Secara matematis, kita bisa menuliskan hukum besar ini dalam sebuah rumus: suatu konstanta dikalikan dengan hasil kali dua massa, dibagi dengan kuadrat jaraknya.

Sekarang, jika saya menambahkan keterangan bahwa suatu benda bereaksi terhadap gaya dengan mengalami percepatan — atau dengan mengubah kecepatannya setiap detik — sebesar besaran yang berbanding terbalik dengan massanya, artinya semakin kecil massanya, semakin besar perubahan kecepatannya, dan sebaliknya. 

Maka saya telah menyampaikan semua hal yang perlu dikatakan mengenai hukum gravitasi. Segala hal lainnya merupakan konsekuensi matematis dari dua pernyataan tersebut. Itu sendiri sudah merupakan fenomena yang luar biasa, dan kuliah berikutnya akan membahasnya lebih mendetail.



Sekarang saya tahu tidak semua dari Anda di sini adalah matematikawan, jadi Anda tidak semuanya dapat langsung melihat semua konsekuensi dari dua pernyataan tadi. Oleh karena itu, dalam kuliah ini saya ingin secara singkat menceritakan sejarah penemuannya, menjelaskan beberapa konsekuensinya, dampaknya terhadap sejarah ilmu pengetahuan, jenis-jenis misteri yang muncul dari hukum ini, sedikit tentang penyempurnaan yang dilakukan oleh Einstein, dan mungkin juga hubungannya dengan hukum-hukum fisika lainnya.

Secara singkat, sejarahnya adalah sebagai berikut: Bangsa kuno pertama kali mengamati bagaimana planet-planet tampaknya bergerak di langit, dan menyimpulkan bahwa semuanya, termasuk Bumi, bergerak mengelilingi Matahari. Penemuan ini kemudian dibuat kembali secara independen oleh Cernus setelah orang-orang melupakan bahwa sebelumnya sudah pernah ditemukan.

Pertanyaan berikutnya yang muncul dalam studi ini adalah: bagaimana tepatnya planet-planet itu bergerak mengelilingi Matahari? Jenis gerakan seperti apa yang mereka ikuti? Apakah mereka mengelilingi Matahari dalam lintasan lingkaran, atau dalam bentuk kurva lain? Seberapa cepat mereka bergerak? Dan seterusnya.

Penemuan ini memerlukan waktu yang lebih lama untuk dicapai. Masa-masa setelah Cernus adalah masa penuh perdebatan besar tentang apakah benar planet-planet mengelilingi Matahari bersama dengan Bumi, atau justru Bumi yang menjadi pusat alam semesta, dan sebagainya. Ada perdebatan yang sangat panjang mengenai hal ini, sampai seorang pria bernama Tycho Brahe mendapatkan suatu gagasan.

Ia berpikir bahwa mungkin ide yang baik adalah mengamati secara sangat cermat dan mencatat posisi planet-planet di langit dengan sangat rinci, dan dari data itu mungkin kita bisa membedakan teori yang satu dari teori yang lain. Inilah kunci dari ilmu pengetahuan modern—awal dari pemahaman sejati terhadap alam. Gagasan bahwa kita harus melihat langsung pada fenomenanya, mencatat detailnya, dan berharap bahwa dalam informasi yang terkumpul tersebut tersimpan petunjuk terhadap interpretasi teori yang mungkin.

Tycho, yang merupakan orang kaya dan memiliki sebuah pulau di dekat Kopenhagen, melengkapi pulaunya dengan lingkaran-lingkaran kuningan besar dan peralatan khusus lainnya…


Comments