Skip to main content

Posts

Kajian Alfiyah 27 | Metode Al Bidayah | Kh. Abdul Haris Jember | Bait 56-60

Pembahasan Alfiyah keempat, bait 7. Oleh KH. Abdul Haris Jember, Metode Al Bidayah. Semoga bermanfaat temen2. كالياء والكاف من ابني أكرمك ... والياء والها من سليه ما ملك وكل مضمر له البنا يجب ... ولفظ ما جر كلفظ ما نصب للرفع والنصب وجر نا صلح ... كأعرف بنا فإننا نلنا المنح وألف والواو والنون لما ... غاب وغيره كقاما واعلما ومن ضمير الرفع ما يستتر ... كافعل أوافق نغتبط إذ تشكر Bait 56 Alfiyah كالياء والكاف من ابني أكرمك ... والياء والها من سليه ما ملك Kal yaa-i (sebagaimana ya, seperti ya-) wal kaafi  (dan kaf) min  (dari lafadz)  ibnii (bermula anak saya) akromaka (adalah akromaka)  ابن ي أكرم ك wal ya-i dan huruf ya, dhomir ya maksudnya wal ha- min saliihi maa malaka سل يه ما ملك Contoh Isim Dhomir Ini contoh isim dhomir, yang kemarin dhomir muttasil . Kemarin kita sudah menegaskan, dhomir muttasil itu adalah dhomir yang tidak bisa berdiri sendiri.  tidak bisa dijadikan permulaan dan dia tidak bisa jatuh setelah lafadz ilaa Contohnya adalah  ya mutakallim pada lafadz ibnii... dan

Kajian Alfiyah 9 | Metode Al Bidayah | Kh. Abdul Haris Jember | Bait 8

  Sekarang kita masuk pada bab baru, yaitu AL KALAMU wa maa yata'allafu minhum الكلام و ما يتعلف منهم Saya hanya kepingin menegaskan, bahwa sebuah kalimah (kata) itu untuk kemudian dibaca rofa' nashob maupun jar, jazm itu harus karena ada tuntutan 'amil. Kalau seandainya tidak ada 'amil yang menuntut, maka tidak boleh dibaca rofa' nashob, jar, juga jazm.  Al Kalaamu memungkinkan dibaca  Al Kalaamu Al Kalaama Al Kalaami Tergantung pada asumsi kita, 'amil yang menuntutnya untuk dibaca rofa' nashob atau jar. Realitasnya dalam Al Kalamu ini tidak ada 'amil. JUDUL itu semuanya tidak ada 'amil. Biasanya dianggap sebagai apa? yang umum, itu biasanya dianggap sebagai khobar, dari mubtada yang dibuang. Yang apabila dikira2kan, itu bi ma'na hadza. هذا الكلام و ما يتعلف منه Kita harus mengasumsikan, kira2 'amil yang akan kita munculkan, itu seperti apa? Jadi tergantung bagaimana kita mengasumsikan, yang populer itu dua ini.  هذا  الكلام و ما يتعلف منه

Kajian Alfiyah 8 | Metode Al Bidayah | Kh. Abdul Haris Jember | Bait 6-7

  Pembahasan Alfiyah keempat, bait 7. Oleh KH. Abdul Haris Jember, Metode Al Bidayah. Semoga bermanfaat temen2. قَالَ مُحَمَّدٌ هُوَ ابْنُ مَالِكِ       أَحْمَدُ رَبِّي اللهَ خَيْرَ مَالِكِ مُصَلِّياً عَلَى النَّبيِّ الْمُصْطفَى       وآلِهِ المُسْتكْمِلِينَ الشَّرَفَا وَأَسْتعِينُ اللهَ فِي ألْفِيَّهْ       مَقَاصِدُ النَّحْوِ بِهَا مَحْوِيَّهْ تُقَرِّبُ الأقْصى بِلَفْظٍ مُوجَزِ       وَتَبْسُطُ الْبَذْلَ بِوَعْدٍ مُنْجَزِ وَتَقْتَضي رِضاً بِغَيرِ سُخْطِ         فَائِقَةً ألْفِيَّةَ ابْنِ مُعْطِي وَهْوَ بِسَبْقٍ حَائِزٌ تَفْضِيْلاً     مُسْـتَوْجِبٌ ثَنَائِيَ الْجَمِيْلاَ  وَاللَّهُ يَقْضِي بِهِبَـاتٍ وَافِرَهْ      لِي وَلَهُ فِي دَرَجَاتِ الآخِرَهْ Bait 6 Alfiyah  وَاللَّهُ يَقْضِي بِهِبَـاتٍ وَافِرَهْ      لِي وَلَهُ فِي دَرَجَاتِ الآخِرَهْ Sekarang kita masuk pada  wallohu yaqdhi bi hibatin waafiroh lii walahu fii darojatin akhiroh  Ketika kita melakukan analisis teks arab, maka berangkatlah dari sesuatu yang  sangat sederhana, menuju sesuatu yang lebih kompleks lebih kompleks  da

Kajian Alfiyah 7 | Metode Al Bidayah | Kh. Abdul Haris Jember | Bait 6

Pembahasan Alfiyah keempat, bait 6. Oleh KH. Abdul Haris Jember, Metode Al Bidayah. Semoga bermanfaat temen2. قَالَ مُحَمَّدٌ هُوَ ابْنُ مَالِكِ       أَحْمَدُ رَبِّي اللهَ خَيْرَ مَالِكِ مُصَلِّياً عَلَى النَّبيِّ الْمُصْطفَى       وآلِهِ المُسْتكْمِلِينَ الشَّرَفَا وَأَسْتعِينُ اللهَ فِي ألْفِيَّهْ       مَقَاصِدُ النَّحْوِ بِهَا مَحْوِيَّهْ تُقَرِّبُ الأقْصى بِلَفْظٍ مُوجَزِ       وَتَبْسُطُ الْبَذْلَ بِوَعْدٍ مُنْجَزِ وَتَقْتَضي رِضاً بِغَيرِ سُخْطِ         فَائِقَةً ألْفِيَّةَ ابْنِ مُعْطِي وَهْوَ بِسَبْقٍ حَائِزٌ تَفْضِيْلاً     مُسْـتَوْجِبٌ ثَنَائِيَ الْجَمِيْلاَ  وَاللَّهُ يَقْضِي بِهِبَـاتٍ وَافِرَهْ     لِي وَلَهُ فِي دَرَجَاتِ الآخِرَهْ Bait 6 Alfiyah  وَهْوَ بِسَبْقٍ حَائِزٌ تَفْضِيْلاً     مُسْـتَوْجِبٌ ثَنَائِيَ الْجَمِيْلاَ  wa huwa (dan bermula, Imam Ibnu Mu'thi) bi sabqin (sebab mendahului) adalah - KODE KHOBAR Ha-izun (memperoleh, siapa? imam ibnu mu'thi) Tafdhilan ( akan keutamaan) Mustaujibun ( serta berhak, siapa? Imam Ibnu Mu'thi) Tsanaa-iya (akan pu

Kajian Alfiyah 6 | Metode Al Bidayah | Kh. Abdul Haris Jember | Bait 5

  Pembahasan Alfiyah keempat, bait 5. Oleh KH. Abdul Haris Jember, Metode Al Bidayah. Semoga bermanfaat temen2. قَالَ مُحَمَّدٌ هُوَ ابْنُ مَالِكِ       أَحْمَدُ رَبِّي اللهَ خَيْرَ مَالِكِ مُصَلِّياً عَلَى النَّبيِّ الْمُصْطفَى       وآلِهِ المُسْتكْمِلِينَ الشَّرَفَا وَأَسْتعِينُ اللهَ فِي ألْفِيَّهْ       مَقَاصِدُ النَّحْوِ بِهَا مَحْوِيَّهْ تُقَرِّبُ الأقْصى بِلَفْظٍ مُوجَزِ       وَتَبْسُطُ الْبَذْلَ بِوَعْدٍ مُنْجَزِ وَتَقْتَضي رِضاً بِغَيرِ سُخْطِ         فَائِقَةً ألْفِيَّةَ ابْنِ مُعْطِي Bait 5 Alfiyah Kita sudah sampai pada bait ke-5. Tetep karena yang kita sasar adalah newcomers, pendatang baru. Berfikir itu harus sistematis. Ini yang selalu saya tekankan, jangan sampai lepas berfikir itu.  Pertama berfikir tentang kalimah / kata (isim fi'il atau huruf) Kedua berfikir tentang i'rob (rofa' nashob atau jar / rofa' nashob atau jazm) Ketiga berfirkir tentang jumlah (laha mahalun minal i'rob, dan yang laa mahala lahaa minal i'rob)  Pun juga demikian, keti

Kajian Alfiyah 5 | Metode Al Bidayah | Kh. Abdul Haris Jember | Bait 4

Pembahasan Alfiyah keempat, bait 4. Oleh KH. Abdul Haris Jember, Metode Al Bidayah. Semoga bermanfaat temen2. قَالَ مُحَمَّدٌ هُوَ ابْنُ مَالِكِ       أَحْمَدُ رَبِّي اللهَ خَيْرَ مَالِكِ مُصَلِّياً عَلَى النَّبيِّ الْمُصْطفَى       وآلِهِ المُسْتكْمِلِينَ الشَّرَفَا وَأَسْتعِينُ اللهَ فِي ألْفِيَّهْ       مَقَاصِدُ النَّحْوِ بِهَا مَحْوِيَّهْ تُقَرِّبُ الأقْصى بِلَفْظٍ مُوجَزِ       وَتَبْسُطُ الْبَذْلَ بِوَعْدٍ مُنْجَزِ وَتَقْتَضي رِضاً بِغَيرِ سُخْطِ         فَائِقَةً ألْفِيَّةَ ابْنِ مُعْطِي   Seperti yang sering saya katakan, kalau kita sedang melakukan analisis teks arab, berangkatlah dari sesuatu yang sederhana. TENTANG  kalimah, baru masuk pada i'rob baru masuk pada jumlah, yang kemarin kita singgung ada yang lahaa mahalun minal i'rob, dan ada yang laa mahaala lahu minal i'rob.  Fi'il dianggap isim, isim dianggap fi'il, pokoknya kualik2 begitu. MAKA tahapan berikutnya yaitu analisis i'rob, menentukan hukum i'rob, apakah ini dibaca rofa' nashob ja