Saya ingin membacakan maqolahnya syaikh ibnu athoilah as sakandari. Syaikh ibnu athoilah itu pernah mengatakan begini ادفن وجودك في أرض الخمول! فما نبت مما لم يدفن لا يتم نتاجه adfin wujudak fi ardhil khumul (tanam dirimu, ke dalam bumi khumul) Khumul itu artinya tidak dikenal. Sesuatu yang tumbuh, dan dia tidak pernah ditanam, itu hasilnya tidak akan baik. Agar hasil itu baik, harus pernah ditanam. Nanamnya dimana? fi ardhil khumul. Saya suka salah satu maqolah ibnu athoilah dalam bukunya al hikam. Kalau kita menanam jagung, jagung disemai begitu saja, tidak ditanam ya hasilnya tidak baik. Tapi kalau biji jagung itu ditanam dalam dikit, tapi jangan dalam2, nanti bosok. Jangan terlalu dalam... ditanam. Itu nanti kalau tumbuh, hasilnya luar biasa. Saya merasa, santri2 itu, terutama di pandemi ini itu anggap saja menjalankan maqolahnya ibnu athoilah. Gak pernah kemana2 di pondok, di karantina. Suruh baca kitab... ditanam sama orang tuanya, ditanam sama kya...