Skip to main content

Thinking like a lawyer (4) Zealous Advocate - Adam Lange

 

After I graduated law school, my first job was with this great organization in New York City called The Center for Family Representation. And what CFR does is - it's about half attorneys and half social workers, and we were court-appointed to parents and child abuse and child neglect cases in Manhattan and Queens.

Basically, if social services in New York was considering intervening in a family, supervising in the family, maybe removing the child and placing the child in foster care. We were people appointed to help them make the arguments that they should keep their child in their home, o
r that they've done enough to have the child returned back to their home. 

And as you can imagine, people don't end up in this type of situation or in family court in general for really sunny or rosy reasons. You know, unfortunately, the majority of my clients were dealing with things like substance abuse and drug addiction and alcohol, mental health, poverty, domestic violence, and too often a combination of many of the above.

But I was doing the type of work I wanted to do, and I learned what it means to be a zealous advocate, regardless of the situation I faced. I mean, to use a poker analogy, you play the cards you're dealt. Sometimes, I was dealt great cards; sometimes, I was dealt not-so-great cards. But regardless, my responsibilities and my duties were the same: to be a zealous advocate and do everything that I could for them. And while I was going through this process and learning what it meant to be a zealous advocate for them.

I also witnessed that these parents, more often than not, regardless of how good or bad the situation was that brought them to work with me, were often a zealous advocate for their own children. They had strong, passionate feelings about how their children should be treated, and it was really encouraging to me.

Setelah saya lulus dari sekolah hukum, pekerjaan pertama saya adalah di sebuah organisasi luar biasa di New York City yang bernama Center for Family Representation (CFR). Apa yang dilakukan CFR adalah — organisasi ini terdiri dari sekitar setengah pengacara dan setengah pekerja sosial. Dan kami ditunjuk oleh pengadilan untuk mewakili orang tua dalam kasus kekerasan dan penelantaran anak di wilayah Manhattan dan Queens. 

Jadi pada dasarnya, jika dinas sosial di New York mempertimbangkan untuk campur tangan dalam sebuah keluarga, mengawasi keluarga tersebut, atau mungkin mengambil hak asuh anak dan menempatkannya di panti asuhan. Kami adalah pihak yang ditunjuk untuk membantu para orang tua membuat argumen bahwa mereka seharusnya tetap boleh mengasuh anak mereka di rumah, atau bahwa mereka sudah melakukan cukup banyak hal untuk bisa mendapatkan kembali hak asuh anak mereka. 


Seperti yang bisa Anda bayangkan, orang-orang tidak sampai ke situasi seperti ini atau masuk ke pengadilan keluarga karena alasan yang indah atau menyenangkan.

Sayangnya, sebagian besar klien saya menghadapi masalah seperti kecanduan zat dan narkoba, alkoholisme, kesehatan mental, kemiskinan, kekerasan dalam rumah tangga, dan terlalu sering, kombinasi dari beberapa hal tersebut sekaligus.

Namun saya melakukan pekerjaan yang memang saya inginkan, dan saya belajar apa artinya menjadi seorang pembela yang gigih, apa pun situasi yang saya hadapi. Kalau memakai analogi permainan poker — kita bermain dengan kartu yang kita dapat. Kadang saya mendapatkan “kartu” yang bagus; kadang tidak begitu bagus. Tapi apa pun itu, tanggung jawab dan kewajiban saya tetap sama: menjadi pembela yang gigih dan melakukan segala yang saya bisa untuk mereka. Dan selama saya menjalani proses ini dan belajar apa artinya menjadi pembela yang gigih bagi mereka, …

Saya juga menyaksikan bahwa para orang tua ini, dalam banyak kasus, terlepas dari seberapa baik atau buruk situasi yang membawa mereka bekerja dengan saya, sering kali menjadi pembela yang gigih bagi anak-anak mereka. Mereka memiliki perasaan yang kuat dan penuh semangat tentang bagaimana seharusnya anak-anak mereka diperlakukan, dan hal itu sangat menguatkan bagi saya.

Comments