The Paradox of Choice (10) - Satisfaction and Opportunity Cost - Prof. Barry Schwartz

 

Second, what economists call "opportunity costs". And you've made a big point this morning of talking about how much the way in which we value things depends on what we compare them to.

Well, when there are lots of alternatives to consider, it's easy to imagine the attractive features of alternatives that you reject that make you less satisfied with the alternative that you've chosen.

Here's an example.

I can't stop thinking about those other available parking spaces
on West 85th Street 

If you're not a New Yorker, I apologize. Here's what you're supposed to be thinking. Here's this couple on the Hamptons. Very expensive real estate. Gorgeous beach. Beautiful day. They have it all to themselves. 

What could be better? 

"Damn it," this guy is thinking, 

"It's August, Everybody in my Manhattan neighborhood is away. I could be parking right in front of my building." 

And he spends two weeks nagged by the idea that he is missing the opportunity, day after day, to have a great parking space.

 

Opportunity costs subtract from the satisfaction that we get out of what we choose, even when what we choose is terrific. And the more options there are to consider, the more attractive features of these options are going to be reflected by us as opportunity costs. Here's another example. 

Now, this cartoon makes a lot of points. It makes points about living in the moment as well, and probably about doing things slowly. But one point it makes is that whenever you're choosing one thing, you're choosing not to do other things, and those other things may have lots of attractive features. And it's going to make what you're doing less attractive. 

Kedua, apa yang oleh para ekonom disebut sebagai “biaya peluang”. Dan pagi ini kalian mengenal betapa cara kita menilai sesuatu sangat bergantung pada, apa yang kita bandingkan dengannya.

Nah, ketika ada banyak alternatif yang bisa dipertimbangkan, sangat mudah membayangkan hal-hal menarik dari alternatif yang kita tolak dan itu membuat kita merasa kurang puas terhadap pilihan yang telah kita ambil.

Berikut contohnya

I can't stop thinking about those other available parking spaces
on West 85th Street 

Jika Anda bukan orang New York, saya minta maaf. Tapi bayangkan ini: ada sepasang kekasih di Hamptons. 

• Kawasan real estate yang sangat mahal
• Pantai yang indah
•  Cuaca cerah 
• Dan mereka memiliki semuanya itu untuk diri mereka sendiri

Apa yang bisa lebih baik dari itu? 

“Sial,” pikir pria ini, 

“Ini bulan Agustus. Semua orang di lingkungan tempat tinggalku di Manhattan sedang pergi. Seharusnya aku bisa parkir tepat di depan gedungku.”

Dan selama dua minggu, dia terus dihantui oleh pikiran bahwa dia melewatkan kesempatan untuk mendapatkan tempat parkir yang luar biasa — hari demi hari.

Biaya peluang mengurangi kepuasan yang kita dapat dari pilihan kita, bahkan ketika pilihan itu sebenarnya luar biasa. Dan semakin banyak opsi yang tersedia, semakin banyak pula fitur menarik dari opsi-opsi lain itu yang akan kita sadari sebagai biaya peluang.

Berikut contoh lainnya.

Kartun ini menyampaikan banyak pesan. Salah satunya adalah tentang hidup di saat ini, dan mungkin juga tentang melakukan segala sesuatu dengan perlahan. Tapi salah satu poin pentingnya adalah: setiap kali Anda memilih satu hal, Anda juga sedang memilih untuk tidak melakukan hal-hal lain — dan hal-hal lain itu bisa saja punya banyak kelebihan yang menarik. Dan ini bisa membuat apa yang sedang Anda lakukan terasa kurang menyenangkan.