Adding options to people's
lives can't help
but increase the
expectations people have
about how good those options
will be. And what that's going to produce is less satisfaction with results, even when they're good results.
 |
| It all looks so great. I can't wait to be disappointed |
Nobody in the world of marketing knows this. Because if they did, you wouldn't all know what this was about. The truth is more like this.
 |
| Everything was better back when everything was worse |
The reason that everything was better back when everything was worse is that when everything was worse, it was actually possible for people to have experiences that were a pleasant surprise. Nowadays, the world we live in -- we affluent, industrialized citizens, with perfection the expectation -- the best you can ever hope for is that stuff is as good as you expect it to be. You will never be pleasantly surprised, because your expectations, my expectations, have gone through the roof.
The secret to happiness -- this is what you all came for -- the secret to happiness is: low expectations.
 |
| You'll do |
I want to say -- just a little autobiographical moment -- that I actually am married to a wife, and she's really quite wonderful. I couldn't have done better. I didn't settle. But settling isn't always such a bad thing.
Finally, one consequence of buying a bad-fitting pair of jeans when there is only one kind to buy is that when you are dissatisfied and you ask why, who's responsible, the answer is clear: the world is responsible. What could you do? When there are hundreds of different styles of jeans available and you buy one that is disappointing and you ask why, who's responsible, it is equally clear that the answer to the question is "you."
You could have done better. With a hundred different kinds of jeans on display, there is no excuse for failure. And so when people make decisions, and even though the results of the decisions are good, they feel disappointed about them; they blame themselves. Clinical depression has exploded in the industrial world in the last generation. I believe a significant -- not the only, but a significant -- contributor to this explosion of depression and also suicide, is that people have experiences that are disappointing because their standards are so high, and then when they have to explain these experiences to themselves, they think they're at fault. So the net result is that we do better in general, objectively, and we feel worse.
Menambahkan pilihan ke dalam hidup orang-orang tidak bisa tidak, kecuali membuat ekspektasi mereka meningkat tentang seberapa baik pilihan2 itu nantinya. Dan akibat dari hal itu adalah kepuasan yang lebih rendah terhadap hasil, bahkan ketika hasilnya sebenarnya bagus.
 |
| Semuanya terlihat begitu bagus. Aku sudah tidak sabar untuk dikecewakan |
Tidak ada satu pun orang di dunia pemasaran yang tahu soal ini. Kalau mereka tahu, kalian semua tidak akan langsung mengerti apa maksudnya yang saya ceritakan sebelumnya (tentang celana jeans).
 |
| Dulu semuanya terasa lebih baik, justru ketika semuanya lebih buruk |
Alasan mengapa dulu terasa lebih baik ketika semuanya lebih buruk? adalah karena pada saat itu, orang masih mungkin merasakan pengalaman yang datang sebagai kejutan menyenangkan.
Sekarang, di dunia tempat kita hidup — kita, warga masyarakat industri yang makmur — ketika kesempurnaan menjadi standar harapan, hal terbaik yang bisa kita harapkan hanyalah sesuatu yang sesuai dengan ekspektasi kita. Kita tidak akan pernah merasa dikejutkan secara menyenangkan, karena ekspektasi kita — dan juga ekspektasi saya — sudah melambung tinggi.
Rahasia kebahagiaan — inilah yang kalian semua tunggu — adalah: ekspektasi yang rendah.
 |
| oke, kamu aja deh |
Saya ingin sedikit berbagi secara pribadi: Saya benar-benar menikah dengan seorang istri, dan dia luar biasa. Saya tidak bisa mendapatkan yang lebih baik darinya. Saya tidak “asal pilih.” Tapi, kadang-kadang “asal pilih” itu bukanlah hal yang buruk.
Akhirnya, salah satu konsekuensi dari membeli celana jeans yang tidak pas ketika hanya ada satu jenis untuk dibeli adalah: ketika kamu kecewa dan bertanya “kenapa? siapa yang bertanggung jawab?”, jawabannya jelas: dunia yang bertanggung jawab.
Apa yang bisa kamu lakukan?
Tapi ketika ada ratusan model jeans berbeda, lalu kamu membeli satu dan hasilnya mengecewakan, ketika kamu bertanya “kenapa? siapa yang bertanggung jawab?”, jawabannya juga jelas: kamu. Kamu seharusnya bisa memilih yang lebih baik. Dengan seratus pilihan jeans terpajang, tidak ada alasan untuk gagal.
Dan jadi, ketika orang membuat keputusan, meskipun hasilnya cukup bagus, mereka tetap merasa kecewa dengan keputusan itu; lalu mereka menyalahkan diri sendiri.
Kasus depresi klinis telah meledak di dunia industri dalam satu generasi terakhir. Saya percaya bahwa salah satu penyebab yang signifikan — bukan satu-satunya, tapi signifikan — dari ledakan depresi dan juga bunuh diri adalah karena orang sering mengalami kekecewaan, sebab standar mereka begitu tinggi. Lalu ketika mereka harus menjelaskan pengalaman itu pada diri mereka sendiri, mereka berpikir merekalah yang salah.
Jadi, hasil akhirnya adalah: kita secara objektif hidup lebih baik, tapi secara perasaan justru merasa lebih buruk.
Comments
Post a Comment